KTT IAF & HLF MSP

Perwakilan dari 10 Negara Afrika Diajak Belajar Budidaya Ikan Nila dan Lele di Desa Sulahan Bangli

Peserta pelatihan sebanyak 20 orang perwakilan dari 10 negara Afrika yaitu Angola, Burundi, Ethiopia, Libya, Madagascar hingga Malawi

Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Suasana pembukaan Pelatihan Internasional Bidang Perikanan Untuk Negara-Negara di Wilayah Afrika Perwakilan dari 10 Negara Afrika Diajak Belajar Budidaya Ikan Nila dan Lele di Desa Sulahan Bangli 

Ini merupakan bentuk kerja sama selatan-selatan yang sudah berlangsung sejak tahun 2009 lalu hingga 2024 ini sempat terhenti karena Covid-19. 

Banyak sekali aspek-aspek pelatihan terkait kelautan dan perikanan yang kita lakukan, mulai dari budidaya, penangkapan, pengolahan produk sampai penguatan kapasitas SDM itu sendiri. 

Disinggung kenapa pelatihan lebih fokus kepada ikan nila dan lele? 

Nyoman Radiarta menyampaikan bahwa itu permintaan dari para peserta.

“Kita memberikan opsi kepada pada peserta ingin belajar apa dan akhirnya muncul bahwa mereka ingin belajar nila dan lele sehingga kita memfasilitasinya. Materinya ini bukan dari Pemerintah Indonesia tapi request dari Pemerintah Afrika sendiri,” ungkapnya.

Ia menyampaikan sejumlah manfaat didapatkan dari Indonesia dengan mengadakan kegiatan pelatihan ini, di antaranya pertama mempromosikan best practice Indonesia dalam pengelolaan perikanan budidaya dan pengolahan ikan nila dan lele dengan prinsip blue economy.

Kedua, pemanfaatan resource center Indonesia secara berkelanjutan meningkatkan profiling sebagai center of excellent di bidang perikanan.

“Dari kegiatan ini juga turut membuka peluang untuk ekspor produk perikanan seperti hasil pengolahan produk perikanan, alat-alat perikanan, pakan ikan mandiri, serta termasuk peluang mempromosikan tenaga ahli perikanan pesisir, teknologi maupun investasi Indonesia di kawasan negara Afrika,” ucapnya.

Selain itu dapat memberikan dampak ekonomi positif terhadap UMKM nasional yang berada di sekitar lokasi maupun terkait dengan rangkaian kegiatan pelatihan, antara lain pariwisata, perhotelan, transportasi, restoran, dan penyedia logistik perkantoran.

Manfaat kelima meningkatnya profil Pemerintah RI di kalangan negara-negara Afrika dalam hal kerja sama pembangunan internasional dengan negara-negara Afrika

Dan terakhir mendukung penguatan jejaring dengan regulator/administrator senior dan pelaku sektor perikanan di negara-negara bagian Afrika yang pada gilirannya dapat membuka peluang untuk menjalin kerja sama lebih erat di sektor perikanan.

Termasuk perluasan pasar ekspor produk perikanan Indonesia ke Negara-negara bagian Afrika, peluang ekspor alat-alat perikanan dan kelautan Indonesia, dan peluang outward investment di sektor perikanan di negara-negara bagian Afrika bagi pelaku usaha Indonesia untuk memenuhi pasar di negara bagian Afrika (market creation).

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved