Meningitis di Bali

4 BAHAYA Makan Daging Babi! 12 Orang di Sibetan Karangasem Diduga Kena Meningitis Usai Magibung

Dalam 100 gram daging babi mengandung sekitar 25,7 gram protein. Akan tetapi, kandungan lemak dan kalori daging babi juga tinggi.

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Tribun Bali/Prima
Meningitis -Sebelumnya belasan warga Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem, Bali, diduga terserang atau terinfeksi penyakit meningitis. Mengingat gejala yang dialami warga hampir mirip seperti penyakit meningitis. Seperti kaku di persendian, demam, pusing, bagian leher dan sendi sakit. 

 

2. Hepatitis E

Risiko ini palong rentan terjadi jika Anda mengonsumsi bagian hati babi. Di negara maju, hati babi menjadi penular Hepatitis E berbasis makanan paling tinggi.

Dan di Inggris, Hepatitis E bisa ditularkan melalui sosis babi, hati babi, dan di rumah pemotongan babi. Hal ini menunjukkan potensi paparan yang meluas di kalangan konsumen babi.

Sebagian besar kasus Hepatitis E bisa terjadi tanpa gejala, tetapi wanita hamil dapat mengalami reaksi keras terhadap virus tersebut, termasuk Hepatitis Fulminan (gagal hati onset cepat) dan risiko tinggi kematian ibu dan janin.

 

3. Resiko Infeksi Bakteri

Daging babi yang tidak diolah atau dimasak, dengan benar dapat mengandung mikroorganisme berbahaya dan menimbulkan risiko infeksi.

Ini juga berlaku untuk produk daging babi yang dimasak dan kemudian dibiarkan terbuka dalam waktu yang cukup lama.

Beberapa patogen yang sering terdapat pada daging babi antara lain Listeria, E. coli, Salmonella, dan Staphylococcus aureus.

Bakteri ini terutama ditemukan pada daging babi mentah. Yersinia enterocolitica adalah bakteri lain yang menyebabkan infeksi jenis gastroenteritis, yang paling sering terjadi akibat memakan produk daging babi mentah atau setengah matang.

Bakteri tersebut bahkan dapat bertahan hidup saat daging disimpan dalam lemari es.

Resiko kanker Dalam laman Healthline, disebutkan bahwa daging babi adalah mengandung zat karsinogenik terbesar karena kandungan nitrit dan nitratnya yang tinggi, terutama pada daging bai yang digoreng atau diolah menjadi sosis. Selain itu, daging babi juga tinggi lemak yang dapat mengubah vitamin c menjadi nitrosamin (zat pemicu kanker).

 

Ilustrasi lawar babi - Resiko kanker Dalam laman Healthline, disebutkan bahwa daging babi adalah mengandung zat karsinogenik terbesar karena kandungan nitrit dan nitratnya yang tinggi, terutama pada daging bai yang digoreng atau diolah menjadi sosis. Selain itu, daging babi juga tinggi lemak yang dapat mengubah vitamin c menjadi nitrosamin (zat pemicu kanker).
Ilustrasi lawar babi - Resiko kanker Dalam laman Healthline, disebutkan bahwa daging babi adalah mengandung zat karsinogenik terbesar karena kandungan nitrit dan nitratnya yang tinggi, terutama pada daging bai yang digoreng atau diolah menjadi sosis. Selain itu, daging babi juga tinggi lemak yang dapat mengubah vitamin c menjadi nitrosamin (zat pemicu kanker). (IST)

 

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved