Pilkada
ANIES Jadi Pertimbangan PDIP di Pilkada Jakarta? Keluarkan 70 Surat Tugas, Siapkan Kader yang Maju
Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto menyebut partainya sudah mengeluarkan lebih dari 70 surat tugas kepada jajaran partainya.
TRIBUN-BALI.COM - Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto menyebut partainya sudah mengeluarkan lebih dari 70 surat tugas kepada jajaran partainya.
Di mana, surat itu dikeluarkan dalam rangka mempersiapkan calon terbaik yang akan diusung PDIP pada di Pilkada serentak tahun 2024.
"Kami sudah mengeluarkan 70 lebih surat tugas, bahkan persiapan untuk Pilkada sudah dilakukan dengan baik," kata Hasto di Sekolah Partai DPP PDIP, Jakarta, Kamis (13/6).
Meski begitu, Hasto mengatakan bahwa PDIP masih belum mengambil keputusan terhadap siapa yang bakal dicalonkan sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur di Pilkada serentak.
Namun, politisi asal Yogyakarta ino menyebut partai berlambang banteng moncong putih ini sudah membidik sejumlah nama yang berpotensi untuk dicalonkan dalam Pilkada, salah satunya Jakarta.
Salah satu nama yang disoroti ialah Sekretaris Kabinet Indonesia pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin sekaligus mantan Sekjen PDIP, Pramono Anung.
Hasto menilai, Pramono sebagai sosok yang telah matang dan memiliki kompetensi untuk melihat berbagai kompleksitas di Jakarta.
Selain itu, Hasto menyoroti nama-nama lain yang juga merupakak kader PDIP seperti Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri PAN-RB Abdullah Azwar Anas, serta mantan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi yang berpotensi diusung dalam Pilgub Jawa Tengah.
Perihal penjajakan komunikasi, Hasto mengungkapkan bahwa partainya telah berkomunikasi dengan sejumlah partai politik.
Baca juga: PILKADA Badung, Satria Protes Disebut Belum Serahkan Berkas, Ada Putra Giri Prasta
Baca juga: PILKADA Badung, 10 Nama Pendaftar Tetap Akan Diserahkan ke DPP, Nyoman Satria Tak Serahkan Berkas
"Ada yang bertemu dengan Gerindra, Golkar, PKB, Hanura, Perindo, PPP, termasuk dengan PAN," jelasnya.
Hasto juga mengatakan, di beberapa daerah PDIP tidak menutup komunikasi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Akan tetapi, Hasto tidak menjelaskan lebih lanjut daerah-daerah yang dimaksud. Menurut Hasto, gelaran Pilkada ini sebagai momentum setiap partai politik untuk berkonsolidasi.
Karena, jajaran kader dan pimpinan partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu bergerak hingga ke ranting dan anak ranting dalam rangka persiapan pemilihan kepala daerah.
"Hanya pergerakannya ada yang terbuka, ada yang tertutup. Tapi langkah-langkah menyiapkan Pilkada itu telah dilakukan PDIP termasuk melalui rapat kerja nasional lalu," jelas Hasto.
Hasto juga menyebutkan banyak nama yang berpotensi diusung untuk maju sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur pemilihan gubernur (Pilgub).
Deretan nama itu ia sebut kompeten dan telah matang dari segi sosok untuk dapat maju dalam pemilihan kepala daerah yang bakal berlangsung pada November mendatang. Meski di satu sisi PDIP hingga saat ini masih belum menetapkan nama.
“Partai belum memutuskan terhadap siapa yang dicalonkan untuk gubernur dan wakil gubernur,” ujar Hasto.
DKI Jakarta
Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah mengungkap tokoh yang berpeluang diusung partainya di Pilgub Jakarta 2024.
Satu di antara nama tokoh itu yakni Anies Baswedan, yang bisa saja diusung PDIP sebagai calon gubernur. Bahkan, lanjut Basarah, pihaknya telah melakukan komunikasi informal dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, membahas peluang mengusung Anies di Pilgub Jakarta.
"Dalam pembicaraan informal, saya juga sudah sampaikan dengan Pak Muhaimin Iskandar, kemungkinan kita akan melakukan kerja sama politik masuk di dalam Pilkada Jakarta," kata Basarah.
Basarah mengatakan, dinamika ke depan bisa saja kedua partai membicarakan ke arah yang lebih serius dalam menghadapi Pilgub Jakarta. Namun, Wakil Ketua MPR RI itu menekankan keputusan belum dibuat. Dia meminta masyarakat sabar menunggu siapa calon yang bakal diusung PDIP di Pilgub Jakarta.
"Kalau kemungkinan PKB mengusung Pak Anies Baswedan sebagai calon gubernur DKI Jakarta, maka ketika kerja sama kami dengan PKB direalisasi dalam pilkada Jakarta, sangat mungkin pembicaraan mengenai kerja sama politik mengenai calon yang diusung dari PKB dalam hal ini Pak Anies Baswedan, dibicarakan dengan calon yang mungkin akan kami usung dari PDI Perjuangan," ucapnya.
"Nanti kita akan ikuti dinamika politik di setiap daerah untuk sampai pada keputusan siapa calon kepala dan wakil kepala daerah yang akan kita usung," tandasnya.
Adapun sebelumnya Anies Baswedan merespons ketertarikan PDIP mengusung dirinya di Pilkada Jakarta 2024. Mantan Gubernur Jakarta itu, memuji kembali bahwa partai politik berlogo moncong putih tersebut juga menarik.
“PDIP juga menarik dan sambil kita lihat kita sampai pada kesimpulan," kata Anies.

Anies mengatakan dirinya mengikuti perkembangan dan menerima masukan dari berbagai pihak terkait maju di Pilkada Jakarta.
“Kami mengalir saja sekarang, dan kami memang secara serius membicarakan tentang Jakarta dan berdiskusi dengan banyak pihak, khususnya senior-senior, teman-teman anak muda, masyarakat,” ungkapnya.
“Kami mempertimbangkan amat serius, dan mudah-mudahan tak lama lagi akan bertemu dengan kesimpulan dan keputusan,” jelas Anies.
Sebelumnya Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, buka suara soal nama Anies Baswedan dipertimbangkan partainya untuk diusung di Pilkada Jakarta 2024. Puan tak berbicara banyak mengenai hal tersebut. Dia hanya menyebut bahwa Anies sosok yang menarik.
"Menarik juga Pak Anies," kata Puan di Jakarta, Selasa (4/6). Dia juga enggan mengungkapkan apakah PDIP akan mengusung kader atau sosok eksternal di Pilkada Jakarta. Ketua DPR RI ini menjelaskan PDIP akan realistis melihat situasi dan dinamis Pilkada serentak 2024. (tribun network)
Lobi-lobi di Jawa Tengah
BURSA Pilkada Jawa Tengah masih terus bergerak dinamis. Salah satu nama yang menguat untuk dimajukkan adalah Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthi. Ketua DPD PDIP Jawa Tengah, Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul pun memberikan tanggapan. Sebagai partai pemenang di Jawa Tengah, pihaknya masih menggodok sejumlah nama yang akan diusung.
"Di Jawa Tengah kan masih diproses lobi jadi belum fix. Yang fix yang mana coba. Kan belum ada," kata Bambang Pacul di Jakarta, Kamis (13/6).
Hingga saat ini, kata Bambang, belum ada pihak yang melobi PDIP untuk mendapatkan tiket untuk mengusung di Pilkada Jawa Tengah. Hanya saja, ada nama internal yang sudah memberikan kesediaan untuk maju.
"Setelah itu tentu dari lobi-lobi yang terjadi. Kalau soal Pilgub belum ada lobi yang lain kecuali yang dari internal. Bukan mengutamakan yang nomor satu yang berminat dengan PDI Perjuangan," ungkapnya.
Lebih lanjut, Bambang menambahkan PDIP pun masih belum pernah didekati oleh Irjen Ahmad Luthfi. Hal yang pasti, PDIP akan mengusung sosok yang memiliki peluang kemenangan yang besar.
"Saya kok belum mendengar ya. Jadi kalau orang masuk ke ring pertandingan itu kan hanya ada dua saja kemungkinannya mau menang atau kalah," pungkasnya.
Diketahui, kader PDIP yang juga mantan Mantan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi juga dikabarkan akan maju pada Pilgub Jawa Tengah. Ketua DPC PDIP Semarang ini bahkan telah mengambil formulir pendaftaran di Kantor DPD PDIP Jawa Tengah untuk maju di Pilgub. (tribun network)
Marzuki Mustamar dan Risma di Jawa Timur
PDIP membuka peluang membentuk poros koalisi baru, andai usaha mengusung kader sebagai cawagub untuk mendampingi Khofifah Indar Parawansa mengalami jalan buntu di Pilkada Jatim. Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah mengatakan, PDIP sebagai pemenang kedua pada Pileg 2024 di Jawa Timur, mengincar posisi Cawagub untuk Pilkada Jawa Timur.
"Kalau skema dengan Bu Khofifah menemui jalan buntu, kemungkinan kita akan coba meng-excersise formasi-formasi yang lain," kata Basarah.
Adapun sejauh ini, Khofifah bersama Emil Dardak telah mendapat rekomendasi dari sejumlah parpol untuk maju sebagai pasangan bacagub dan bacawagub di Pilkada Jawa Timur. Menurut Basarah, dinamika politik sangat dinamis. Kendati demikian, terkait siapa calon yang bakal diusung PDIP di Pilkada Jatim 2024 masih terus dibahas.
"Ya kita tahu kan dalam politik sebelum ada janur kuning, segala sesuatu masih mungkin berubah. Karena politik itu dinamis," ujarnya.
"Tapi sekali lagi, ini masih terus dibahas, dimonitor perkembangannya oleh teman-teman di DPD Jatim. Kami akan menunggu laporan atau update terbaru perkembangan pilkada di Jatim," pungkasnya.
Sementara itu, DPP PKB mendorong duet KH Marzuki Mustamar dan Tri Rismaharini untuk maju di Pilkada Jawa Timur (Jatim) 2024. Wasekjen DPP PKB Syaiful Huda menilai, pasangan tersebut berpotensi diusung untuk melawan calon petahana yakni Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak."Kiai Marzuki berpasangan dengan bu Risma saya kira menarik," kata Huda.
Adapun, Tri Rismaharini merupakan kader PDI Perjuangan (PDIP). Huda mengatakan, di level DPW Jatim telah berkomunikasi dengan DPD PDIP untuk mewujudkan duet Marzuki-Risma. "Di teman teman DPW kayaknya sudah (komunikasi dengan DPD PDIP Jawa Timur)," ujar Huda.
Huda mengungkapkan, bahwa dinamika politik kekinian PDIP tampaknya tidak jadi menjadikan kadernya sebagai cawagub dari Khofifah. Hal ini lantaran parpol yang mendukung Khofifah sekaligus mendukung Emil Dardak sebagai cawagubnya.
"Awalnya teman-teman PDIP ingin menjadi bagian dari gerbongnya mbak Khofifah mengusung calon wakil tapi perkembangannya kayaknya dengan konstelasi terakhir sama beberapa rekomendasi partai sudah langsung memaketkan mbak Lhofifah dengan mas Emil Dardak," ucapnya. (tribun network)
KIM Rayu Parpol Pengusung Anies Baswedan! Sahrin: Jangan Harap RK Lawan Kotak Kosong |
![]() |
---|
Debat Paslon Pilkada Maksimal 3 Kali! Sumbangan Dana Kampanye Wajib Lapor KPU |
![]() |
---|
PSI Kemungkinan Akan Siapkan Plt Ketum, Menerka Arti Pernyataan Kaesang Temani Istri Kuliah di AS |
![]() |
---|
Mantan Kepala Daerah Ingin Maju Jadi Wakil! MK Gelar Sidang Perbaikan Permohonan Pengujian Syarat |
![]() |
---|
3 Tanggal Penentuan Ridwan Kamil, Maju di Pilkada Jakarta atau Jawa Barat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.