Berita Bali

Satpol PP Urusi Layangan! Patroli Pantau Langit Kuta Selatan, Reaksi Usai Heli Jatuh Terlilit Tali

Dari hasil pengawasan, dua layangan anak-anak di Banjar Perarudan, Jimbaran, satu layangan bebean di Banjar Menega, Jimbaran

ISTIMEWA
SIDAK LAYANGAN - Satpol PP Badung saat menurunkan layangan di wilayah Badung Selatan, Jumat (2/8). Petugas gabungan akan melakukan pengawasan secara rutin agar tak ada lagi kasus kecelakaan penerbangan. 

TRIBUN-BALI.COM - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Badung mengawasi layangan di wilayah Kuta Selatan, Jumat (2/8). Dalam operasi ini, tim yustisi menertibkan empat layangan.

Kasatpol PP Badung, I Gusti Agung Ketut Suryanegara mengatakan, setelah dua kejadian helikopter terjerat tali layangan beberapa waktu lalu, petugas terus melakukan pemantauan udara terutama di wilayah Kuta Selatan.

Dari hasil pengawasan, dua layangan anak-anak di Banjar Perarudan, Jimbaran, satu layangan bebean di Banjar Menega, Jimbaran, dan satu layangan bebean di Banjar Angga Swara, Jimbaran diturunkan.

"Kami melakukan peninjauan, pengawasan, dan pengendalian layang-layang di wilayah Kuta Selatan. Keempat pelanggar ini diberikan pembinaan serta penurunan layang-layang. Upaya ini guna mencegah adanya insiden terhadap penerbangan," katanya.

Baca juga: Ada yang Naik, Ada yang Turun! Indeks Harga Konsumen Deflasi Tiga Bulan Beruntun

Baca juga: Masyarakat Terancam Sulit Beli Rumah! Kuota Kredit Subsidi FLPP Berkurang Tahun Ini


SIDAK LAYANGAN - Satpol PP Badung saat menurunkan layangan di wilayah Badung Selatan, Jumat (2/8). Petugas gabungan akan melakukan pengawasan secara rutin agar tak ada lagi kasus kecelakaan penerbangan.
SIDAK LAYANGAN - Satpol PP Badung saat menurunkan layangan di wilayah Badung Selatan, Jumat (2/8). Petugas gabungan akan melakukan pengawasan secara rutin agar tak ada lagi kasus kecelakaan penerbangan. (ISTIMEWA)

Petugas juga memberikan sosialisasi kepada masyarakat yang menaikkan layangan. Sosialisasi ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat tentang risiko bermain layang-layang yang membahayakan penerbangan.

"Kami menurunkan satu regu BKO Kuta Selatan untuk melakukan penertiban layang-layang dengan menyasar Kelurahan Tanjung Benoa, Kawasan GWK, dan Jalan Tukad Nangka Jimbaran," ucapnya.

Tim yang turun turun terdiri dari Kabid Tibum Tranmas, Pol PP BKO lima orang, Pol PP Provinsi Bali, TNI, dan Trantib Kecamatan Kuta Selatan. Mereka berharap masyarakat dapat lebih sadar sehingga tidak mengganggu keselamatan penerbangan.

Ia tegaskan akan melakukan pengawasan secara rutin. "Penertiban dan pengawasan ini akan dilakukan secara rutin untuk menjaga ketertiban dan keamanan di wilayah Kuta Selatan," katanya.

Dengan adanya sosialisasi dan pembinaan ini, diharapkan masyarakat lebih memahami risiko yang dapat ditimbulkan dari bermain layang-layang di area yang dekat dengan jalur penerbangan.

Upaya preventif ini menjadi salah satu langkah penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban di kawasan wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun mancanegara. "Kami terus melakukan pemantauan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," paparnya.

Gubernur Bali periode 2018-2023, I Wayan Koster mengatakan, Bali sudah punya Perda yang mengatur terkait layangan. Ia sebut ada wilayah yang boleh main layangan dan ada yang tidak. Ia meminta Pemprov Bali konsisten menerapkan aturan tersebut. Ia juga meminta supaya pemerintah membuat aturan terkait operasional helikopter.

"Bukan dilarang layangan itu, tapi diatur dimana boleh dimana gak. Sebenarnya sudah ada Perda dimana wilayah itu tidak boleh ada layangan. Perda sudah ada tinggal laksanakan konsisten," ujar Koster, belum lama ini.

"Operasional helikopter juga harus jelas. Bedakan antara kepentingan nasional dan untuk wisata. Kalau wisata, tentukan dimana tempat dia gak boleh terbang. Kan kalau dia tertib kan gak mungkin kena tali layangan," ujar Ketua PDIP Bali itu. (gus/weg)


Helikopter Juga Harus Terbang dengan Aturan

Sementara itu, Anggota DPR RI, I Nyoman Parta mengatakan, layangan merupakan inovasi anak muda Bali, yang bukan hanya sebatas benda yang bisa terbang namun juga dibuat dengan penuh makna atau filosofi, tradisi bahkan cerita tentang legenda. "Oleh karena itu dia harus tetap ada," ujar dia.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved