Pilkada Bali 2024
Perkembangan Jembrana di Bawah Kepemimpinan Tamba-Ipat, Tekad Wujudkan Jembrana Emas 2026
Tekad Wujudkan Jembrana Emas 2026, Tamba-Ipat Siap Lanjutkan Program di Periode Kedua
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Tentunya ini akan berdampak positif bagi masyarakatnya sendiri. Terutama di bidang jasa hingga pendukung pariwisata.
"Dan pentingnya, masyarakat Jembrana tidak boleh hanya sebagai penonton. Mereka akan bisa bergerak di bidang jasa seperti karyawan hotel dan lainnya, dan juga membangun UMKM untuk menunjang keberlangsungan hidup di Gumi Makepung. Jadi semua masyarakatnya berpenghasilan nantinya, memiliki masa depan yang cerah meskipun memiliki tantangan yang begitu sulit," jelasnya.
Bagaimana dengan nasib Jalan Tol Mengwi-Gilimanuk? Dan dampak positif untuk masyarakat seperti apa?
Bupati Nengah Tamba sangat yakin bahwa pembangunan Jalan Tol Mengwi-Gilimanuk ini akan terealisasi.
Sebab, jalan penghitungan antara Bali Tengah dengan Barat ini sudah masuk dalam proyek strategis nasional (PSN).
Hanya saja memang terjadi kendala, seperti pada proses tender.
"Jalan ini sudah masuk proyek strategis nasional. Sudah masuk di nasional, jadi barang ini (jalan tol). Cuman, kita harus sabar. Untuk mencapai sesuatu yang maksimal, kita harus sabar karena rintangannya tidak sedikit," tegas mantan Ketua Komisi III DPRD Bali ini.
"Semakin tinggi pohon, semakin kencang angin yang menerpa. Saya sangat optimis dengan itu,"
Dia berharap, dengan dibangunnya Jalan Tol Mengwi-Gilimanuk, masyarakat yang datang ke Bali lewat barat tidak hanya melintasi Jembrana.
Justru mereka yang dari arah timur akan datang ke Jembrana berkat akses yang semakin memadai.
Sehingga, persiapan pendukung mulai dari infrastruktur, destinasi wisata, dan SDM harus semaksimal mungkin.
Arahnya nanti, kata dia, Jembrana menjadi tujuan liburan keluarga.
Sebab, diketahui sendiri bahwa keindahan alam dan tradisi budaya di Jembrana ini sangat potensial.
Apalagi, generasi saat ini cenderung sudah mulai tak mengenal alam dengan sawahnya, serangga seperti capung, kupu-kupu dan lainnya yang mulai jarang ditemukan.
"Jadi ini penting untuk anak-anak kita ke depan. Berbeda dengan generasi kita dulu. Sawah, capung, kupu-kupu itu sudah sangat jarang sekarang. Nah Jembrana ini kedepannya harus mampu melestarikan hal ini sebagai potensi kedatangan wisatawan," ungkapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.