Berita Bangli
TRAGEDI Study Tour Marak, Rencana Dihapuskan, Pelaku Wisata Bangli: Jangan Salahkan Programnya!
Pelarangan hingga penghapusan program study tour, mendapat tanggapan dari pelaku pariwisata di Bangli, salah satunya I Wayan Sumiarsa.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Pelarangan hingga penghapusan program study tour, belakangan hangat dibicarakan.
Hal ini dipicu tragedi kecelakaan bus di wilayah Subang, Jawa Barat, hingga mengakibatkan 11 orang meninggal dunia. Serta beberapa tragedi kecelakaan lainnya yang cukup berdekatan.
Pelarangan hingga penghapusan program study tour, mendapat tanggapan dari pelaku pariwisata di Bangli, salah satunya I Wayan Sumiarsa.
Manager Desa Wisata Penglipuran itu, menilai bukan pelarangan yang ditekankan, melainakan terkait standarisasi kelayakan bus pariwisata.
Baca juga: TERIAK Histeris Siswa Saat Bus Melaju, Sopir Berkali-kali Injak Rem, Tragedi Subang 11 Orang Tewas!
Baca juga: PASCA Kecelakaan Bus di Subang, Dinas Pendidikan Klungkung Sebut Study Tour Harus Sesuai Prosedur!

"Di kementerian kan sudah ada kalau angkutan transportasi, standarisasinya harus seperti apa. Itu yang perlu ditekankan. Bukan melarang kegiatannya," ucap dia Jumat (24/5/2024).
Diakui Sumiarsa, jumlah kunjungan wisatawan ke Desa Wisata Penglipuran lebih didominasi oleh wisatawan Nusantara. Yang mana di dalamnya juga termasuk siswa study tour.
"Kecuali bulan puasa, setiap bulan selalu ada kunjungan siswa maupun mahasiswa yang melakukan study tour ke desa kami, untuk belajar langsung mengenai budaya di desa kami," kata dia.
Sumiarsa mengatakan, saat ini jumlah kunjungan wisatawan ke Desa Penglipuran semakin meningkat.
Yang mana dari total jumlah kunjungan, 85 persen didominasi oleh siswa dan mahasiswa yang melakukan study tour.
"Kalau sesuai data terakhir, jumlah kunjungan per hari ini mencapai 3500 orang," sebutnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Bangli, I Wayan Sugiarta, juga mengungkapkan hal senada, saat dikonfirmasi soal penghapusan program study tour.
Ia kurang setuju dengan hal tersebut, lantaran menurut dia akar masalahnya ada di bus, bukan di program study tour.
"Adanya musibah kecelakaan, akar masalahnya bukan pada kegiatannya. Kalau memang komitmen, sarana dan prasarana yang digunakan dipastikan dulu.
Jangan sampai substantifnya kita butuhkan, tetapi karena ada alasan lain menyebabkan tidak dilaksanakan kegiatan itu," ujarnya didampingi Kabid Destinasi Disparbud, I Made Budiastawa.
Sugiarta menilai study tour penting untuk siswa. Sebab tujuan utama study tour adalah untuk mengimplementasikan konsep yang didapatkan dari ruang kelas, dengan kondisi di lapangan.
Bupati Bangli Bali Dukung Penuh Kopdes Merah Putih Awan Jadi Percontohan |
![]() |
---|
FM Ditemukan Kelelahan di Teras Rumah Warga, Napi Lapas Bangli Kabur Akhirnya Kembali Ditangkap! |
![]() |
---|
Napi Lapas Bangli Kabur, Ditemukan Kelelahan di Teras Rumah Warga, Sebut Kangen dengan Kakek |
![]() |
---|
Program Bedah Rumah di Kintamani Bangli, Koster akan Perbaiki 90 Unit Rumah |
![]() |
---|
GUBERNUR Koster Bedah Rumah di 90 Titik di Kintamani Bangli |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.