Berita Klungkung
Sesak Napas Setelah Menyelam, WNA Australia Meninggal di Manta Point Nusa Penida
Seorang wisatawan asal Australia, Pamela Philip (67) meninggal dunia setelah melakukan aktivitas menyelam di Manta Point, Desa Batukandik, Nusa Penida
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Sesak Napas Setelah Menyelam, WNA Australia Meninggal di Manta Point Nusa Penida
TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Seorang wisatawan asal Australia, Pamela Philip (67) meninggal dunia setelah melakukan aktivitas menyelam di Manta Point, Desa Batukandik, Kecamatan Nusa Penida, Bali, Sabtu (31/8/2024).
Perempuan paruh baya itu sempat mengeluh sesak napas, sampai akhirnya ambruk tidak sadarkan diri.
Kasi Humas Polres Klungkung, Iptu Agus Widiono mengatakan, awalnya korban (Pamela) dan suaminya datang ke salah satu akomodasi wisata yang melayani jasa diving (menyelam) pasa Sabtu (31/8/2024) pagi.
Baca juga: NEKAT Seorang WNA Naik Sepeda Motor di Tengah Laut! Jembatan Kuning Nusa Penida Ditutup Sementara
Mereka dan 11 wisatawan lainnya lalu naik boat dan berangkat ke Manta Point.
Sebelum menyelam, mereka sudah sempat mendapatkan pengarahan dan pengecekan peralatan menyelam.
"Sekitar pukul 10.00 Wita korban mulai menyelam, dan berada sekitar 8 menit di bawah laut," ungkap Agus Widiono, Minggu (1/9/2024).
Selama 8 menit di bawah laut, korban tiba-tiba kembali ke permukaan.
Baca juga: Imigrasi Denpasar Ciduk 3 WNA Diduga PSK, Pramella: Jaga Citra Bali sebagai Destinasi Internasional
Ia dibantu pemandunya lalu berusaka kembali naik ke atas boat.
Saat itulah korban mengeluh mengalami sesak napas. Saat baik ke tangga boat, korban ambruk tidak sadarkan diri.
"Kru boat sudah berupaya memberikan pertolongan pertama, tapi korban tidak kunjung sadar. Lalu korban dibawa ke klinik terdekat," ungkap Agus Widiono.
Baca juga: CIDUK 3 WNA Diduga PSK Oleh Imigrasi Denpasar! Jaga Citra Bali Sebagai Destinasi Internasional
Sampai di Klinik Nusa Medica, tim medis sempat mengecek kondisi korban. Namun korban sudah dinyatakan meninggal dunia.
"Jenazah korban dikirim langsung ke Sanglah (RS Prof Ngoerah). Informasinya pihak keluarga akan melakukan autopsi terhadap korban di negara asalnya," jelas Agus Widiono. (*)
Berita lainnya di WNA di Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.