Berita Buleleng
Pendaftar di SDN 4 Pucaksari Buleleng Minim, Akses Jalan ke Sekolah Jadi Kendala
Kerusakan Akses Jalan Hingga Banyaknya Masyarakat Merantau Jadi Penyebab Minimnya Pendaftar di SDN 4 Pucaksari
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Dewan Pendidikan Kabupaten Buleleng mendatangi SDN 4 Pucaksari, Sabtu 20 Juli 2024.
Kunjungan ke sekolah yang berlokasi di Desa Pucaksari, Kecamatan Busungbiu, Bali itu untuk menggali fakta lapangan, pasca sempat dikabarkan tidak mendapatkan siswa pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024/2025.
Kunjungan tersebut dilakukan oleh Sekretaris Dewan Pendidikan Buleleng, Dr. I Made Bagus Andi Purnomo.
Dari kunjungan itu diketahui penyebab minimnya anak sekolah ke SDN 4 Pucaksari.
Baca juga: Jumlah Siswa Meningkat Setiap Tahun, Sekolah Kalam Kudus Bali Resmikan Gedung Baru
Salah satunya karena jumlah anak usia sekolah dari Desa Pucaksari yang sedikit. Sebab berdasarkan data, banyak penduduk di wilayah tersebut yang merantau.
"Siswa yang sekolah di sini lebih dominan dari Desa Titab, sebab jaraknya yang lebih dekat dengan desa itu. Kalau dari Pucaksari sendiri hanya menaungi satu banjar/kawasan saja," ucap Bagus Purnomo.
Walau demikian, faktor utama yang menyebabkan orang tua enggan menyekolahkan anaknya ke SDN 4 Pucaksari, adalah kondisi akses jalan menuju sekolah tersebut.
Yang mana mengalami kerusakan parah hampir 500 meter.
"Akses jalan dari Desa Titab menuju sekolah rusak parah hampir sepanjang 500 meter. Hal ini diperparah dengan kondisi jalan yang sering terandam air saat musim hujan," imbuhnya.
Berbagai faktor tersebut yang menyebabkan SDN 4 Pucaksari minim mendapat siswa.
Di mana rata-rata penerimaan siswa baru tiap tahun selalu kurang dari 10 anak.
Bahkan total siswa hanya berjumlah 25 anak dari kelas I sampai kelas VI.
Menurut Bagus Purnomo, Pemerintah Daerah harus tetap hadir dan memberikan solusi atas permasalahan tersebut.
Sehingga ke depan, SDN 4 Pucaksari dapat diminati masyarakat dan tetap mampu beroperasi.
Terlebih sekolah sudah tidak kekurangan tenaga pendidik.
"Saya amati potensi sekolah ini sangat bagus. Sekolah ini sudah masuk program sekolah penggerak. Tenaga guru pun sudah mencukupi. Dari awalnya hanya tiga orang, tahun ini mendapatkan tambahan guru PPPK dari Jawa dan Bengkulu sejumlah lima orang guru," papar dia.
Pihaknya mendorong sekolah dapat berkoordinasi dan berkonsultasi intens dengan para pihak.
Mulai dari kepala desa/perbekel, kepala banjar/dusun setempat, sehingga ke depan mampu menerima siswa dengan jumlah yang lebih banyak.
"Saya sudah berikan penguatan kepada guru-guru agar mereka tidak patah semangat. Hal ini menurut saya bagus. Jumlah siswa yang minim berdampak pada semakin intensifnya perhatian dari guru pada proses pembelajaran. Saya sudah sarankan bahwa disini punya peluang dalam bidang Bahasa Inggris. Karena lima orang guru PPPK itu guru Bahasa Inggris. Jadi, saya minta fokus kesana. Bisa dibuatkan bimbingan belajar rutin," kata dia.
Diketahui pula, dari kunjungan tersebut SDN 4 Pucaksari yang sebelumnya tidak mendapatkan siswa pada PPDB 2024/2025, kini telah memiliki seorang siswa.
Hal ini berkait berbagai daya upaya dan pendekatan yang dilakukan oleh sekolah. (mer)
Kumpulan Artikel Buleleng
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.