Berita Bali
Sekda Bali Made Indra Beberkan Mitigasi Hadapi Bencana Gempa di Bali
Belakangan ini Gempa Bumi kerap terjadi di Bali dan biasanya terjadi sekali dalam sepekan.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR — Belakangan ini Gempa Bumi kerap terjadi di Bali dan biasanya terjadi sekali dalam sepekan.
Terakhir gempa dengan Magnitudo 4,8 terjadi pada, Sabtu 21 September 2024 pukul 06.26 WIB berpusat 3 kilometer Barat Daya Gianyar, Bali.
Sebagai destinasi wisata internasional, Bali memiliki tantangan tersendiri dalam hal mitigasi bencana, terutama bagi sektor pariwisata.
Baca juga: Hasil Pertandingan Bali United vs Barito Putera, Serdadu Tridatu Bisa Menyodok ke 3 Besar Klasemen
Dengan mayoritas hotel dan fasilitas wisata yang berada di kawasan pesisir, risiko bencana seperti gempa bumi dan tsunami menjadi ancaman nyata yang harus dihadapi.
Dalam upaya memperkuat kesiapsiagaan bencana, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra, menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan pelaku industri pariwisata dalam membangun sistem kesiapsiagaan yang tangguh.
Baca juga: Pipa Bocor Akibatkan Jalan Jebol di Kapal Badung, Ini Kata Perumda
Berikut rangkuman tips yang disampaikan Sekda Provinsi Bali, Dewa Made Indra, yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali dalam memitigasi kesiapsiagaan bencana.
Diantaranya pahami potensi bencana di sekitar lokasi Bali merupakan daerah yang rawan bencana geologi, seperti gempa bumi dan tsunami, terutama karena banyak hotel yang berada di kawasan pesisir.
"Karena kita tahu bahwa akomodasi pariwisata kita sebagian besar itu ada di pinggir pantai yang secara teoritis itu merupakan daerah potensial yang terdampak oleh tsunami,” jelas, Dewa Indra pada, Jumat 27 September 2024.
Ketahui karakteristik masing-masing bencana sangat penting untuk merespons dengan tepat.
“Kita harus paham karakteristiknya supaya respon kita tidak salah. Misalnya kalau ada getaran kecil dan BMKG menyatakan pusat gempa di darat, kita cukup menghindar dari dalam ruangan saja, tidak perlu menjauh dari pantai," imbuhnya.
Pastikan Kesiapsiagaan Fisik Infrastruktur bangunan di kawasan rawan bencana harus dirancang untuk menahan gempa dan risiko lainnya.
Grün Uluwatu Bali Resmi Dibuka, Miliki 56 Kamar Memadukan Vila dan Rumah Pohon |
![]() |
---|
Pakar Energi UNUD Bali Soroti Proyek LNG 3,5 Km, Dorong Sosialisasi |
![]() |
---|
Motor Listrik Buatan Mojokerto Savart S1P Insignia Resmi Mengaspal di Bali |
![]() |
---|
Bandara Ngurah Rai Bali Tambah Rute Internasional, Sichuan Airlines dan T’way Air Buka Penerbangan |
![]() |
---|
Rakernas PUKAT Nasional 2025, Hasilkan Rekomendasi Strategis untuk Pemerintah dan Umat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.