Bisnis
UTANG Pemerintah Naik Lagi! Per Juni 2024 Tembus Rp 8.444,87 Triliun
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat posisi utang pemerintah kembali mengalami peningkatan per akhir Juni 2024 atau semester I-2024.
Adapun porsi ULN Indonesia dari China berada di posisi keempat. Paling banyak berasal dari Singapura, kemudian disusul Amerika Serikat (AS), Jepang, China, dan Hong Kong.
ULN Indonesia dari Singapura tercatat sebesar 54,85 miliar dolar AS per Mei 2024, naik 9,15 persen dibandingkan 2013. Sementara itu, ULN Indonesia dari AS tercatat sebesar 27,6 miliar dolar AS pada Mei 2024, naik 173,27 persen dari 2013.
Kemudian, ULN dari Jepang mencapai 21,8 miliar dolar AS pada akhir Mei 2024, namun turun 33,54 persen dibandingkan tahun 2013.
Serta, ULN Indonesia dari Hong Kong mencapai 19,38 miliar dolar AS pada Mei 2024, naik drastis sebesar 302,1 persen dibandingkan 2013.
Khusus untuk utang luar negeri (ULN) pemerintah hingga Mei 2024 mencapai 191,0 miliar dolar AS, naik 67,12 persen dari 2013. Berdasarkan krediturnya, ULN pemerintah ke China mencapai 1,34 miliar dolar AS pada Mei 2024, naik 31,2 persen dari ULN pemerintah ke China sebesar 921 juta dolar AS pada 2013.
Untuk diketahui, ULN pemerintah ke China berada di urutan lima besar dari total ULN pemerintah ke berbagai negara. Posisi pertama yaitu ULN pemerintah ke Jepang mencapai 7,66 miliar dolar AS pada Mei 2024 atau turun 63,44 persen dari 2023 yang sebesar 20,95 miliar dolar AS.
Di posisi kedua, ULN pemerintah ke Prancis mencapai 4,37 miliar dolar AS atau naik 69,38 persen dari 2013 sebesar 2,58 miliar dolar AS. Di Posisi ketiga yakni ULN pemerintah ke Jerman mencapai 3,87 miliar dolar AS pada Mei 2024, atau naik 95,4 persen dari 2013 sebesar 1,98 miliar dolar AS.
Keempat, yakni ULN pemerintah ke Amerika lainnya mencapai 1,44 miliar dolar AS pada Mei 2024, atau naik 460,3 persen dari 2013 yang mencapai 257 juta dolar AS. Secara keseluruhan ULN Indonesia pada Mei 2024 mencapai 407,3 miliar dolar AS, naik 53,06 persen dari 2013 yang sebesar 266,1 miliar dolar AS.
Sebagai informasi, terdapat beberapa proyek di Indonesia yang dibiayai utang dari China. Diantaranya, pembangunan tol Medan-Kualanamu dibiayai utang luar negeri dari CEXIM-China sebesar 122,43 juta dolar AS.
Kemudian, pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang telah mengalami pembengkakan biaya atau cost overrun sebesar 1,2 miliar dolar AS atau Rp 18,6 triliun, dari sebelumnya sebesar 5,5 miliar dolar AS.
Pembengkakan biaya tersebut pun ditanggung oleh pihak Indonesia dan China di mana sebesar 60 persen ditanggung oleh konsorsium Indonesia dan 40 persen ditanggung oleh konsorsium China. Bahkan, kabar terakhir, pemerintah juga akan membuat proyek kereta cepat dari Jakarta-Surabaya, yang juga akan bersumber utang dari China.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi menyampaikan, proyek perpanjangan rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya tengah dibahas dengan China. Namun, ia belum menentukan akan menggandeng pihak China atau Jepang dalam proyek kereta cepat kali ini. Saat ini, proyek tersebut masih dalam proses studi pra-kelayakan (pre-feasibility study).(kontan)
PRODUKSI Beras Diprediksi Naik 11,17 Persen, Mentan: Produsen Jual Tak Sesuai Standar Ditindak |
![]() |
---|
Trafik Data Naik Signifikan Seiring Meningkatnya Kebutuhan Digital Masyarakat |
![]() |
---|
IFMAC WOODMAC 2025 Dorong Kolaborasi Industri Transformasi Furnitur dan Pengerjaan Kayu di Indonesia |
![]() |
---|
The Nusa Dua Dukung Pertanian Organik dan Upaya Keberlanjutan di Desa Kedisan |
![]() |
---|
Kredit Konstruksi Tumbuh Melambat Hanya 0,6 Persen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.