Tragedi di Jembatan Bangkung

KORBAN Ulah Pati Jembatan Bangkung Kurang Mampu, PJ Gubernur Bali Beri Bantuan, Ini Cara Donasi!

Kepala Dinas Sosial Buleleng, I Putu Kariaman mengatakan, bantuan ini diberikan oleh Pj Gubernur Bali untuk membantu biaya upacara Pitra Yadnya

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
 Ratu Ayu Astri Desiani/Tribun Bali
Foto semasa hidup Ketut Sutama (23) dan Putu Yasa Sari Dana (5). Pj Gubernur Bali beri bantuan dana. Simak open donasi untuk membantu keluarga korban ulah pati. 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Kasus tewasnya kakak beradik asal Banjar Dinas Rendetin, Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Bali, tak hanya mengetuk hati masyarakat.

Penjabat Gubernur Bali, Irjen (Purn) Sang Made Mahendra Jaya, juga turut prihatin dengan kejadian tersebut.

Terpantau pada Senin (27/5/2024), Mahendra Jaya melalui Dinas Sosial Provinsi Bali mendatangi rumah duka di Banjar Dinas Rendetin, Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, menyerahkan bantuan berupa uang tunai sebesar Rp 5 juta.

Kepala Dinas Sosial Buleleng, I Putu Kariaman mengatakan, bantuan ini diberikan oleh Pj Gubernur Bali untuk membantu biaya upacara Pitra Yadnya kedua almarhum.

Serta untuk membantu kakak sulung almarhum, yang dalam kondisi disabilitas fisik dan mental.

Baca juga: TRAGEDI Ulah Pati Jembatan Bangkung, Keluarga Duga Sutama Nekat Akhiri Hidup karena Masalah Ekonomi!

Baca juga: SISWA Bawa Samurai Tidak Akan Dikeluarkan Dari Sekolah, Ini Kata Disdikpora Denpasar & Pihak Sekolah

Dinas Sosial Bali menyerahkan bantuan, dari Pj Gubernur Bali untuk keluarga kakak dan adik yang ulah pati di Jembatan Bangkung, Senin (27/5)
Dinas Sosial Bali menyerahkan bantuan, dari Pj Gubernur Bali untuk keluarga kakak dan adik yang ulah pati di Jembatan Bangkung, Senin (27/5) (Ratu Ayu Astri Desiani/ Tribun Bali)

"Kami mendampingi Dinsos Provinsi menyerahkan bantuan langsung tunai dari Pj Gubernur Bali sebesar Rp 5 juta. Bantuan diserahkan kepada keluarga almarhum, untuk membantu biaya keperluan upakara dan kakaknya yang kondisinya mengalami disabilitas," ujarnya. 

Kabar menyedihkan dan mengiris hati, kembali terjadi di Jembatan Bangkung, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung, Bali.

Aksi nekat akhiri hidup, dilakukan kakak dan adik yang yatim piatu dengan melompat di Jembatan Tukad Bangkung atau jembatan “lantang” tersebut, pada Minggu 25 Mei 2024 sore.

Sang kakak berinisial Ketut S berusia 23 tahun, dan adiknya Putu Y diperkirakan baru berusia 4 atau 5 tahun.

Ketut S bersama adiknya Putu Y meninggal dunia, dengan cara ulah pati yakni melompat dari atas Jembatan Bangkung.

Kakak beradik yatim piatu ini berasal dari Banjar Dinas Rendetin, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng.

Aktivis sosial asal Buleleng, Ary Ulangun, pun turut membagikan kabar duka ini lewat akun Instagramnya.

Dari postingannya tersebut, Ary mengungkapkan Ketut S dan Putu Y merupakan 4 saudara yatim piatu.

Mereka kehilangan ayah dan ibunya yang telah meninggal dunia.

Foto semasa hidup Ketut Sutama (23) dan Putu Yasa Sari Dana (5).
Foto semasa hidup Ketut Sutama (23) dan Putu Yasa Sari Dana (5). ( Ratu Ayu Astri Desiani/Tribun Bali)

 

Saat dikonfirmasi, Ary Ulangun membenarkan kondisi keluarga Ketut S dan Putu Y yang merupakan yatim piatu.

Diduga, kakak beradik ini memilih jalan mengakhiri hidupnya karena faktor ekonomi.

“Ketut merupakan tulang punggung keluarga, kakak pertamanya yang perempuan kondisinya kurang sehat,” ujarnya.

Namun pihak keluarga kebingungan untuk biaya pemakaman serta prosesi untuk mengurus jenazah. Keluarga pun meminta untuk dibantu agar bisa dicarikan biaya pemakaman kakak beradik Ketut S dan Putu Y.

Jika ada yang berkenan membantu bisa donasi lewat @10ribumimpi di REK BRI 475801025376530
YAYASAN SEPULUH RIBU MIMPI. Atau via OVO / DANA 085942890333.

Sebelumnya, Kasi Humas Polres Badung Ipda Putu Sukarma, membenarkan adanya dua warga meninggal dunia di Jembatan Bangkung, Desa Pelaga.

Hanya saja pihaknya tidak berani membeberkan kronologi pasti, karena masih evakuasi.

"Petugas masih di TKP, nanti diinfokan selanjutnya,” ujarnya. Hingga malam tadi, petugas memang masih melakukan proses evakuasi.

Petugas cukup sulit dan memakan waktu untuk melakukan evakuasi. Pasalnya untuk turun ke bawah jembatan membutuhkan waktu dan jalannya yang sulit.

"Jasad yang ditemukan dua orang laki-laki. Sampai malam tadi evakuasi di bawah jembatan. Yang meninggal kakak beradik yatim piatu," terang seorang petugas kepolisian di Polres Badung.

 

(*)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved