Pilkada Badung

PAKET Wasudewa Out! Pilkada Badung Potensi PDIP Lawan Kotak Kosong, Disel Astawa Alasan Keluarga

Pilkada Badung 2024, memunculkan sebuah tanda tanya besar di masyarakat pasca Paket Wasudewa (Wayan Suyasa-Disel Astawa) mendadak berhenti di tengah

Istimewa
Pilkada Badung 2024, memunculkan sebuah tanda tanya besar di masyarakat pasca Paket Wasudewa (Wayan Suyasa-Disel Astawa) mendadak berhenti di tengah jalan. 

TRIBUN-BALI.COM - Pilkada Badung 2024, memunculkan sebuah tanda tanya besar di masyarakat pasca Paket Wasudewa (Wayan Suyasa-Disel Astawa) mendadak berhenti di tengah jalan.

Pasalnya Golkar Badung harus putar otak untuk mencari calon untuk melawan PDI Perjuangan (PDIP). Namun di sisi lain, sampai saat ini, PDIP Badung juga belum memunculkan rekomendasi resmi untuk calon Bupati Badung dan Wakil Bupati Badung.

Apakah dengan berhentinya paket Wasudewa bisa memuluskan calon PDIP untuk merebut kursi Bupati dan Wakil Bupati Badung? Peluang ke arah itu sangat terbuka karena lawannya tidak solid.

Namun demikian, dengan tarik ulurnya rekomendasi dari PDIP, tidak menutup kemungkinan PDIP justru bekoalisi dengan Golkar.

Dengan demikian, Pilkada Badung 2024 bisa jadi akan melawan kotak kosong alias koko. Mengulang kejadian serupa pada Pilkada 2020.

Baca juga: PASCA Mundurnya Disel Astawa, PDIP di Pilkada Badung Berpotensi Akan Lawan Kotak Kosong?

Baca juga: HILAL Calon Gubernur Bali PDIP, Arah Megawati pada Giri Prasta & Koster, Pengumuman 14 Agustus 2024!

Pilkada Badung 2024, memunculkan sebuah tanda tanya besar di masyarakat pasca Paket Wasudewa (Wayan Suyasa-Disel Astawa) mendadak berhenti di tengah jalan.
Pilkada Badung 2024, memunculkan sebuah tanda tanya besar di masyarakat pasca Paket Wasudewa (Wayan Suyasa-Disel Astawa) mendadak berhenti di tengah jalan. (Tribun Bali/I Komang Agus Aryanta)

Dari informasi yang dihimpun pada Minggu 11 Agustus 2024, PDIP Badung yang diketuai I Nyoman Giri Prasta mendorong I Wayan Adi Arnawa yang kini menjabat Sekda Badung untuk merebut kursi Bupati Badung.

Bahkan sampai saat ini tidak ada kader PDIP yang dijagokan untuk mencalonkan menjadi calon bupati. Hanya saja, sepertinya rekomendasi untuk Adi Arnawa belum mulus dari DPP PDIP.

Berbeda dengan Partai Golkar, Ketua DPD Golkar Badung I Wayan Suyasa sudah memantapkan diri untuk merebut kursi bupati. Masalahnya kini paket calon Koalisi Indonesia Maju (KIM) itu malah bubar.

Apalagi di internal partai masih buyar dengan mundurnya Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar. Situasi yang membuat makin rumit.

Ketua DPC PDIP Badung I Nyoman Giri Prasta sampai saat ini belum berani menyebutkan siapa calon PDIP yang akan bertarung pada Pilkada Badung. Pihaknya mengaku masih menunggu keputusan dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

"Untuk rekomendasi, itu kewenangan ketua umum kami yakni Ibu H Megawati Soekarno Putri," ujarnya belum lama ini.
Pihaknya selaku kader partai selalu menghormati penuh keputusan Ketua Umum PDIP. Namun khusus untuk di Badung siapapun nanti calonnya dari PDIP, Giri akan turun untuk memenangkannya.

"Iya siapa pun calonnya nanti dari PDIP, saya Giri Prasta siap menjadi panglima perang untuk memenangkan," tegas Bupati Badung dua periode ini (gus)


Disel Mendadak Batal Tarung

Belum bertarung sudah mundur. Menggebu-gebu di awal, mendekati detik-detik pendaftaran calon di Pilkada 2024, paket yang diusung pun bubar.

Begitulah nasib paket bernama Wasudewa yakni I Wayan Suyasa dan I Wayan Disel Astawa di Pilkada Badung 2024. Wasudewa ternyata berhenti di tengah jalan tidak sampai ke arena pertarungan.

Paket yang diusung sejumlah partai pada Koalisi Indonesia Maju (KIM) ini dipastikan batal maju merebut kursi Bupati dan Wakil Bupati Badung pada Pilkada serentak 27 November 2024.

Hal itu dipastikan setelah Wayan Disel Astawa yang merupakan Ketua DPC Gerindra Kabupaten Badung mengajukan pengunduran diri untuk menjadi calon wakil bupati mendampingi Ketua DPD Golkar Badung I Wayan Suyasa.

Kabar ini tentu sangat mengejutkan. Apalagi pendaftaran pasangan calon pada Pilkada 2024 sudah sangat dekat, yakni pada 27-29 Agustus 2024.

Dengan mundurnya Disel Astawa, terpaksa Suyasa kini bertempur seorang diri sambil mencari pasangannya untuk maju di Pilkada Badung.

Muncul isu mundurnya Disel Astawa karena alasan adanya hubungan yang tidak harmonis antara kedua pihak. Di sisi lain, Disel dikabarkan memutuskan mundur karena tidak dapat restu dari keluarganya.

Ketua Tim Pemenangan Wasudewa, Agung Bagus Tri Candra Arka, yang dihubungi Minggu (11/8), mengakui pengunduran diri memang telah disampaikan oleh Disel Astawa. Hal ini lantaran belum mendapatkan restu dari putri semata wayangnya.

"Pak Disel mundur untuk mendampingi Pak Suyasa dengan alasan tidak diberikan izin oleh putrinya," ujar Tri Candra.
Meski adanya pengunduran diri ini, DPD Partai Golkar Badung menurutnya tidak tinggal diam. Bahkan tidak mengecilkan niat untuk maju dalam Pilkada 2024.

"DPD Golkar Badung berkemas dengan melakukan rapat dalam menentukan langkah ke depan. Bahkan tetap siap bertarung pada Pilkada 2024 ini," bebernya.

Politisi yang akrab disapa Gung Cok ini pun menyebutkan jika Partai Golkar tetap menjalin komunikasi Partai Gerindra. Meski paket Wasudewa yang sebelumnya dipaketkan belum berjodoh.

"Yang jelas, DPD Golkar Badung memilki komitmen dalam mengusung paket Wasudewa pada Pilkada dan Golkar Badung tetap menjaga keharmonisan dengan Partai Gerindra," tegas anggota DPRD Provinsi Bali terpilih periode 2024-2029 tersebut.

Disingung kapan pengunduran resmi Disel Astawa pada paket Wasudewa itu, Gung Cok menyebutkan sudah dilakukan pada 8 Agustus 2024. Namun untuk koalisi antara partai berlambang beringin ini dengan partai yang dinahkodai Prabowo Subianto, masih dalam pembahasan lebih lanjut.

"Hal ini kita akan bicarakan lagi. Kami juga menjaga keharmonisan dengan partai-partai di Badung dalam menjaga terciptanya kedamaian di Badung," imbuhnya.

Disel Belum Komentar

Untuk diketahui, paket Wasudewa dideklarasikan dalam ramah tamah lintas partai politik di Kabupaten Badung yang digagas DPD Partai Golkar Badung di Hotel Neo Denpasar, Minggu, 19 Mei 2024. Ramah tamah dihadiri sedikitnya 12 pimpinan parpol di Badung.

Saat itu Disel Astawa secara tegas menyatakan kesiapannya mendampingi Wayan Suyasa di Pilkada 2024 untuk melawan calon dari PDIP.

Sebagai kader yang menahkodai partai besutan Prabowo Subianto di Gumi Keris, Disel mengaku sudah ditugaskan untuk mendampingi Suyasa sebagai calon Wakil Bupati Badung.

“Saya tidak perlu sembunyi-sembunyi lagi. Saya sudah ditugaskan oleh Gerindra untuk mendampingi Bapak Wayan Suyasa sebagai calon wakil di Pilkada Badung. Saya mohon doa dan dukungan dari semua parpol yang hadir,” ujarnya.

Disel pun menegaskan keseriusannya mendampingi Suyasa sebagai calon orang nomor dua di Badung. “Saya serius dan siap lahir batin. Kalau saya tidak serius saya tidak akan duduk di sini," tegasnya.

Namun sayang, kini mendadak Disel Astawa menyatakan mengundurkan diri untuk mendampingi Suyasa dalam pertarungan di Pilkada 2024. Padahal baliho-baliho Wasudewa sudah disebar dan dipasang sejumlah titik di Badung.

Disel Astawa saat dihubungi Tribun Bali, Minggu (11/8), belum memberikan keterangan terkait hal tersebut. Ia mengaku masih ada kesibukan. "Saya masih ada kegiatan di Sanur, saya belum bisa menjelaskan," jawabnya singkat.

Kursi Golkar
Sejatinya, Golkar tidak masalah dengan mundurnya Disel Astawa sebagai calon wakil bupati. Pasalnya, meski tanpa koalisi dengan Gerindra, Golkar tetap bisa maju di Pilkada 2024.

Partai Golkar kini memiliki lebih dari 20 persen kursi di DPRD Badung atau 11 kursi yang berhasil diraih. Dari jumlah tersebut partai ini dapat mengajukan calon sendiri pada Pilkada tanpa ada koalisi.

Berbeda dengan Partai Gerindra yang baru memiliki 4 kursi di DPRD Badung. Karenanya, Gerindra belum dapat memunculkan calon sendiri di Pilkada 2024.

Selain itu, PDIP juga memiliki kursi melebihi 20 persen di DPRD Badung. PDIP memperoleh 27 kursi dari total 45 kursi. Karena itu, partai Moncong Putih ini juga bisa mengajukan calon sendiri.

Namun sampai saat ini, PDIP Badung belum juga memutuskan nama-nama yang menjadi calon bupati dan wakil bupati untuk bertarung di Pilkada 2024. (gus)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved