Berita Denpasar

Homestay Sangat Strategis untuk Desa Wisata, Turis Dapat Pengalaman Hidup Berbaur dengan Masyarakat

Kepala Dinas Pariwisata Denpasar, Ni Putu Riyastiti mengatakan, homestay memberikan pengalaman kepada wisatawan untuk berbaur dengan masyarakat.

ISTIMEWA
Dinas Pariwisata menggelar pelatihan untuk para pengelola homestay di Denpasar. Pelatihan ini dilakukan agar homestay didatangi turis dan mau menginap di sana. 

TRIBUN-BALI.COM - Dinas Pariwisata menggelar pelatihan untuk para pengelola homestay di Denpasar. Pelatihan ini dilakukan agar homestay didatangi turis dan mau menginap di sana.

Kepala Dinas Pariwisata Denpasar, Ni Putu Riyastiti mengatakan, homestay memberikan pengalaman kepada wisatawan untuk berbaur dengan masyarakat. Turis bisa merasakan kehidupan sosial masyarakat yang berbeda dengan kehidupan mereka sehari-hari.

Selain itu, kata dia, homestay mampu memberikan pendapatan tambahan bagi masyarakat di wilayah pariwisata termasuk di desa wisata. Homestay merupakan jenis akomodasi yang berasal dari rumah milik masyarakat yang telah ditingkatkan fasilitas dan sarananya untuk penginapan.

“Lebih dari itu, keberadaan homestay tidak hanya sekadar untuk disewakan atau menjadi tempat menginap wisatawan, melainkan bisa menjadi tempat edukasi dan promosi budaya masyarakat Bali kepada wisatawan,” kata Riyastiti, Selasa (9/7).

Pengembangan rumah tinggal menjadi homestay ini tidak hanya menyewakan atau menyediakan kamar tidur. Mengembangkan homestay berarti memberikan kesempatan kepada tamu untuk mengenal lebih banyak mengenai budaya dan tradisi masyarakat setempat.

Baca juga: 2 Polisi Bawa SIM Mati di Sukawati, Propam Polres Gianyar Tegur dan Hukuman Push Up!

Baca juga: 27 Kades di Denpasar Perpanjangan Masa Jabatan, Gaji dan Tunjangan Perbekel Masih Sama

Idealnya konsep homestay di desa wisata dapat menerapkan poin-poin seperti tempat menginap, tempat berlibur dan tempat belajar budaya baru masyarakat sekitar. Lama tinggal (leng of stay) wisatawan di suatu homestay bisa satu hari hingga satu bulan.

Homestay ini, kata dia menjadi salah satu sumber pendapatan utama dan sangat strategis dalam setiap pengelolaan desa wisata. Dispar Denpasar mencatat terdapat 81 homestay dengan 1.049 kamar yang tersebar di empat kecamatan. Paling banyak yakni di Denpasar Selatan dengan jumlah 46 unit.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dispar Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede Suyasa menjelaskan, agar homestay bisa menjadi pilihan menginap bagi wisatawan, penting bagi pengelola homestay untuk memahami karakteristik pelayanan.

Selain itu juga memahami standar pelayanan dan pengelolaan homestay. “Untuk itu, pelatihan pengelolaan homestay ini digelar dengan narasumber yang mumpuni di bidangnya,” katanya. (sup)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved