Pembacokan di Bangli
KOLAM Darah Usai Tragedi Pembacokan Mangku Tawan, Upacara Pembersihan pun Dilakukan di TKP
Netizen pun dibuat tercengang, oleh ulah pelaku yang bak kesetanan membabi buta membacok korban hingga meninggal dunia.
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Tragedi berdarah di kolam air hangat, di Kintamani, Batur, Bangli, Bali, benar-benar menjadi atensi banyak pihak.
Netizen pun dibuat tercengang, oleh ulah pelaku yang bak kesetanan membabi buta membacok korban hingga meninggal dunia.
Bahkan pelaku melakukan pembacokan bertubi-tubi, hingga isi perut korban terburai keluar. Usai aksi gelap mata itu, pelaku kemudian menyerahkan diri ke pihak kepolisian.
Namun sayang, usai tragedi berdarah itu kolam air hangat yang tadinya jernih menjadi kolam darah berwarna merah. Membuat warga sekitar yang menyaksikan di lokasi kejadian bergidik ngeri, dan tak habis pikir dengan kejadian yang baru saja mereka saksikan malam itu.
Berdasarkan penelusuran Tribun Bali, upacara pecaruan pun telah dilakukan untuk membersihkan lokasi kejadian tragedi berdarah yang menewaskan Mangku Tawan itu.
Dalam adat budaya Bali, upacara pembersihan biasa dilakukan apabila di suatu tempat atau lokasi terjadi hal buruk. Baik disengaja maupun tidak tidak, guna menetralisir energi negatif agar tidak menguasai lokasi tersebut.
Serta harapan agar kejadian serupa, atau kejadian buruk lainnya tidak terjadi lagi. Terlihat dari beberapa video upacara yang beredar di media sosial, pemangku mendoakan lokasi TKP kejadian di Kintamani, Bangli.
Di depannya ada bebantenan dan di sampingnya ada beberapa warga atau kolega, dengan mengenakan pakaian adat madya. Kolam tempat TKP pembacokan pun terlihat sudah bersih, tidak lagi menjadi kolam darah berwarna merah.
Baca juga: JENAZAH Mangku Tawan Mengenaskan, Pasca Dibacok Membabi Buta, Beli 3 Celurit di Online Harga Jutaan
Baca juga: ASMARA Jadi Pemicu Tewasnya Mangku Tawan, Pelaku Gelap Mata Akhiri Hidup Korban di Kolam Air Hangat

Dipicu Masalah Asmara
Peristiwa tragis terjadi di sebuah pemandian kolam air hangat di Banjar Toya Bungkah, Desa Batur Tengah, Kecamatan Kintamani, Bangli, Rabu (31/7) malam sekitar pukul 22.00 Wita.
Ketut Murah Dana (47) asal Banjar Dalem, Desa Songan B, Kintamani membunuh I Ketut Sudiarta alias Mangku Tawan (45) asal Banjar Yeh Panes, Desa Songan A, Kintamani.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Bali, Kamis (1/8), tragedi tersebut dipicu masalah asmara, yakni istri pelaku diduga memiliki hubungan gelap dengan korban.
Dalam menghabisi nyawa korban, pelaku menebas korban menggunakan celurit, hingga mengalami sejumlah luka serius di bagian tubuhnya.
Kapolsek Kintamani, Kompol I Nengah Sukerna mengakui adanya peristiwa tersebut. Kata dia, kejadian berawal saat pelaku melihat istrinya Jro Evra membawa motor milik korban pergi ke rumah kos tempat yang bersangkutan tinggal, yakni di kawasan Banjar Toya Bungkah.
kolam air hangat
pembacokan
Mangku Tawan
TKP
kolam darah
Bangli
Desa Songan
tragedi berdarah
Ketut Murah Dana
Jro Evra
Jero Evra Saksikan Rekonstruksi Pembunuhan Mangku Tawan, Pelaku Simpan Dendam Sejak Lama |
![]() |
---|
Jero Evra Saksikan Reka Adegan Suami Habisi Mangku Tawan di Bangli, Ungkap Fakta Ini |
![]() |
---|
DENDAM Suami Jro Evra, Korban Jalin Asmara dengan Istrinya, Rekonstruksi Pembunuhan Mangku Tawan! |
![]() |
---|
Rekonstruksi Pembunuhan di Bangli Hadirkan Jro Evra, Ketut Murah Tebas Belasan Kali Mangku Tawan |
![]() |
---|
Reskrim Polres Bangli Rekonstruksi Pembunuhan Mangku Tawan, Ada 27 Luka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.