Denpasar Akan Terapkan Teba Modern, Mampu Serap Sampah Organik Masyarakat
Peluncuran inovasi penanganan sampah organik ini diharapkan mampu mendukung optimalisasi penanganan sampah berbasis sumber di Kota Denpasar.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Pendiri Komunitas Malu Dong Komang Sudiarta mengatakan Teba Modern merupakan sebuah konsep penanganan sampah organik di perumahan atau di hulu.
Konsepnya menggunakan penampungan sedalam 2 meter yang dilengkapi dengan tutup untuk memasukan sampah.
Pihaknya mengatakan, hingga saat ini telah terdapat 33 Teba Modern yang sudah beroperasi.
Jumlah tersebut akan terus bertambah lantaran permintaan oleh masyarakat kian bertambah.
Meski banyak permintaan, Sudiarta yang akrab disapa ‘Bemo’ ini mengaku harus selektif.
Hal ini lantaran tidak semua bisa dibantu dalam meralisasikan penerapan Teba Modern ini.
“Syaratnya ya itu tadi, pemilahan sampah, kita harus pastikan masyarakat yang akan membuat Teba Modern taat dalam pemilahan sampah, karena jika tidak, Teba Modern tidak akan optimal dalam mendukung penanganan sampah,” ujarnya.
Sudiarta mengatakan, berdasarkan pengalamannya, satu teba modern tidak akan penuh dalam waktu delapan hingga sembilan bulan. Sebab, di dalamnya terjadi proses penguraian sampah organik secara alami.
“Komunitas Malu Dong akan menuntaskan pembangunan teba modern di Denpasar, sembari dengan melakukan edukasi kepada masyarakat agar nantinya sampah organik tidak terus menerus dibuang ke TPA ataupun TPS3R dan TPST,” ujarnya. (*)
Berita lainnya di Sampah di Denpasar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.