Pilkada Buleleng

Pilkada Buleleng, Sugawa Korry Sebut Tidak Ada Persiapan Khusus Jelang Pemeriksaan Kesehatan 

Pasca tahap pendaftaran, para paslon Bupati - Wakil Bupati Buleleng selanjutnya dijadwalkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dan psikologi.

Tribun Bali/Muhammad Fredey Mercury
Paslon Sugawa Korry - Suardana saat mendaftar ke KPU Buleleng, Kamis (29/8/2024) 

Pilkada Buleleng, Sugawa Korry Sebut Tidak Ada Persiapan Khusus Jelang Pemeriksaan Kesehatan 


TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - Pasca tahap pendaftaran, para paslon Bupati - Wakil Bupati Buleleng selanjutnya dijadwalkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dan psikologi.

Pemeriksaan dilakukan selama dua hari mulai 31 Agustus 2024, berlokasi di RSUD Bali Mandara. 

Baca juga: Head To Head Pilkada Buleleng: Sutjidra-Supriatna Lawan Paslon KIM Plus Sugawa Korry-Suardana

Dihubungi Jumat (30/8/2024), calon Bupati Buleleng, I Nyoman Sugawa Korry mengatakan tidak ada persiapan khusus mengenai pemeriksaan kesehatan.

Sebab menurutnya hal ini merupakan kegiatan rutin. 

"Saya sudah sering melakukan tes kesehatan. Bisa dibilang ini merupakan hal rutin, karena setiap tahun saya melakukan cek kesehatan sejak tahun 1992. Apalagi kemarin saat pileg (Februari 2024) saya juga ikut tes kesehatan," ungkapnya. 

Baca juga: Mahkamah Konstitusi Prediksi Ada 324 Sengketa Pilkada! BRIN Imbau Masyarakat Jangan Golput

Sugawa menambahkan saat ini kondisinya sehat dan bugar. Terbukti pada saat pendaftaran kemarin, ia beserta rombongan sebanyak 3000 simpatisan, berjalan kaki sejauh 2 kilometer.

"Kalau tidak sehat, tidak mungkin saya kuat berjalan 2 kilometer," ucapnya. 

Diberitakan sebelumnya, Sugawa-Suardana mendaftarkan diri ke KPU Buleleng dengan berjalan kaki dari Pura Jagatnata ke kantor KPU Buleleng, bersama 3000 simpatisan.

Baca juga: PILKADA 2024 Pendukung Edy-Hasan Teriak Lawan-Lawan Dinasti

Pendaftaran Sugawa-Suardana saat itu diawali dengan persembahyangan bersama di sejumlah Pura.

Meliputi Pura Yeh Ketipat di Desa Pancasari, Pura Pajenengan Panji Sakti di Desa Panji, dan berakhir di Pura Agung Jagatnatha Buleleng.

Menariknya, selama perjalanan dari Pura Jagatnatha tidak ada bunyi-bunyian musik.

Hanya bacaan kidung saja yang dilantunkan. Pada bagian depan juga nampak dua sosok wayang.

Baca juga: Sutjidra-Supriatna dan Sugawa Korry-Suardana Head to Head Pilkada Buleleng

Hingga kurang lebih 100 meter dari Sekretariat KPU Buleleng, tepatnya di pertigaan jalan A. Yani dan Jalan Kartini, barulah mereka menghidupkan lagu Oke Gas Prabowo-Gibran.

Paket dengan jargon 'Oke Gas' tiba di KPU Buleleng pukul 17.00 Wita.

Sugawa dan Suardana nampak mengenakan kemeja berwarna biru muda dengan bawahan kain kamen dan senteng.

Baca juga: 3 Paslon di Pilkada Klungkung! Satriya Disambut Kecak, Juliarta Peluk Sang Ibu, Asta Guna Naik Dokar

Kemeja ini sama dengan yang dikenakan Prabowo-Gibran saat Pilpres 2024 lalu. 

Berbeda dengan paslon Joss 24, proses administrasi pendaftaran yang dilakukan paket 'Oke Gas' berlangsung lebih cepat. Sebab hanya membutuhkan waktu dua jam saja.

Pada keterangan persnya, Sugawa mengungkapkan paket 'Oke Gas' diusung oleh sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM Plus.

Baca juga: Bantuan Rp1 M Per Banjar hingga Pendidikan Gratis Jadi Program Paslon Suyadinata di Pilkada Badung

Di antaranya Partai Golkar, Gerindra, NasDem, Demokrat, PAN, PSI, dan PKN. 

Lanjutnya, alasan dilakukan persembahyangan di Pura Yeh Ketipat dan Pura Pajenengan, tidak lain karena berkaitan dengan sosok Ki Barak Panji Sakti.

Yang mana raja pertama Buleleng tersebut mendapat tuah untuk membangun Buleleng di Pura Yeh Ketipat. 

Serta membangun istana di wilayah Pura Pajenengan. 

"Kami sangat menghormati dan menghargai karya nyata beliau dalam membangun Buleleng ini. Kami memohon restu pada beliau semoga diberikan anugerah, bimbingan serta tuntunan," ungkapnya. 

Sugawa mengatakan, pihaknya sengaja melakukan persembahyangan bersama karena ingin menampilkan nuansa kerakyatan pada Pilkada 2024 ini.

Sebab pihaknya berasal dari masyarakat pedesaan. 

"Kami ingin tampil dengan intelektualitas sesuai basic kami. Dan kami bercita-cita ingin membangun SDM Buleleng ini menjadi lebih baik. Kami juga ingin menampilkan diri kami sebagai sosok yang religius."

"Karena kami punya keyakinan apapun yang akan kami lakukan, apabila tidak mendapat restu tuhan maka tidak berarti apa-apa. Oleh sebab itupula kami lebih mengedepankan nuansa religius daripada nuansa hura-hura," ujarnya. 

Mengenai dua sosok pewayangan tersebut, kata Sugawa, yakni Hyang Maruti dan Hyang Semar.

Ia menjelaskan, Hyang Maruti adalah simbol energi, tenaga, kekuatan dan optimisme. Sedangkan Hyang Semar merupakan simbol kerakyatan, kebijaksanaan, pengayoman. 

"Jadi Sugawa Korry - Suardana, kami berharap selalu dengan energi positif, selalu dengan optimisme, namun tetap diayomi dengan kebijaksanaan dan nuansa kerakyatan," tegasnya. (*)

 

Berita lainnya di Pilkada Buleleng

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved