Berita Denpasar

Sok Jagoan Ancam Pedagang Nasi Goreng di Pemogan Denpasar Hingga Viral, Ghazali Diborgol

Sok Jagoan Ancam Pedagang Nasi Goreng di Pemogan Denpasar Hingga Viral, Ghazali Diborgol

Instagram
Sok Jagoan Ancam Pedagang Nasi Goreng di Pemogan Denpasar Hingga Viral, Ghazali Diborgol 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Polsek Denpasar Selatan mengamankan Ghazali (40) pelaku pengancaman pedagang nasi goreng yang viral di media sosial

Pedagang di Jalan Raya Pemogan, Denpasar Selatan, Bali mendapat ancaman penusukan jika nasi goreng yang dibeli pelaku rasanya tidak enak. 

Peristiwa yang menimpa pedangan nasi goreng S (24) dan A (25) ini terjadi pada Sabtu 20 Juli 2024, sekira pukul 24.00 WITA. 

Baca juga: Tak Terima Selingkuhan Pacari Temannya, Pria di Nusa Penida Klungkung Tikam dengan Gunting

Pelaku merupakan warga Denpasar yang tinggal di kawasan Kepaon, tidak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP). 

Setelah mendapat laporan dari pedagang nasi goreng, polisi langsung bergerak ke TKP dan berhasil mengamankan pelaku. 

"Pelaku melakukan pengancaman menggunakan alat pembuka botol.

Baca juga: VIRAL! Kematian Dali Wassink Suami Jennifer Coppen Dikaitkan dengan Tumbal di Jalan Sunset Road

Motifnya pelaku emosi sesaat karena pengaruh miras," ungkap Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi, pada Senin 22 Juli 2024. 


Pedagang nasi goreng tidak sampai ditusuk namun korban mengalami trauma.

Awal mula kejadian pelaku yang datang menanyakan jam berapa warung buka kemudian pedagang menjawab harga nasi gorengnya Rp 12 ribu. 

Setelah itu, pelaku marah dan memanggil pedagang nasi goreng, kemudian pedagang mendekati pelaku namun dirasa kurang dekat lalu disuruh mendekat lagi. 

Setelah itu pelaku bertanya berjualan nasi goreng apa saja yang dijawab pedagang menyebutkan menu nasi goreng ayam, nasi goreng bakso, nasi goreng kambing.

Lalu pelaku bilang "Apa" kemudian kembali dijelaskan oleh pedagang sebanyak 3 kali, karena pelaku kembali bilang "Apa" Kemudian korban menjelaskan lagi dengan dengan pelan menu yang disebutkan. 

Setelah itu pelaku baru memesan nasi goreng ayam, dibuatkanlah oleh pedagang

Selanjutnya pelaku turun dari sepeda motor dan mendekat dan berkata agar dibuatkan yang enak dan berasa sambil jalan menepuk pundak pedagang

Pelaku kemudian mendekati pedagang sambil membayar dan mengeluarkan uang Rp 100 ribu sambil bertanya nasi goreng spesial berapa dan dijawab korban Rp 15 ribu.

Namun saat itu nasi goreng spesial sudah habis lalu pedagang memberikan kembalian Rp 88 ribu.

Pelaku bilang agar membuatkan yang enak kalau tidak enak akan dibacok, sambil pelaku memegang benda diduga pisau karena tidak dihiraukan oleh pedagang lalu pelaku memanggil dengan berkata "We" baru pedagang menoleh.

Pelaku juga menantang dengan bicara kalau tidak enak akan membacok korban, dan tidak takut divideokan.

Bahkan mengancam membacok dia dengan suaminya sambil memperlihatkan benda diduga pisau.

Tak berhenti di situ saja, setelah pesanan Ghazali selesau dibuatkan, ia bertanya lagi nasi goreng apa yang dibuat padahal sudah dijelaskan di awal nasi goreng spesialnya habis.

Pelaku merasa rugi membayar Rp 15 ribu, padahal pedagang memberikan kembalian uang Rp 88 ribu artinya nasi goreng dihargai sesuai harga Rp 12 ribu. 

Pelaku kembali mengancam dengan bilang awas jika nasi gorengnya tidak enak saat dimakan, di tengah jalan kemudian pelaku pergi menggunakan sepeda motornya dan makan di seberang jalan sambil melihat ke arah pedagang nasi goreng

"Korban merasa ketakutan dan panik," bebernya. (*)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved