Berita Klungkung

KUSAMBA Masuk Daerah Rawan Tsunami, Tapi Belum Terpasang Alat Deteksi Tsunami Dini di Klungkung

Namun pihak BPBD Klungkung mendapat informasi, tahun ini akan dipasang alat pendeteksi tsunami di wilayah Nusa Penida.

Eka Mita - Tribun Bali
Ilustrasi - Kabupaten Klungkung masuk wilayah yang rawan terjadi bencana gempa bumi dan tsunami. Hanya saja sampai saat ini belum tersedia alat, untuk pendeteksi dini bencana tsunami di Kabupaten Klungkung. Alat deteksi dini tsunami rencananya baru dipasang di wilayah Nusa Penida tahun ini. 

TRIBUN-BALI.COM - Kabupaten Klungkung masuk wilayah yang rawan terjadi bencana gempa bumi dan tsunami.

Hanya saja sampai saat ini belum tersedia alat, untuk pendeteksi dini bencana tsunami di Kabupaten Klungkung. Alat deteksi dini tsunami rencananya baru dipasang di wilayah Nusa Penida tahun ini.

Kepala Pelaksana BPBD Klungkung, I Putu Widiada, tidak menampik kondisi tersebut. Pemda Klungkung sejak beberapa tahun lalu, sudah memiliki rencana untuk pengadaan alat pendeteksi tsunami.

Namun ketika hendak pengadaan, terjadi pandemi Covid-19 yang membuat alat tersebut tidak bisa dianggarkan.

"Harga alat pendeteksi tsunami memang cukup mahal anggarannya. Sementara pasca Covid, kami belum bisa anggarkan (alat pendeteksi tsunami) sampai sekarang," ujar Putu Widiada, Jumat (21/6/2024).

Baca juga: Pantai Mertasari Terpilih Jadi Pilot Project Bandara Perairan, Terhubung Dengan Kota Provinsi Lain

Baca juga: RAWAN Tsunami Nomor 2 di Bali, di Wilayah Kusamba Klungkung, BMKG Latih Warga Mitigasi Bencana!

Peta evakuasi tsunami yang dipasang di pesisir Kusamba, Jumat (21/6/2024).
Peta evakuasi tsunami yang dipasang di pesisir Kusamba, Jumat (21/6/2024). (ISTIMEWA)

Namun pihak BPBD Klungkung mendapat informasi, tahun ini akan dipasang alat pendeteksi tsunami di wilayah Nusa Penida.

"Mudah-mudahan bantuan dari pusat melalui BMKG ataupun Pemprov Bali, bisa dipasang peringatan dini tsunami di perairan Klungkung. Informasinya tahun ini akan dipasang (alat pendeteksi tsunami), semoga saja terealisasi," ungkap Putu Widiada.

Sementara Kepala Stasiun Geofisika Kelas II Denpasar, Arief Tyastama menjelaskan, untuk pendeteksi dini tsunami rencananya akan segera di pasang di wilayah Klungkung, yakni di wilayah Lembongan.

"Untuk pendeteksi dini tsunami, rencana kaki pasang di pelabuhan di Nusa Penida di wilayah Lembongan. Kemudian kami pasang juga di wilayah Badung yakni di Kedonganan," ujar Arief Tyastama.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono memaparkan, wilayah pesisir selatan Kabupaten Klungkung sangat rawan bencana gempa bumi dan tsunami.

"Wilayah Klungkung, khususnya Kusamba berbatasan dengan selat Badung di bagian Selatan yang menghadap langsung segmen megathrust," ungkap Daryono.

Menurut Daryono, terdapat zona subduksi di selatan Pulau Bali yang terjadi karena pergerakan lempeng Indo-Australia terhadap lempeng eurasia.

Ini berpotensi menimbulkan gempa bumi dengan magnitude maksimum 8,5 SR, dan menimbulkan tsunami dengan ketinggian maksimum 8 meter di pesisir Kusamba.

Bahkan dalam catatan sejarah, pada tahun 1917 pernah terjadi gempa bumi menimbulkan tsunami di wilayah pesisir Klungkung yang menyebabkan cukup banyak korban jiwa.

Termasuk pada tahun 1977 gempa bumi di Sumbawa, yang juga menyebabkan tsunami sampai ke pesisir selatan Klungkung.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved