Berita Gianyar
DBD di Gianyar Bali Sudah 2.300 Kasus, Komisi IV Panggil Dinkes Gianyar
Terkait penanganan nyamuk Aedes Aegypti dengan sistem fogging, Ariyuni menegaskan fogging tidak efektif dalam menangani nyamuk penyebab DBD.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Komisi IV DPRD Gianyar menggelar rapat dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Gianyar di ruang rapat pimpinan DPRD Gianyar, Bali, Senin 27 Mei 2024.
Hal tersebut dilakukan untuk menindaklanjuti kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang semakin tinggi, yakni mencapai 2.300 kasus, dengan dua orang meninggal dunia.
Kepala Dinkes Gianyar, Ni Nyoman Ariyuni mengatakan, jumlah kasus DBD sejak Januari sampai Mei ini sudah mencapai 2.300 kasus.
Sementara, pasien yang meninggal yang terdata sebanyak dua orang.
Baca juga: BOCAH 8 Tahun Meninggal Dunia di Karangasem, Diduga karena DBD, Sudah Tembus 247 Kasus di Gumi Lahar
"Yang terdata meninggal karena DBD sebanyak dua orang. Satunya di Tegal Tugu, korban saat masuk rumah sakit sudah dalam kondisi kritis. Sementara korban satu lagi berasal dari Pejeng, dia sudah di hari pertama saat di rumah sakit mengalami kenaikan trombosit, dan memiliki penyakit penyerta. Total kasus DBD sebanyak 2.300 orang," ujarnya.
Terkait penanganan nyamuk Aedes Aegypti dengan sistem fogging, Ariyuni menegaskan fogging tidak efektif dalam menangani nyamuk penyebab DBD.
"Dengan fogging, memang seminggu saat fogging nyamuknya mati. Tapi setelah 14 hari, nyamuknya berkembang lagi. Yang paling utama dalam menangani DBD adalah Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)," tandasnya.
Namun karena banyaknya permintaan untuk fogging, Ariyuni tetap melayani.
Namun karena keterbatasan tenaga, pihaknya meminta agar masyarakat sabar menunggu.
"Saat ini tetap kita layani fogging, dan sehari ada empat lokasi. Masyarakat yang belum mendapat layanan fogging harap menunggu, karena keterbatasan tenaga," ujarnya.
Ketua Komisi IV DPRD Gianyar, Ni Made Ratnadi mengatakan, pihaknya pun merasa prihatin dan resah terhadap kondisi DBD di Kabupaten Gianyar.
Namun ia menyadari bahwa persoalan ini tidak bisa hanya ditangani pemerintah, tetapi harus dilakukan bersama masyarakat dengan melakukan PSN.
Karena itu, pihaknya pun telah mengusulkan agar Pemkab Gianyar berkoordinasi dengan desa dinas dan desa adat, agar menugaskan satu rumah satu jumantik.
"Kami usulkan agar Jumantik ada di setiap rumah yang ditugaskan oleh desa. Kita libatkan Desa Adat dan Dinas. Di samping sosialisasi tetap dilakukan oleh Dinas," ujarnya.
Usulkan Vaksin DBD
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.