Berita Nasional

SEWA Jet Dugem Hingga Main Wanita, Anggota DPR Sindir Kelakuan Pejabat KPU

Hal tersebut Riswan sampaikan dalam rapat antara Komisi II DPR, Mendagri, KPU, Bawaslu, dan DKPP di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (15/5).

Pixabay
Anggota Komisi II DPR Fraksi Partai Golkar, Riswan Tony, menyindir gaya hidup para anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang berlagak seperti tokoh fiksi penakluk wanita Don Juan karena "kaget" mendapat anggaran triliunan rupiah. Riswan menyebut para pejabat KPU itu kerap menyewa jet, dugem, hingga bermain wanita. Menurut dia, DKPP pasti sudah mendengar informasi mengenai kelakuan anggota KPU tersebut. 

"Saya tidak tahu bagaimana cara rekrutmen KPU di daerah itu. Saya nyatakan hampir 70 persen Komisioner KPU tidak layak pakai. Kenapa? Tidak punya integritas. Mereka hanya cari kerja, bukan untuk kerja," ujar Junimart.

Junimart menjelaskan, anggota KPU mendaftarkan diri hanya untuk mencari kerja. Walhasil, kata dia, terjadi banyak kegiatan transaksi yang dilakukan anggota KPU. Dia bahkan berani membuktikannya. "Yang berujung ke mana? Transaksional. Saya bisa buktikan transaksional," katanya.

Kemudian, Junimart gusar dengan sesama Komisioner KPU yang saling curiga satu sama lain. Dia meminta KPU saat ini harus dievaluasi karena malah saling menyembunyikan sesuatu. "Contoh, saya telepon salah satu anggota KPU di dapil saya, 'tolong saya diberikan C1'.

Apa jawaban dia, Pak? 'Di tangan Pak Ketua'. Saya minta tidak boleh. Ada apa? Ada apa, Pak? Kok bisa?" jelas Junimart.
"Sesama komisioner, ya, saling curiga ya Pak, ada apa ya? Apa yang disembunyikan di sana? Artinya, ke depan, ya, bila perlu evaluasi, Pak, KPU sekarang itu, evaluasi," lanjutnya.

Lalu, Junimart menyebut dirinya juga dimintai uang ketika meminta hasil pemungutan suara di TPS. Untuk itu, Junimart menilai KPU era saat ini gagal.

"Ketika tim saya meminta hasil dari TPS, misalnya. Mereka minta, 'Pak, Rp 25 juta'. Alasan untuk fotokopi. Kita minta PDF-nya. 'Di sini, Pak, enggak ada PDF'. Enggak ngerti kalian PDF. Ini realita, Pak, realita," kata Junimart.

"Jadi menurut saya KPU itu gagal, Pak. Bekerja untuk hal-hal SDM. Tolong, Pak, dicermati," pungkasnya. (Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved