Helikopter Jatuh di Bali
GIRI Prasta Tanggapi Soal Helikopter Jatuh karena Tali Layangan, Begini Penjelasan Bupati Badung!
Tidak hanya itu, Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, pun menanggapi kejadian itu. Mengingat insiden itu menjadi polemik karena diduga helikopter
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Insiden jatuhnya helikopter PK-WSP type Bell 505 milik PT. Whitesky Aviation di tebing Pantai Suluban Pecatu, Kuta Selatan, Badung, menjadi perhatian publik belakangan ini.
Pasalnya beberapa video beredar, jika helikopter itu dimiliki oleh artis ternama Indonesia inisial RA.
Tidak hanya itu, Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, pun menanggapi kejadian itu. Mengingat insiden itu menjadi polemik karena diduga helikopter jatuh karena terlilit tali layangan.
I Nyoman Giri Prasta, mengakui jika insiden jatuhnya helikopter tersebut karena human error atau kesalahan yang dilakukan oleh manusia.
Baca juga: PASCA Kasus Helikopter Jatuh Terlilit Tali Layangan, Pj Gubernur Bali Minta Tegakkan Perda Layangan
Baca juga: BANGKAI Helikopter PK-WSP Dievakuasi dengan Alat Berat, Rare Angon Sebut Itu Murni Kecelakaan!

Namun, kalau bicara radius antara bandara dengan boleh tidak menaikkan layang-layang itu sudah diatur dalam Perda Provinsi Bali nomor 9 Tahun 2000, tentang larangan menaikkan layang-layang dan permainan sejenis di Bandar Udara Ngurah Rai dan sekitarnya. Sehingga kebijakan itu kewenangannya berada di Pemprov Bali.
"Kami sudah berkoordinasi dengan provinsi dan sudah ada kajian lagi terkait hal itu. Layang-layang ini yang namanya tradisional Bali yang sudah dilakukan anak cucu kita, dan bahkan ada lontar ketika rare angon minta kekuatan untuk mendatangkan angin, itu sudah ada," jelas Bupati Giri Selasa 23 Juli 2024.
Pihaknya mengaku jika layang-layang di Bali tidak akan dihilangkan. Karena berbicara radius juga akan kembali dikoordinasikan bersama Pemprov Bali.
"Jangan juga sampai kawasan yang sudah ada layangan jangan ada helikopter. Jangan sampai juga misalkan helikopter seimbang (terbangnya) dengan layang-layang," katanya.
Selain itu pihaknya juga meyakini bahwa kejadian jatuhnya helikopter tersebut karena human error. Sehingga perlu dilakukan pengawasan lebih lanjut.
"Maaf ya, bukan saya menyalahkan siapa-siapa karena ini merupakan sebuah kejadian, kita berdoa biar ini tidak terjadi lagi. Semoga korban sehat dan selamat semua," tegasnya.
"Tapi pilot ini harus bagus juga, betul-betul profesional. Apa pun itu, ini sudah kejadian, saya yakin ini human error bertalian tali layangan dengan helikopter. Kita memberikan solusi yuk kita melakukan pengawasan," sambungnya.
Untuk diketahui, kejadian helikopter jatuh pada Jumat 19 Juli 2024. Diketahui helicopter tersebut terbang di ketinggian 1.000 feet yang sudah mendapat izin dari AirNav Indonesia Cabang Denpasar untuk terbang di ketinggian tersebut.
Namun helikopter tersebut terjatuh karena terlilit tali layang-layang. (*)
Helikopternya Terlilit Tali Layangan di Bali, Volta Pasifik Aviasi: Kiranya Jadi Perhatian Bersama |
![]() |
---|
Koster dan Nyoman Parta Minta Ada Aturan Menaikan Helikopter Wisata di Bali |
![]() |
---|
BUNTUT Helikopter Terlilit Tali Layang-layang di Badung, Satpol PP Turunkan 3 Layangan! |
![]() |
---|
Pasca Helikopter Terlilit Tali, Tiga Layangan Mengudara di Langit Kedonganan Diturunkan Satpol PP |
![]() |
---|
PASCA Kecelakaan, Otban Wilayah IV Sebut Ada 15 Armada Helikopter di Bali, Dioperasikan 5 Operator! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.