Berita Bali

OMBAK Besar Porak-Poranda Ladang Penggaraman di Kusamba, Gelombang Tinggi Juga di Badung & Jembrana!

Di Pantai Karangdadi, ombak sampai merusak ladang penggaraman masyarakat sekitar. Sehingga untuk saat ini warga sama sekali tidak biasa memproduksi

istimewa
PENGGARAMAN - Ladang penggaraman warga di Pantai Karangdadi, Desa Kusamba, Klungkung porak-poranda akibat ombak besar, Kamis (6/6). 

TRIBUN-BALI.COM - Ombak besar menerjang pesisir pantai di wilayah Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung, dalam beberapa hari terakhir.

Di Pantai Karangdadi, ombak sampai merusak ladang penggaraman masyarakat sekitar. Sehingga untuk saat ini warga sama sekali tidak biasa memproduksi garam.

Putu Puji (50) dan suaminya, Wayan Nuaya (50) berteduh di pesisir Pantai Karangdadi. Mereka merupakan pembuat garam tradisional di Pantai Karangdadi. Dari kejauhan, mereka mengamati ombak-ombak besar yang berdeburan.

Ombak besar itu terus menghantam tanggul pantai setinggi sekitar 2,5 meter. Saking besarnya ombak, air laut sampai melebihi ketinggian tanggul dan airnya meluap ke pesisir.

"Kalau tidak ada tanggul, ladang penggaraman ini sudah tidak ada," ungkap Wayan Nuaya, Kamis (6/6).

Ia menceritakan, ombak besar di pesisir Pantai Karangdadi sudah terjadi sejak sepekan. Namun puncaknya yang terbesar terjadi, Rabu (5/6). Menurutnya, ombak tingginya sampai sekitar 4 meter, melebihi tanggul yang dibangun di pesisir pantai.

Ombak menyapu ladang penggaraman warga, menghempas batu-batu tanggul. Ladang penggaraman warga porak-poranda.

Ladang penggaraman yang seharusnya bersih, kali ini penuh dengan bebatuan. Batu-batu itu berasal dari tanggul yang terempas ombak, sampai dengan batu-batu dari laut yang juga terbawa ombak.

"Kondisinya seperti ini, petani garam tidak dapat bekerja. Sudah semingguan tidak bisa buat garam," ungkap Nuaya.

Tidak hanya itu, peralatan-peralatan warga untuk membuat garam juga rusak diterjang ombak. Bahkan posko para petani garam, lantainya penuh pasir pantai.

"Sementara kami tidak bekerja dulu, menunggu situasi ombak mereda. Kami nanti juga harus bersihkan ladang penggaraman warga," ujar Nuaya.

Baca juga: TERBESAR di Dunia, Airbus A380 Layani 382 Ribu Penumpang, Setahun Beroperasi di Bandara Ngurah Rai

Baca juga: TRAGEDI Lift Maut di Ubud! Owner Ayuterra Divonis 1 Tahun Penjara, Lebih Ringan Dari Kontraktor!

Ilustrasi - Ombak besar menerjang pesisir pantai di wilayah Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung, dalam beberapa hari terakhir.
Ilustrasi - Ombak besar menerjang pesisir pantai di wilayah Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung, dalam beberapa hari terakhir. (Tribun Bali / I Gede Jaka Santhosa)

Putu Puji menceritakan bagaimana tingginya ombak, Rabu (5/6) pagi. Saat itu besarnya ombak sebanding dengan tinggi gubuk penggaramannya, yakni lebih dari 3 meter. "Ombaknya besar sekali, seperti tsunami," kata Putu Puji.

Ombak besar di pesisir Pantai Kusamba membuat nelayan setempat tidak berani melaut. Padahal saat ini hasil tangkapan nelayan cukup melimpah. Perahu nelayan tampak diparkir di pesisir Pantai Segara, Desa Kusamba.

Perahu-perahu itu diikat, karena nelayan khawatir perahu mereka terseret ombak. "Kemarin ombak besar sekali, perahu-perahu kami ikat.

Kami khawatir hari ini juga ombak besar," ujar seorang nelayan di Pantai Segara, Desa Kusamba, I Ketut Subrata, Kamis (6/6).

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved