Berita Karangasem
PUTUS Sekolah di Karangasem Capai 117 Kasus, Ini Kata Disdikpora & Alasannya!
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karangasem, Wayan Sutrisna, mengatakan, kasus putus sekolah di Karangasem
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Kasus putus sekolah di Kabupaten Karangasem, tahun pelajaran 2023 - 2024 mencapai sekitar 117 kasus.
Rinciannya yakni SD sekitar 42, sedangkan SMP capai 75 kasus. Tersebar di beberapa Kecamatan di Karangasem. Diantaranya Kecamatan Kubu, Abang, Selat dan kecamatan lainnya.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karangasem, Wayan Sutrisna, mengatakan, kasus putus sekolah di Karangasem meliputi sekolah menengah pertama dan sekolah dasar.
Ada beberapa faktor yang sebabkan bersangkutan putus sekolah. Diantaranya zonasi, serta ekonomi. Beberapa wali murid terpaksa menghentikan anaknya karena tidak ada biaya.
Baca juga: Sebanyak 45 Sekolah Akan Belajar Daring Saat WWF Berlangsung di Bali
Baca juga: TRAGEDI Kecelakaan, Diduga Tak Cakap Naik Kendaraan, Motor Sewaan WNA Jatuh ke Jurang di Gianyar

Seperti bekal tiap hari. Fenomena ini terjadi kebanyakan di pedesaan."Karena ekonomi tak ada setiap hari, terpaksa anak diberhentikan sekolah. Biasanya terjadi sekitar pelosok desa," jelas I Wayan Sutrisna, mantan Kabag Ekonomi.
Selain itu, kata Sutrisna, masalah zonasi juga jadi penyebab anak putus sekolah. Mengingat jangkauan siswa ke sekolah jauh, sehingga menurunkan semangat siswa bersekolah.
Akhirnya memilih untuk berhenti sekolah. Seperti contoh siswa yang bersangkutan masuk zonasi sekolah A, tapi siswa ingin di sekolah B.
"Kemungkinan siswa memilih sekolah bersangkutan karena jaraknya lebih dekat dri rumah siswa. Masalah ini sudah didiskusikan.
Mereka itu nanti akan masuk daerah irisan. Sekolah bisa memperhitungkan dengan dasar zona irisan. Dengan catatan hari melihat daya tampung,"jelas Sutrisna.
Terkait permasalahan ekonomi, Disdikpora Karangasem akan berkoordinasi dan meminta ke kepala sekolah agar para siswa yang tak mampu secara ekonomi, bisa diusulkan dapat bea siswa melalui program Kartu Indonesia Pintar (KIP). Untuk menekan kasus putus sekolah di Kabupaten Karangasem tiap tahun.
Disdikpora Kab. Karangasem akan menggalakan program guru jemput siswa ke rumah.
Tujuannya untuk menekan angka putus sekolah. Pengajar nanti akan menjemput siswa yang jarang sekolah ke rumah."Untuk yang kurang mampu ekonominya akan diusulkan beasiswa oleh kepala sekolah,"imbuhnya.
Ditambahkan, untuk siswa yang putus sekolah karena alasan lain diharapkan tetap mengikuti kejar paket.
Baik paket A, B, maupun C. Mengingat beberapa Kecamatan di Kabupaten Karangasem telah mendirikan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Seperti Kecamatan Kubu, Bebandem, dan lain. (*)
MUTASI Akbar Era Bupati Gus Par, 151 Pejabat Karangasem Rotasi, Adik Ipar Bupati Tak Dilantik |
![]() |
---|
Tidak Terima Ditatap, Remaja di Karangasem Aniaya Anak Dibawah Umur |
![]() |
---|
Rotasi Besar-besaran di Pemkab Karangasem, 151 Pejabat Posisinya Digeser |
![]() |
---|
Warga Karangasem Panik Sepeda Motor Vario Miliknya Dimaling, Pelaku Ternyata Kerabat Korban |
![]() |
---|
CAMPAK Infeksi 33 Anak di Karangasem, 2 Wilayah Masuk KLB, Kemenkes Catat 46 Wilayah di Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.