81 Koperasi di Buleleng Dinyatakan Tidak Aktif, Kini Diusulkan Bubar
Puluhan koperasi di Kabupaten Buleleng dinyatakan tidak aktif. Bahkan puluhan koperasi itu diusulkan untuk bubar.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
81 Koperasi di Buleleng Dinyatakan Tidak Aktif, Kini Diusulkan Bubar
TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - Puluhan koperasi di Kabupaten Buleleng dinyatakan tidak aktif.
Bahkan puluhan koperasi itu diusulkan untuk bubar.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Buleleng, Dewa Made Sudiarta.
Baca juga: Sekda Suyasa Minta Perda RJPD Buleleng Segera Disiapkan!
Dikatakan dia, untuk di wilayah Kabupaten Buleleng tercatat ada 416 koperasi.
Namun dari jumlah tersebut, 81 di antaranya saat ini tergolong tidak aktif.
Kata Sudiarta, tidak aktifnya puluhan koperasi itu terjadi karena permasalahan sumber daya manusia (SDM).
Baca juga: Pengembangan Koperasi di Sektor Riil Dinilai Punya Peluang Besar, Ini Kata Asisten II Setda Buleleng
Yang mana SDM pada puluhan koperasi tersebut tidak bisa melakukan pengelolaan lembaga dan usaha yang dijalankan.
"Secara pengelolaan lembaga, usaha, mungkin sudah tidak mampu dijalankan koperasi. Dari inisiasi mereka juga membubarkan diri, kita usulkan dibubarkan. Karena sudah tidak aktif."
"Sudah tidak bisa dikembangkan lagi," ucapnya belum lama ini.
Baca juga: Terbukti Mengandung Senyawa untuk Kosmetik, Loka POM Buleleng Minta Tarik Peredaran Roti OKKO
Kendati banyak koperasi yang tidak aktif, Sudiarta mengatakan masyarakat yang masuk menjadi anggota maupun karyawan di koperasi, justru terus meningkat sejak tiga tahun belakangan.
"Saat ini masyarakat yang masuk menjadi anggota, telah mencapai 60 ribu orang lebih. Sedangkan yang masuk menjadi kariawan mencapai 1.200 orang lebih," sebutnya.
Menurut Sudira, meningkatnya anggota dan kariawan dilatarbelakangi aset koperasi yang terus mengalami peningkatan sejak tiga tahun belakangan.
Baca juga: BAHAYA Kandungan di Dalamnya Terbukti! Loka POM Buleleng Minta Distributor Tarik Peredaran Roti OKKO
"Perkembangan tiga tahun ini menggambarkan animo masyarakat berkoperasi per tahun rata-rata 1,3 persen," imbuhnya.
Lebih lanjut dikatakan, saat ini Buleleng tengah mengembangkan koperasi berbasis digital.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.