Berita Buleleng

Jelang Galungan, Pemkab Buleleng Fasilitasi Petani Lewat Pasar Tani, Jualan Tuak hingga Kopi

Jelang Galungan, Pemkab Buleleng Fasilitasi Petani Lewat Pasar Tani, Jualan Tuak hingga Kopi

istimewa
Jelang Galungan, Pemkab Buleleng Fasilitasi Petani Lewat Pasar Tani, Jualan Tuak hingga Kopi 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng menggelar pasar tani pada Rabu (18/9/2024).

Kegiatan ini serangkaian peringatan hari tani nasional ke 64, serta menyambut hari raya Galungan. 

Beragam produk dihadirkan pada kegiatan yang berlangsung di halaman kantor Dinas Pertanian Buleleng ini. Mulai dari sayuran, buah-buahan, hingga bumbu dapur. 

Baca juga: PANAS Pilkada Klungkung, Baliho Paket Satriya Diduga Dirusak Orang Tak Dikenal, Simak Beritanya!

Tak hanya itu, produk olahan khas Buleleng juga tampak dijajakan. Seperti tuak manis, gula merah, kopi bubuk, dan berbagai jenis cemilan.

Kepala Dinas Pertanian Buleleng, Gede Melandrat mengungkapkan, kegiatan pasar tani ini merupakan upaya Pemkab Buleleng dalam mengstabilkan harga pangan, terutama jelang hari raya Galungan. Caranya adalah langsung mempertemukan petani sebagai tangan pertama, dengan masyarakat sebagai konsumen. 

Baca juga: Pimpinan DPRD Badung Periode 2024-2029 Diresmikan, Ketua Dijabat I Gusti Anom Gumanti

Sebab menurut Melandrat, yang masih menjadi kendala saat ini adalah keberadaan tengkulak. Yang mana kerap memainkan harga jelang hari raya keagamaan.


"Jangan sampai petani kita jual  Rp 20 ribu, terus sampai ke konsumen sudah Rp 50 ribu. Karenanya pasar tani ini merupakan momentum yang tepat. Satu sisi petani mendapatkan untung karena produknya cepat diserap oleh masyarakat, di sisi masyarakat juga mendapatkan harga yang lebih murah," ujarnya. 


Melandrat menambahkan, kualitas sayur dan buah lokal Buleleng saat ini tidak kalah dengan kualitasnya, jika dibandingkan buah impor yang beredar di masyarakat. Apalagi Pemerintah Provinsi Bali sudah mengatur penggunaan buah lokal dalam Perda. Pihaknya pun secara khusus sudah melakukan pendampingan terhadap para petani yang menghasilkan buah dengan kualitas terbaik.


"Pemerintah harus selalu ada komunikasi yang baik dengan para petani. Disamping itu juga untuk memastikan konsumen yakin produk lokal lebih murah, tidak kalah kualitas dan mampu dibeli semua kalangan," tandas dia. (mer)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved