Tragedi di Jembatan Bangkung

Sampai Saat Ini Polisi Masih Dalami Motif Pemuda yang Akhiri Hidup di Jembatan Tukad Bangkung Bali

Kasi Humas Polres Badung, Ipda Putu Sukarma mengatakan, kejadian nekat tersebut terjadi sekitar pukul 16.45 Wita.

Ist
Proses evakuasi kakak dan adik yang meninggal dunia akibat ulah pati di Jembatan Tukad Bangkung Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung, Bali - Sampai Saat Ini Polisi Masih Dalami Motif Pemuda yang Akhiri Hidup di Jembatan Tukad Bangkung Bali 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Aparat kepolisian Polsek Petang sampai saat ini masih belum mengetahui pasti penyebab pemuda asal Singaraja Ketut S (23) bersama adiknya Putu Y (4) nekat akhiri hidup.

Kendati demikian dari informasi terakhir, jenazah sudah dijemput pihak keluarga, yakni pamannya.

Kasi Humas Polres Badung, Ipda Putu Sukarma mengatakan, kejadian nekat tersebut terjadi sekitar pukul 16.45 Wita.

Pihaknya mengaku ada dua korban yakni Ketut S asal Banjar Dinas Rendetin, Kel./Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng. Dia bunuh diri bersama adik kandungnya Putu Y.

Baca juga: Kakak Beradik Akhiri Hidup di Bangkung Bali Tinggalkan Saudari Perempuan, Relawan Ungkapkan Ini

“Sebelum kejadian ada saksi mata yang melihat pemuda itu bersama adiknya di Jembatan Tukad Bangkung,” ucapnya, Senin 27 Mei 2024.

Menurut saksi I Made Wirawan (29), Ketut S bersama adiknya sempat diam di sampingnya.

Namun selang beberapa menit setelah melihat kembali sudah tidak ada lagi di samping.

“Jadi saat saksi ini melihat kembali dua pemuda itu, sudah hilang, dan diduga melakukan bunuh diri dengan cara melompat ke Sungai Ayung/Tukad Bangkung,” bebernya

Melihat kondisi itu, saksi pun langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Petang, setelah menerima informasi anggota Polsek Petang mengarah ke lokasi (TKP) yang bertempat di Jembatan Bangkung Pelaga.

Sesampai di jembatan, anggota menemukan satu buah sepeda motor Supra tanpa adanya pengendara, setelah dicek di dalam jok terdapat 1 buah KTP, 1 Hp, 1 buah SIM C, 1 buah STNK, dan sepasang sandal.

Selanjutnya anggota Polsek Petang memintai keterangan ke warga dan pedagang di sekitar jembatan, dan tidak ada yang melihat kejadian tersebut.

Dua personel didampingi beberapa warga berinisiatif menyusuri dengan berjalan kaki mengingat areal terjal, tidak bisa di akses dengan menggunakan kendaraan.

“Sesampai di dasar sungai kurang lebih jarak 30 meter, ada sebatang pohon yang patah, merasa curiga, kedua personel tersebut mengecek tempat tersebut dan ditemukan satu orang dewasa dan satu orang masih anak-anak dalam keadaan meninggal dunia, dengan posisi tengkurap di pinggir sungai,” bebernya

Selanjutnya kedua jasad tersebut pun di evakuasi bersama kepolisian, tim dari BPBD, serta masyarakat untuk dibawa ke Puskesmas Petang II menggunakan ambulans milik Puskesmas.

Jasadnya pun ditangani oleh petugas Puskesmas Petang II dan dinyatakan telah meninggal dunia.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved