Bandara Bali Utara

HAMPIR Semua Puri Agung di Bali Dukung Pembangunan Bandara Bali Utara, Menparekraf Tampung Masukan

Mendengar dukungan tersebut, Menparekraf Sandiaga Uno, mengatakan tidak dalam posisi memberikan dukungan atau tidak memberikan dukungan.

Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Panglingsir Puri Agung Sejebag Bali berkumpul di Puri Agung Blahbatuh Gianyar, baru-baru ini, untuk memberikan dukungan pembangunan Bandara Bali Utara di Buleleng. Mendengar dukungan tersebut, Menparekraf Sandiaga Uno, mengatakan tidak dalam posisi memberikan dukungan atau tidak memberikan dukungan. Tapi lebih kepada mengawal pariwisata di Bali dan Indonesia yang berkualitas serta keberlanjutan lingkungan harus dipikirkan secara matang. 

TRIBUN-BALI.COM - Panglingsir Puri Agung Sejebag Bali berkumpul di Puri Agung Blahbatuh Gianyar, baru-baru ini, untuk memberikan dukungan pembangunan Bandara Bali Utara di Buleleng.

Mendengar dukungan tersebut, Menparekraf Sandiaga Uno, mengatakan tidak dalam posisi memberikan dukungan atau tidak memberikan dukungan.

Tapi lebih kepada mengawal pariwisata di Bali dan Indonesia yang berkualitas serta keberlanjutan lingkungan harus dipikirkan secara matang.

“Ini yang sudah bertahun-tahun dibahas ya dan di pengujung masa pemerintahan Pak Jokowi yang kedua ini kita tampung semua masukan. Kita sampaikan kepada pemerintah ke depan untuk mengambil kebijakan,” kata Menparekraf Sandiaga, seusai menghadiri konferensi pers Quantum Temple: Water Civilization, di Nusa Dua, Badung, Rabu (22/5).

Menurut Sandiaga, kapasitas Bandara Ngurah Rai sekarang di angka 25 hingga 30 juta dan sudah mendekati batas atas dari kapasitasnya. Tapi tentunya keputusan tersebut (pembangunan Bandara Bali Utara) harus dilandasi bagaimana pariwisata berkualitas dan keberlanjutan. Sekarang sudah ada bandara yang besar di Banyuwangi dan sedang dibangun ekosistem 3B atau Bali Barat dan Banyuwangi.

“Jadi mungkin bisa dioptimalkan kunjungan melalui Bandara Banyuwangi yang bisa terkoneksikan melalui jalur laut maupun jalur darat ke beberapa destinasi di Bali barat,” ungkap Sandiaga.

Baca juga: DEMAM Usai Magibung Lawar Daging Babi Mentah, 12 Warga Desa Sibetan Masuk RS, Dugaan Meningitis

Baca juga: KEBAKARAN di Karangasem & Jembrana, Lagas Dikepung Api Saat Keluar dari Kamar, Tiba-tiba Lampu Padam

Puri agung sajebag Bali berkumpul di Puri Agung Blahbatuh, Gianyar, Bali, bersama perwakilan tokoh Buleleng dan PT Bibu Panji Sakti terkait Bandara Bali Utara, Selasa 21 Mei 2024.
Puri agung sajebag Bali berkumpul di Puri Agung Blahbatuh, Gianyar, Bali, bersama perwakilan tokoh Buleleng dan PT Bibu Panji Sakti terkait Bandara Bali Utara, Selasa 21 Mei 2024. (Wayan Eri Gunarta-Tribun Bali)

Tapi setahun ini kajian-kajian (Bandara Bali Utara) masih terus berlangsung. Pihaknya menunggu kajian akhirnya sehingga pemerintah yang selanjutnya dan menteri selanjutnya bisa mengambil sikap serta memberikan road map kepastian dari bandara baru tersebut apakah perlu dibangun yang baru atau tidak, atau bisa mengandalkan yang sudah ada bandara di Banyuwangi.

Menparekraf Sandiaga mengungkapkan, wisatawan domestik yang ke Bali selain jalur udara banyak juga melalui dari jalur darat. Karena wisatawan di Indonesia 80 persen jalur darat, 10 persen jalur laut dan 10 persen jalur udara.

“Jadi secara perspektif kita mesti hitung betul-betul apa manfaat dan mudharat-nya (membahayakan atau menderitakan) untuk pengadaan. Dan kajian yang kami miliki saat masih terus dilengkapi. Dan mudah-mudahan pemerintahan selanjutnya bisa mengambil posisi (keputusan membangun Bandara Bali Utara atau tidak),” kata Sandiaga.

Diberitakan sebelumnya, Panglingsir Puri Agung Sejebag Bali berkumpul di Puri Agung Blahbatuh, Gianyar, Selasa (21/5) sekitar pukul 14.00 Wita. Mereka berkumpul untuk memberikan dukungan pembangunan Bandara Bali Utara, yang ditandai event dengan menghadirkan pusaka Raja Buleleng dan Blahbatuh.

Selain panglingsir puri, pertemuan ini juga sepengetahuan kepala desa se-Buleleng yang kawasannya akan masuk radius bandara. Pada intinya, mereka mendoakan agar pembangunan Bandara Bali Utara segera terwujud.

Tokoh Puri Agung Klungkung, Ida Dalem Semara Putra mengatakan, keberadaan Bandara Bali Utara sangat ditunggu-tunggu. Sebab akan memeratakan perputaran ekonomi di Bali.

"Seperti kita ketahui, pembangunan Bali sangat pesat. Tapi baru hanya terjadi di Bali tengah ke selatan. Maka dengan adanya Bandara Bali Utara, maka ada jalan untuk kemajuan dan perkembangan Bali Utara, yang akan berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat," imbuhnya.

"Jadi hasil pembangunan di Bali tidak hanya dirasakan oleh masyarakat Bali tengah dan selatan. Tapi menyebar ke seluruh Bali, dari utara, timur dan barat. Saya sebagai orang Bali yang punya keluarga di seluruh Bali sangat senang. Karena Bali ini akan lebih maju. Namun tetap, adat dan budaya yang kita warisi, masih tetap ajeg," kata pria yang menjabat Ketua Majelis Puri seluruh Bali itu. (zae)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved