Berita Bali
MOGOK Ratusan Pekerja SPM APS! Operasional Bandara Ngurah Rai Tak Terimbas
Aksi mogok kerja yang dilakukan ratusan pekerja dari SPM PT APS Cabang Denpasar tidak berdampak terhadap operasional Bandara Ngurah Rai.
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Ratusan anggota Serikat Pekerja Mandiri PT Angkasa Pura Support (SPM APS) Bali menggelar aksi mogok kerja di area parkir timur sepeda motor Bandara I Gusti Ngurah Rai, Senin (19/8) pagi hingga siang.
Dalam aksinya, mereka mengenakan seragam lengkap masing-masing divisi, namun tidak bekerja. Namun ternyata aksi mogok kerja tersebut tidak berdampak pada operasional Bandara Ngurah Rai.
"Melalui surat yang kita kirim kemarin bahwa aksi kami hari ini kita lakukan sesuai dengan arahan, sesuai dengan UU juga. Kami teman-teman sepakat untuk per tanggal 19 Agustus 2024 ini memulai aksi mogok berdasarkan apa yang kita sepakati," ujar Ketua Umum SPM APS Bali, I Made Dodik Satriawan.
Dodik mengatakan, sebelum melakukan aksi mogok kerja pihaknya sudah beberapa kali melakukan mediasi, melakukan konsolidasi dengan pihak manajemen (PT APS Cabang Denpasar), namun sampai kemarin tidak ada itikad baik dari manajemen.
Baca juga: JENAZAH Paro Baya Ditemukan di Pesisir Pantai Lepang Klungkung Mengagetkan Warga!
Baca juga: 1.452 Siswa SMP Swasta Dapat Subsidi, Masing-masing Terima Rp1,5 Juta untuk Uang Bangunan
Karena itu anggota serikat melakukan kegiatan ini selama tiga hari sampai tuntutan dipenuhi. Pokok utama yang menjadi tuntutan SPM APS Bali yakni penghapusan kata Projects dalam Surat Keterangan (SK) penetapan Karyawan Tetap.
"Aksi ini terjadi dimana kita sudah jauh-jauh hari melakukan mediasi, melakukan pertemuan, melakukan konsolidasi dengan pihak manajemen masalah hak kami. Masalah SK terutama, SK yang ada bahasanya Projects," ungkap Dodik.
Menurutnya, cuma ada dua tuntutan disana, yang pertama masalah SK Projects. Pihaknya mempertanyakan masalah Projects-nya di belakang SK. "Berdasarkan UU harusnya kata SK Projects itu sudah tidak ada, karena yang kita ketahui di UU hanya dua PKWT dan PKWTT atau pegawai tetap dan kontrak. Itu dasar kami," imbuhnya.
Ia menyampaikan, SK ini terbit di kala rasionalisasi kemarin dan pengurangan pekerja. Karyawan yang senior bertahan dan berjuang sampai keluar SK tersebut, namun seolah-olah dipaksakan mengeluarkan SK dengan pola lima tahun.
"Kita coba lima tahun, tapi dalam SK itu kami pekerja tetap APS cuma ada masa berlakunya selama lima tahun. Itu yang menjadi kegalauan teman-teman," ucapnya. Disinggung mengenai aksi mogok kerja ini, Dodik mengatakan akan berlangsung tiga hari.
"Aksi mogok kerja akan dilakukan tiga hari hingga tuntutan pekerja terpenuhi yaitu penghapusan kata 'Project' dalam SK Karyawan Tetap 'Project' dan pembuatan Perjanjian Kerja dengan pekerja. Kita juga melihat perkembangan nanti bisa berlanjut (lebih dari tiga hari). Dan kami akan berkoordinasi sampai kapan kita bisa begini (mogok kerja)," kata Dodik.
Sementara itu, Branch Manager Angkasa Supports (APS) Denpasar, Djoko Setyo P, mengatakan, menanggapi aksi mogok kerja oleh SPM Angkasa Pura Supports pihaknya telah melakukan antisipasi.
"Manajemen APS telah melakukan langkah antisipasi dan mitigasi untuk menjaga operasional Bandara I Gusti Ngurah Rai berjalan dengan normal melayani pengguna bandara," ungkap Djoko.
Dalam hal ini, APS juga telah berkoordinasi dan mengkomunikasikan dengan stakeholder terkait, untuk memastikan semua layanan operasional APS di setiap pos layanan tetap berjalan normal.
Aksi mogok kerja yang dilakukan ratusan pekerja dari SPM PT APS Cabang Denpasar tidak berdampak terhadap operasional Bandara Ngurah Rai.
"Berkaitan dengan aksi mogok kerja yang dilakukan oleh Serikat Pekerja Mandiri PT Angkasa Pura Supports (PT APS) Cabang Denpasar hari ini, dapat kami sampaikan bahwa hal tersebut tidak berdampak kepada operasional Bandara I Gusti Ngurah Rai," kata General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Handy Heryudhitiawan, Senin (19/8).
TINDAK TEGAS! Gubernur Koster Ungkap Modus WNA Sewakan Vila ke Warga Negaranya di Bali |
![]() |
---|
10 Insenerator Yang Sudah Uji Emisi Dari Kementrian Akan Dibeli Badung Untuk Tangani Sampah |
![]() |
---|
Keluhkan Infrastruktur Bali Yang Tertinggal, Berikut Curhatan Gubernur Wayan Koster |
![]() |
---|
TERBARU! Pengguna Bus Trans Metro Dewata Bisa Gunakan QRIS Untuk Transaksi Pembayaran |
![]() |
---|
6 Berita Bali Hari Ini, MDA Tanggapi Polemik Bendesa Adat, Volume Sampah Sungai Meningkat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.