Berita Jembrana

Uji Lab Anjing Liar Menyerang 10 Warga Jembrana Belum Keluar, Tercatat 24 Kasus Selama 7 Bulan

Menurut data yang berhasil diperoleh, jumlah kasus positif rabies di Jembrana hingga Juli 2024 ini tercatat sebanyak 24 kasus.

Tribun Bali/I Made Prasetia Aryawan
Petugas Medikvet Kecamatan Jembrana saat melakukan vaksinasi emergency di Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana, Jumat 19 Juli 2024 kemarin - Uji Lab Anjing Liar Menyerang 10 Warga Jembrana Belum Keluar, Tercatat 24 Kasus Selama 7 Bulan 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Hasil uji laboratorium dari Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar terhadap sampel otak anjing liar yang menyerang 10 warga di Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana, Bali, masih belum keluar.

Namun, pihak Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana telah melakukan vaksinasi emergency dan akan dilanjutkan lagi Senin 22 Juli 2024 besok.

Menurut data yang berhasil diperoleh, jumlah kasus positif rabies di Jembrana hingga Juli 2024 ini tercatat sebanyak 24 kasus.

Angka ini menunjukkan masih tingginya potensi penularan rabies di wilayah Gumi Makepung.

Baca juga: 6 Warga Batuagung Jembrana Diserang Anjing Liar, Berwarna Abu-abu, Diduga Sembunyi di Tegalan

Sementara untuk cakupan vaksinasi baik emergency maupun massal telah mencapai hampir 63,61 persen dari total estimasi hewan penular rabies (HPR) sebanyak 41.124 ekor.

"Cakupan vaksinasi saat ini sudah di atas 60 persen dari estimasi populasi. Kita terus berupaya menggencarkan vaksinasi untuk menekan jumlah kasus bertambah ke depannya," kata Kabid Keswan-Kesmavet, Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Wayan Widarsa saat dikonfirmasi, Minggu 21 Juli 2024.

Disinggung mengenai hasil laboratorium sampel otak anjing liar yang menyerang sedikitnya 10 warga Batuagung kemarin, Widarsa menyebutkan masih dalam proses.

Sampel otak sudah dikirim ke BBVet dan masih menunggu hasil uji laboratoriumnya.

"Sementara ini kita masih menunggu hasil uji labnya. Semoga saja negatif," harapnya.

Dia melanjutkan, untuk segera memenuhi target cakupan vaksinasi, pihaknya menerjunkan seluruh tim vaksinator untuk menggelar vaksinasi rabies massal hingga awal Juli 2024 kemarin.

Seluruh masyarakat Jembrana juga turut berpartisipasi secara maksimal dalam upaya pencegahan ini dengan cara membantu petugas membantu vaksinasi.

"Vaksinasi rabies ini gratis, dan ini merupakan upaya penting untuk memutus mata rantai penularan rabies," tegas Widarsa.

Kemudian, kata dia, untuk vaksinasi emergency dilakukan pada wilayah yang ditemukan kasus gigitan HPR.

Seperti yang terjadi di Desa Batuagung, Kamis 18 Juli 2024 kemarin.

Sehari pasca kejadian tersebut, pihaknya langsung menerjunkan tim vaksinasi untuk emergency.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved