Berita Badung

GIRI Prasta Ingin Buat TPST Canggih, Lokasi & Proyek Masih Rahasia, Kabarnya Teknologi dari Jepang

Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta mengatakan, dalam pembangunan TPST ini, Pemkab Badung sudah menjalin komunikasi yang intens dengan Jepang.

TRIBUN BALI/AGUS ARYANTA
BERI KETERANGAN - Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta saat memberikan keterangan kepada awak media. 

TRIBUN-BALI.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung tetap akan membangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST). Kabarnya TPST ini dirancang menggunakan teknologi dari Jepang. Namun belum diungkapkan lokasi TPST itu dibangun.

Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta mengatakan, dalam pembangunan TPST ini, Pemkab Badung sudah menjalin komunikasi yang intens dengan pemerintah Jepang. Giri mengaku memberi atensi khusus untuk masalah sampah di Badung.

"Bagi saya sampah itu prioritas, kedua transportasi, yang ketiga pendidikan, kesehatan dan termasuk juga tenaga kerja," demikian ucap Giri Prasta, Selasa (30/7).

Giri Prasta mengatakan, ia juga berencana meng-update TPST Mengwitani sama seperti TPST di Jimbaran. Terkait masalah sampah di Badung, kata dia, yang penting adalah komitmen.

Baca juga: RENCANA Beach Club Sanur Masih Mungkin, Dispar Bali Ingatkan Regulasi Kawasan Pariwisata!

Baca juga: BUNTUT Helikopter Terlilit Tali Layang-layang di Badung, Satpol PP Turunkan 3 Layangan!  

Bupati Giri Prasta tentang rencana Pembangunan TPST di Sangeh
Bupati Giri Prasta tentang rencana Pembangunan TPST di Sangeh (Tribun Bali/ I Komang Agus Aryanta)

"Itu kan di Mengwi akan kami perbaharui terus. Bahkan yang ada di Jimbaran sudah berjalan TPST-nya. Saya percaya semua masalah tidak bisa selesaikan sendiri, tapi saya yakin semua masalah ada solusinya tapi tetap harus ada komitmen," paparnya.

Sebelumnya Pemkab Badung merecanakan membuat pembuatan TPST di Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal. Namun rencana itu ditolak masyarakat setempat sehingga berujung pembatalan

Sejumlah tokoh masyarakat di Desa Sangeh bahkan sempat menggeruduk Pusat Pemerintahan (Puspem) Badung. Kedatangan mereka menyampaikan penolakan pembangunan pembangunan TPST.

Bendesa Adat Sangeh, I Gusti Agung Bagus Adi Wiputra didampingi Ketua Desa Wisata, Ida Bagus Gede Pujawan mengatakan, mereka menemui Sekda Badung, I Wayan Adi Arnawa untuk menyampaikan aspirasi terkait rencana pembangunan TPST di Sangeh. Saat itu ia tegaskan ini masyarakat menolak.

“Tadi diskusi magendu wirasa agar situasi tidak memanas. Temanya sama sosialisasi dan pembahasan lebih lanjut (TPST). Namun, kami tetap menyampaikan seperti itu (penolakan),” ungkapnya.

“Kami sebenarnya tidak tahu apa-apa soal rencana pembangunan TPST karena tidak ada sosialisasi. Ini kan yang panas di Medsos, jangan sampai di Medsos ini akhirnya imbasnya ke kami di masyarakat," ujarnya.

"Karena orang yang ditanya pertama ini ya kami-kami ini masak Pemda membuat sesuatu tanpa sosialisasi kan tidak mungkinlah,” sambung Bagus Adi Wiputra

Ia hanya menyampaikan keputusan bersama terkait penolakan TPST. “Kami hanya mencegah, jangan sampai hubungan kami yang sudah baik tergeser karena hal-hal seperti itu. Jadi yang jelas ini adalah pertemuan seorang anak dengan ayah masak saya tidak boleh bilang pak jangan nae begitu,” katanya. (gus)


Pasang Anggaran Rp 173 Miliar

Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta belum mau mengungkap lokasi TPST canggih dan kapan proyek ini akan dilangsungkan. Untuk urusan ini, kata dia, sudah ada tim teknis yang menangani. Tim teknis inilah yang bertugas mencari lokasi dan menentukan waktu pengerjaan.

Meski belum diungkap lokasi dan kapan proyek dimulai, pada Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah Kabupaten Badung tahun anggaran 2024, tertuang program pengelolaan persampahan yang dirancang sebesar Rp 173 miliar. (gus)

 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved