Berita Badung
Terkait Tebing Uluwatu, PUPR Badung Tegaskan Ada Lubang Tinggi 6 M Di atas Laut, Kedalaman 15 Meter
Dari kajian yang dilakukan dibawah tebing Pura Uluwatu ada lubang dengan tinggi 6 meter di atas laut dan kedalaman hingga 15 meter.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Pasca adanya sorotan banyak pihak terkait adanya pengerukan dan pembangunan jalan inspeksi di area Pura Luhur Uluwatu, Desa Pecatu, Kuta Selatan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) kembali mempertegas proyek yang dilaksanakan.
Bahkan dari kajian yang dilakukan dibawah tebing Pura Uluwatu ada lubang dengan tinggi 6 meter di atas laut dan kedalaman hingga 15 meter.
Hal itu pun Kabid Sumber Daya Air Dinas PUPR Badung, Anak Agung Rama Putra ditegaskan Minggu 8 September 2024.
Bahkan pihaknya juga melakukan sosialisasi lanjutan penanganan keretakan tebing di Pura Luhur Uluwatu, Desa Pecatu, Kuta Selatan, untuk memastikan masyarakat.
"Di dasar tebing Uluwatu ada lubang dengan ketinggian sekitar 6 meter di atas laut dan kedalaman hingga 15 meter. Nantinya dalam penanganan akan ada pengecoran," ujarnya.
Disebutkan untuk jalan inspeksi pihaknya juga sudah dari beberapa bulan terakhir terus berkomunikasi dengan bendesa dan pihak Puri.
Fungsi jalan inspeksi untuk mobilisasi material, karena beratnya minimal 400-1.200 kilogram.
"Jalan yang kami bangun bukan untuk umum," tegasnya.
Disebutkan ada beberapa masukan yang diterima dalam penaganan tersebut.
Baca juga: Pengerukan Tebing di Uluwatu Bali Memicu Polemik, PUPR Badung: Ada Rongga di Bawah Dampak Abrasi
Seperti menggunakan kapal tongkang untuk mengangkut material, tanpa membangun jalan inspeksi.
Namun pihaknya pun memastikan hal tersebut sulit dilakukan.
"Bagaimana caranya kami bekerja di atas kapal, menaruh batu-batu. Itulah kenapa kami menggunakan metode ini (pembangunan jalan inspeksi). Kami juga dari Pemkab Badung mengucapkan terima kasih atas support dari seluruh masyarakat Pecatu dan Puri, yang telah mengijinkan membangun jalan akses,” jelasnya.
Gung Rama juga menjawab dari adanya kekhawatiran banyak pihak atas jatuhnya material kapur ke laut.
Dieinya mengaku telah menyurati dan memberikan pernyataan bermaterai, sehingga kesalahan dapat tidak diulangi lagi.
"Itu komitmen kami untuk proses pengerjaan yang nantinya dilakukan. Kajian dari Universitas Udayana juga yang paling efektif dan efisien adalah membangun jalan inspeksi,” ungkapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.