Pelantikan DPD RI

Dilantik Jadi Anggota DPD RI, Arya Wedakarna Ingin Ada Babi Guling di Kantin Gedung MPR/DPR RI

Dilantik Jadi Anggota DPD RI, Arya Wedakarna Ingin Ada Babi Guling di Kantin Gedung MPR/DPR RI

istimewa
Dilantik Jadi Anggota DPD RI, Arya Wedakarna Ingin Ada Babi Guling di Kantin Gedung MPR/DPR RI 

TRIBUN-BALI.COM - Tahapan pelantikan anggota DPD RI telah berlangsung di Gedung MPR/DPR RI Jakarta, salah satunya Arya Wedakarna.

Arya Wedakarna merupakan anggota DPD RI asal Bali yang terpilih kembali untuk periode 2024-2029.

Sebelumnya, Arya Wedakarna sempat menjadi sorotan karena dipecat sebagai anggota DPD RI pada periode lalu.

Baca juga: SELAMAT JALAN Fradita Andini, Wanita Muda Tewas Kecelakaan Terlindas Truk, Kondisi Paha Disorot

Tak hanya Arya Wedakarna, ada juga tiga anggota DPD RI asal Bali yang juga dilantik.

Yaitu, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra alias Rai Mantra, Ni Luh Putu Ary Pertami Djelantik atau Niluh Djelantik,  dan I Komang Merta Jiwa.

Sebelum dimulainya pengambilan sumpah, Arya Wedakarna yang juga akrab disapa AWK ini menggunggah video suasana di Gedung MPR/DPR.

Dalam video tersebut Arya Wedakarna menyebutkan, dirinya mempunyai beberapa misi yang belum terlaksana saat menjadi anggota DPD RI periode sebelumnya.

Baca juga: 1 Orang Tewas, Niluh Selamat dari Kecelakaan Maut di Sambangan Buleleng, Komang Galang Berpulang

Ia menyebutkan, menginginkan ada pura atau pelinggih di kawasan Gedung MPR/DPR.

"Kita pengen buat pura pelinggih disini, belum berhasil," ucap Arya Wedakarna.

Selain itu, Arya Wedakarna juga ingin kantin Gedung MPR/DPR juga menghidangkan makanan babi guling.

"Sama ada kuliner babi, disini kan ada kantin. bisa ada babi guling gitu. Kan banyak juga Kristen juga Hindu," kata Arya Wedakarna

Pengambilan sumpah anggota DPD RI dipimpin oleh Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia, Muhammad Syarifuddin.

"Bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, sesuai dengan peraturan perundang-undangan, dengan berpedoman pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Indonesia Tahun 1945," ujar Syarifuddin yang diikuti oleh para anggota DPD periode 2024-2029

Niluh Djelantik Mengukir Sejarah

Niluh Djelantik menjadi sosok perempuan yang mengukir sejarah karena maju sebagai DPD RI Bali.

Diketahui, perempuan ini dikenal militan dengan relawannya yang berasal dari berbagai latar belakang, kerap menyambangi masyarakat di tempat-tempat umum.

Selain itu, Niluh Djelantik juga dikenal aktif di sosial media.

Niluh Djelantik tak mengelak bila sosial medianya menjadi tempat strategis.

Tujuannya, kata Niluh Djelantik, guna membagikan kerja-kerja sosialnya agar diketahui publik secara lebih masif.

“Perannya sangat besar karena kita menyampaikan kerja-kerja kita untuk Bali itu selain melalui diskusi, kita juga gunakan sosial media. Jangkauan sosial media kita cukup besar,” jelasnya kepada Tribun Bali beberapa waktu lalu.

Sementara bagi masyarakat yang tak begitu akrab dengan teknologi atau sosial media, Niluh Djelantik melakukan tatap muka.

Selain itu, kerja-kerja sosialnya dengan mengadvokasi warga, ternyata disebarluaskan pula oleh warga yang bersangkutan kepada kerabatnya.

“Kita sisir. Kita canvasing. Kita pertemuan itu kan bukan hanya di balai banjar.”

“Pada saat kita jalan-jalan, mempromosikan UMKM, masyarakat yang kita bela kan juga punya keluarga. Ini dari mulut ke mulut. Jadi penguatan buat kita,” pungkasnya.

Dalam janji kampanyenya, Niluh akan menyerahkan seluruh gaji dan tunjangan untuk kepentingan masyarakat Bali.

Profil Rai Mantra 

Mantan Wali Kota Denpasar, Ida Bagus Rai Mantra meraih suara tertinggi dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 DPD RI.

Dr. Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, S.E., M.Si., atau biasa disebut Rai Mantra merupakan seorang politikus Indonesia keturunan Bali.

Ia lahir pada tanggal 30 April 1967.

Rai Mantra pernah menjabat sebagai Wali Kota Denpasar dari 2008 hingga 2010, menggantikan Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga yang menjadi Wakil Gubernur Bali.

Selanjutnya ia terpilih pada Pilkada Denpasar dan menjabat untuk periode 2010-2015 serta periode 2016-2021.

Pada tahun 2018, Rai Mantra maju sebagai calon gubernur Bali pada Pilkada 2018.

Janji Arya Wedakarna

AWK diketahui duduk pada posisi kedua raihan suara tertinggi DPD RI Pemilu 2024 Dapil Bali setelah Rai Mantra.

Sebelumnya AWK menjanjikan Bali akan direvitalisasi dengan benar pada tahun 2024 sampai dengan 2029 mendatang.

“Tenang saja 2024-2029 saya janjikan, Bali akan kita revitalisasi benar,” ungkapnya melalui akun instagram pribadinya @aryawedakarna, Jumat 1 Maret 2024.

Bahkan, dia akan menggandeng para wakil rakyat yang bisa diajak bekerja sama.

Sementara wakil rakyat yang tak menjaga Bali dengan benar, AWK menegaskan akan berhadapan dengan dirinya.

“Mereka yang bisa diajak bekerja sama, kita akan dukung bersama-sama.”

“Tetapi jika mereka tidak menjaga Bali dengan baik, maka pasti akan berhadapan dengan tiang (saya),” tegasnya.

AWK juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Bali yang telah memilihnya.

Dia berjanji akan menjaga Bali dari Jakarta bersama dengan wakil rakyat terpilih.

“Terima kasih semeton (saudara). Astungkara. Bahwa sudah ada hasil sementra bahwa Arya Wedakarna sudah munggah (naik) kembali. Dari hasil quick count.”

“Kita bersama-sama menjaga Bali yang berdaulat dari Jakarta. Ini hanya memerlukan waktu beberapa bulan untuk dilantik,” pungkasnya.

I Komang Merta Jiwa

Diketahui, Merta Jiwa merupakan salah satu pendatang baru dalam konstetasi Pemilu 2024.

Selama ini Komang Merta Jiwa lebih banyak menekuni bisnis.

"Background saya pengusaha dan bergerak di beberapa bidang. Saya juga banyak mengikuti organisasi sosial," ungkapnya beberap waktu lalu kepada Tribun Bali

Ia mengungkapkan alasan dirinya maju dalam pemilihan DPD RI karena ruang geraknya lebih bebas.

Sehingga bisa menjadi diri sendiri, dan tidak ada tekanan yang lain.

"DPD bisa menjadi diri sendiri, memperjuangkan hak-hak masyarakat lebih leluasa karena tidak bersentuhan dengan kebijakan-kebijakan yang lain," jelasnya. 

Sebagai pendatang baru, Merta Jiwa mengaku hanya menjadi diri sendiri dalam meraih dukungan masyarakat.

Ia berupaya hadir langsung dan menjadi bagian dari masyarakat, bertukar pikiran serta komunikasi yang baik.

"Intinya hadir menjadi bagian persaudaraan dan keberaamaan. Banyak waktu turun ke masyarakat. Di Bali identik dengan kegiatan upacara keagamaan, maka itu kita hadir ikut mendoakan," sambungnya.

Pria kelahiran Desa Batur Selatan, Kintamani, Bangli, ini ingin membangun dan memperjuangkan Bangli.

Terlahir di kampung dan daerah pegunungan menjadi semangat jengah dan bangkit.

"Bagaimana masyarakat Bangli yang dalam pandangan masyarakat umum, bahwa kita masuk dalam masyarakat kelas ke bawah."

"Di situlah kita berikan semangat motivasi, bagaimana kita bangkit dan berjuang. Bahwa kecil tidak selalu kalah, tapi yang terpenting semangat perjuangan yang betul-betul jadi prioritas. Astungkara kita bisa menjadi yang terbaik," sambung ayah 3 anak ini. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved