Gempa di Bali
Pasca Gempa Guncang Bangli, 4 Buruh Bangunan Tertimpa Longsor, 1 Tewas di Kintamani
Empat orang buruh bangunan menjadi korban tanah bangunan longsor di sebuah proyek pengembangan bangunan coffee shop di kawasan wisata Penelokan
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Pasca Gempa Guncang Bangli, 4 Buruh Bangunan Tertimpa Longsor, 1 Tewas di Kintamani
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Empat orang buruh bangunan menjadi korban tanah bangunan longsor di sebuah proyek pengembangan bangunan coffee shop di kawasan wisata Penelokan, Desa Batur Tengah, Kecamatan Kintamani, Bangli, Sabtu 7 September 2024 pukul 11.00 Wita.
Pihak berwajib belum mengonfirmasi bahwa peristiwa ini dampak dari gempa.
Namun peristiwa ini terjadi pasca gempa 4,8 magnitudo mengguncang Bangli.
Baca juga: BREAKING NEWS! Gempa Berkekuatan 4,9 Magnitudo Guncang Bali, Getaran Cukup Terasa di Denpasar
Gempa tersebut sangat terasa di Bangli, bahkan menurut keterangan pedagang di Alun-alun Bangli, saat gempa terjadi, tanah seakan-akan terangkat.
Saat itu, semua yang ada di areal stan kuliner berlarian ke luar, mencari areal lapang.
"Tanah seperti terangkat, suara gemuruh bangunan, gesekan ranting dan dedaunan seperti suara hujan lebat," ujar seorang pedagang di stand kuliner Alun-alun Bangli.
Baca juga: Simulasi Penanganan Gempa di RSD Mangusada, Pasien Berhamburan, Ruangan Roboh lalu Disusul Kebakaran
Terkait buruh bangunan yang tertimpa material tanah bangunan longsor, hal tersebut telah ditangani oleh aparat.
Mulai dari BPBD Bangli hingga aparat kepolisian.
Berdasarkan data dihimpun, keempat korban ialah, Andika Aji Pratama (20), Muh Rifai (28), Budi Prayitno (41) dan Akirono (47).
Mereka semua berasal dari Jawa Tengah.
Baca juga: GEMPA Megathrust, Pemprov Jateng Keluarkan Surat Edaran Waspada Ancaman
Dari keempat korban, satu orang yaitu Andika dinyatakan tewas akibat tertimbun material, sementara tiga lainnya mengalami luka-luka, dan telah mendapatkan perawatan medis.
Adapun ketebalan material longsoran saat itu mencapai 10 meter, dengan lebar 15 meter.
Kronologis kejadiannya bermula pada Sabtu 7 September 2024 pukul 11.00 Wita, para pekerja bangunan sedang beristirahat di bawah tebing lokasi bangunan Piferhiil, tiba-tiba tebing tanah setinggi sekitar 10 meter milik warung Kiu2 longsor dan menimbun 4 orang pekerja bangunan yang sedang bekerja di proyek Piferhiil.
Baca juga: 52.902 Sekolah Berada di Wilayah Rawan Gempa, Bali Juga Termasuk, SPAB Jadi Solusi Atasi Bencana!
Pukul 11.02 Wita, melihat kondisi tersebut rekan - rekan pekerja bangunan yang lain langsung berupaya menyelamatkan korban.
Pukul 11.07 Wita, dua orang pekerja bangunan yang tertimbun hingga bagian pinggang berhasil dievakuasi, dan berselang tiga menit dua orang lainnya berhasil dievakuasi.
Namun saat itu, salah satunya meninggal dunia, selanjutnya dievakuasi ke Puskemas Kintamani.
Baca juga: Prediksi BMKG Tentang Gempa Megathrust, Bali Tourism Board Imbau BPBD Tingkatkan Upaya Mitigasi
Kapolsek Kintamani, Kompol I Nengah Sukerna seizin Kapolres Bangli, AKBP I Gede Putra menyampaikan, saat menerima laporan dari masyarakat, ia langsung menerjunkan personel untuk mengevakuasi korban.
"Ada empat korban yang tertimbun, saat evakuasi tiga orang berhasil selamat dan satu orang dinyatakan meninggal dunia," ujarnya.
"Evakuasi dilaksanakan bersama BPBD, Bhabinsa, petugas Kesehatan dan masyarakat setempat untuk selanjutnya kami melaksanakan olah TKP yang terpenting kami evakuasi korban terlebih dahulu untuk penyebab longsoran kami masih lakukan penyelidikan," ujarnya. (*)
Berita lainnya di Gempa Bumi
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.