Penemuan Jenazah di Denpasar

Robert Ditemukan Tewas di Denpasar Bali, Jelang Ajal Titip Pesan Ingin Dikremasi Secara Hindu

Seorang WNA yang Ditemukan Tewas di Jalan Ciung Wanara Denpasar Berpesan Ingin Meninggal dan Kremasi Secara Hindu di Bali

istimewa
Penemuan Jenazah Robert di Jalan Ciung Wanara, Renon Denpasar Bali - Robert Ditemukan Tewas di Denpasar Bali, Jelang Ajal Titip Pesan Ingin Dikremasi Secara Hindu 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Terdapat kisah yang menyayat hati dibalik penemuan jenazah Warga Negara Asing (WNA) asal Amerika Serikat bernama Robert Ralph Wildman yang meninggal dunia di usianya ke 77 tahun. 

Jasad Robert ditemukan di atas kasur kamarnya di Jalan Ciung Wanara IV, Kota Denpasar, Bali, pada Sabtu 17 Agustus 2024, pukul 08.00 WITA. 

Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi menjelaskan bahwa berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), Robert meninggal karena riwayat penyakit yang diderita l.

"Dari hasil olah TKP identifikasi Polresta Denpasar tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Dugaan awal korban (Robert) meninggal dunia akibat penyakit yang diderita yaitu kanker tenggorokan dan kanker kulit," kata AKP Sukadi pada Minggu 18 Agustus 2024. 

Baca juga: Kronologi Penemuan Jenazah di Sungai Unda Klungkung Bali, Korban Tersangkut Diantara Bebatuan

"Barang bukti berupa obat kanker, obat asma dan jenis obat-obatan lain," beber dia. 

Dijelaskan AKP Sukadi, bahwa Robert memiliki mantan istri asal Karangasem yang tinggal di Ketewel Gianyar berinisial NMS (45).

Berdasarkan keterangan mantan istri, korban sudah menderita kanker sejak 7 tahun lalu yaitu kanker tenggorokan dan pernah dirawat di Amerika, Malaysia dan di Bali di Rumah Sakit Bhayangkara.

Lalu korban divonis kanker kulit sejak Februari 2024 oleh dokter di RS bhayangkara.

Kemudian korban sempat ke Malaysia namun karena ada paru-paru basah dokter tidak mau mengambil tindakan lalu pulang lagi ke Bali. Setelah itu Robert diskusi dengan mantan istri dan anaknya.

Setelah diskusi dengan keluarga, Robert balik ke Amerika sekira 14 Februari selama 2 bulan.

Robert di sana melakukan pemeriksaan namun di Amerika juga tidak bisa melakukan tindakan medis karena ada paru-paru basah dan ditemukan virus lain.

"Korban memutuskan balik ke Bali karena korban ingin meninggal di Bali, bersama anaknya dan ingin dikremasi secara Hindu," ungkap AKP Sukadi.
 
Kemudian pada Jumat 16 Agustus 2024, sekira pukul 18.24 Wita, Robert sempat video call mantan istri menanyakan kabar.

Robert mengeluh sakit perut, saat itu mantan istri dalam perjalanan pulang dari Puncak Mangu, dan menanyakan apakah Robert mau ke rumah sakit atau ke dokter namun dijawab oleh Robert tidak apa-apa.

Setelah itu, NMS sempat menanyakan apakah mau jus, lalu Robert jawab mau, dijawab besok akan dibawakan ke TKP.

Kemudian sekira pukul 22.58 Wita, Robert mengirim pesan WhatsApp ke saksi merasa perutnya sangat sakit.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved