Pembacokan di Bangli

KOLAM Darah Usai Tragedi Pembacokan Mangku Tawan, Upacara Pembersihan pun Dilakukan di TKP

Netizen pun dibuat tercengang, oleh ulah pelaku yang bak kesetanan membabi buta membacok korban hingga meninggal dunia. 

Pixabay
Ilustrasi mayat - Berdasarkan penelusuran Tribun Bali, upacara pecaruan telah dilakukan untuk membersihkan lokasi kejadian tragedi berdarah yang menewaskan Mangku Tawan.  

TRIBUN-BALI.COM - Tragedi berdarah di kolam air hangat, di Kintamani, Batur, Bangli, Bali, benar-benar menjadi atensi banyak pihak. 

Netizen pun dibuat tercengang, oleh ulah pelaku yang bak kesetanan membabi buta membacok korban hingga meninggal dunia. 

Bahkan pelaku melakukan pembacokan bertubi-tubi, hingga isi perut korban terburai keluar. Usai aksi gelap mata itu, pelaku kemudian menyerahkan diri ke pihak kepolisian. 

Namun sayang, usai tragedi berdarah itu kolam air hangat yang tadinya jernih menjadi kolam darah berwarna merah. Membuat warga sekitar yang menyaksikan di lokasi kejadian bergidik ngeri, dan tak habis pikir dengan kejadian yang baru saja mereka saksikan malam itu. 

Berdasarkan penelusuran Tribun Bali, upacara pecaruan pun telah dilakukan untuk membersihkan lokasi kejadian tragedi berdarah yang menewaskan Mangku Tawan itu. 

Dalam adat budaya Bali, upacara pembersihan biasa dilakukan apabila di suatu tempat atau lokasi terjadi hal buruk. Baik disengaja maupun tidak tidak, guna menetralisir energi negatif agar tidak menguasai lokasi tersebut. 

Serta harapan agar kejadian serupa, atau kejadian buruk lainnya tidak terjadi lagi. Terlihat dari beberapa video upacara yang beredar di media sosial, pemangku mendoakan lokasi TKP kejadian di Kintamani, Bangli

Di depannya ada bebantenan dan di sampingnya ada beberapa warga atau kolega, dengan mengenakan pakaian adat madya. Kolam tempat TKP pembacokan pun terlihat sudah bersih, tidak lagi menjadi kolam darah berwarna merah. 

Baca juga: JENAZAH Mangku Tawan Mengenaskan, Pasca Dibacok Membabi Buta, Beli 3 Celurit di Online Harga Jutaan

Baca juga: ASMARA Jadi Pemicu Tewasnya Mangku Tawan, Pelaku Gelap Mata Akhiri Hidup Korban di Kolam Air Hangat

Kapolsek Kintamani, Kompol I Nengah Sukerna saat berada di TKP pembacokan di sebuah kolam renang di Banjar Toyabungkah, Desa Batur Tengah, Kecamatan Kintamani Bangli, Rabu 31 Juli 2024 malam - Warga Kintamani Bangli Bacok Mangku Tawan Sampai Tewas, Dipicu Masalah Asmara
Kapolsek Kintamani, Kompol I Nengah Sukerna saat berada di TKP pembacokan di sebuah kolam renang di Banjar Toyabungkah, Desa Batur Tengah, Kecamatan Kintamani Bangli, Rabu 31 Juli 2024 malam - Warga Kintamani Bangli Bacok Mangku Tawan Sampai Tewas, Dipicu Masalah Asmara (istimewa)

 

Dipicu Masalah Asmara 

Peristiwa tragis terjadi di sebuah pemandian kolam air hangat di Banjar Toya Bungkah, Desa Batur Tengah, Kecamatan Kintamani, Bangli, Rabu (31/7) malam sekitar pukul 22.00 Wita.

Ketut Murah Dana (47) asal Banjar Dalem, Desa Songan B, Kintamani membunuh I Ketut Sudiarta alias Mangku Tawan (45) asal Banjar Yeh Panes, Desa Songan A, Kintamani.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Bali, Kamis (1/8), tragedi tersebut dipicu masalah asmara, yakni istri pelaku diduga memiliki hubungan gelap dengan korban.

Dalam menghabisi nyawa korban, pelaku menebas korban menggunakan celurit, hingga mengalami sejumlah luka serius di bagian tubuhnya.

Kapolsek Kintamani, Kompol I Nengah Sukerna mengakui adanya peristiwa tersebut. Kata dia, kejadian berawal saat pelaku melihat istrinya Jro Evra membawa motor milik korban pergi ke rumah kos tempat yang bersangkutan tinggal, yakni di kawasan Banjar Toya Bungkah.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved