Berita Jembrana

Jembrana Catat 2.683 Kasus Gigitan HPR, Pemerintah Sebut Stok VAR Aman Hingga Akhir Tahun 2024

dalam kurun waktu tujuh bulan atau periode Januari-Juli 2024 ini, sedikitnya ada 2.683 orang yang mengalami gigitan hewan penular rabies (HPR).

Tribun Bali/I Made Prasetia Aryawan
Suasana saat petugas Medikvet Jembrana melaksanakan vaksinasi emergency di Banjar Palungan Batu, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana, Senin 22 Juli 2024 kemarin - Jembrana Catat 2.683 Kasus Gigitan HPR, Pemerintah Sebut Stok VAR Aman Hingga Akhir Tahun 2024 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Sebanyak 2.683 kasus gigitan HPR terjadi di Kabupaten Jembrana dalam kurun waktu tujuh bulan belakangan ini.

Dinas Kesehatan Jembrana menjamin ketersediaan Vaksin Anti Rabies (VAR) yang mencukupi hingga akhir tahun 2024 ini.

Namun begitu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan hati-hati ketika melihat HPR dengan tingkah mencurigakan dan segera melaporkan ke petugas terkait.

Jika menerima luka gigitan, segera lakukan langkah awal dan segera dibawa ke faskes terdekat untuk memperoleh layanan suntikan VAR dan SAR untuk areal risiko tinggi seperti wajah dan ujung jari.

Baca juga: Vaksinasi 41.124 Ekor HPR, Tim Medikvet Lanjut Vaksinasi Emergency, Antisipasi Rabies di Jembrana

Menurut data yang diperoleh, dalam kurun waktu tujuh bulan atau periode Januari-Juli 2024 ini, sedikitnya ada 2.683 orang yang mengalami gigitan hewan penular rabies (HPR).

Dari jumlah tersebut, 79 orang di antaranya diserang atau menerima gigitan dari HPR positif rabies.

Jumlah ini masih jauh dari tahun 2023 lalu yang mencapai 6.231 gigitan dan 187 orang di antaranya menerima gigitan dari HPR positif rabies.

Sementara, untuk HPR positif rabies tercatat sudah ada 25 kasus.

Jumlah ini jauh menurun dibandingkan tahun 2023 lalu dalam periode yang sama tercatat ada sebanyak 73 kasus positif.

"Jumlah kasus gigitan tergantung dari penanganan HPR," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Jembrana, dr I Gede Ambara Putra saat dikonfirmasi, Selasa 23 Juli 2024.

Dia berharap, ketika penanganan HPR di lapangan dengan maksimal, praktis kasus gigitan pada manusia juga akan menurun.

Sehingga ini harus dikerjakan bersama-sama, baik dari bidang Keswan-Kesmavet hingga masyarakat.

Terbukti, saat ini kasus gigitan cenderung menurun dari tahun sebelumnya.

Sebab, kasus positif rabies juga menunjukkan tren penurunan.

"Tapi tahun ini sudah cenderung menurun dibandingkan tahun lalu. Baik itu jumlah gigitan HPR positif dan juga kasus positif rabies pada hewan," ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved