Berita Bali

Gerakan Serentak Tangani Rabies, 4 Kabupaten Terbanyak Positif Rabies, Pj Gubernur Bali Bertemu PDHI

Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya merancang gerakan serentak untuk menangani kasus rabies di Bali.

Istimewa
Kegiatan vaksinasi rabies yang dilaksanakan petugas Keswan-Kesmavet Jembrana di wilayah Banjar Baler Pasar, Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo, Senin 9 September 2024. 

TRIBUN-BALI.COM - Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya merancang gerakan serentak untuk menangani kasus rabies di Bali

“Belajar dari penanganan COVID-19 dulu, kita harus membuat gerakan serentak di Bali terkait pencegahan, yaitu vaksin rabies kepada hewan, khususnya anjing,” kata dia di Denpasar, Rabu (2/10).

Hal ini disampaikan Sang Made ke Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Bali dengan tujuan melibatkan seluruh elemen dalam menangani rabies

Ia menyampaikan dari data Dinas Pertanian dan Pangan Bali cakupan vaksinasi rabies di Bali hingga September 2024 telah mencapai 70,38 persen dengan populasi anjing di Bali lebih dari 600 ribu ekor.

Posko Tim Siaga Rabies (Tisira) yang tersebar di seluruh Bali berjumlah 405 posko dan didukung oleh lebih dari 600 ribu vaksin yang berasal dari APBD, bantuan pusat, serta bantuan dari Pemerintah Australia.

Baca juga: Surat Berharga hingga Uang Belasan Juta Hangus Terbakar di Munduk Buleleng

Baca juga: CATAT! Karya di Pura Pasar Agung, Pendakian Ditutup Sebulan

Sang Made mengatakan Tisira yang terdiri dari kepala desa, bidan desa, Babinsa, polprades (polisi pamong praja desa), tokoh agama, dan tokoh masyarakat ini berperan krusial dalam melakukan penyuluhan rabies kepada masyarakat, membantu pendataan populasi anjing, hingga mendukung pelaksanaan vaksinasi. “Teman-teman ini adalah garda terdepan kita di desa, dan harus kita dukung penuh,” ujarnya. 

Sementara itu, hingga bulan Agustus di 2024 ini empat kabupaten di Bali menjadi yang terbanyak terdapat kasus positif rabies.  Adalah Kabupaten Karangasem, Buleleng, Bangli dan Jembrana.

Jumlah kasus positif rabies di Jembrana tercatat sebanyak 28 kasus. Berbagai upaya pencegahan dan menekan kasus telah dilakukan seperti vaksinasi emergency hingga vaksinasi massal.

Total, cakupan vaksinasi rabies di Kabupaten Jembrana hingga saat ini tercatat sudah 54,73 persen dari total estimasi populasi hewan penular rabies (HPR).

Menurut data yang berhasil diperoleh Tribun Bali, pada Januari tercatat ada 3 kasus positif, Februari 1 kasus, Maret dan April masing-masing 5 kasus, Mei ada 6 kasus, Juni 2 kasus, Juli ada 4 kasus dan Agustus tercatat 2 kasus positif rabies.

Sementara hingga akhir Agustus 2024 kemarin, tercatat sudah ada sebanyak 28.721 ekor HPR yang divaksin. Jumlah tersebut sudah mencakup 66,57 persen dari total populasi HPR di Jembrana dengan estimasi mencapai 41.224 ekor.

“Cakupan vaksinasi saat ini sudah 66 persen persen dari estimasi populasi. Kita terus berupaya menggencarkan vaksinasi untuk menekan jumlah kasus bertambah ke depannya,” kata Kabid Keswan-Kesmavet, Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Wayan Widarsa.

Dia melanjutkan, untuk segera memenuhi target cakupan vaksinasi, pihaknya menerjunkan seluruh tim vaksinator untuk menggelar vaksinasi rabies massal. Seluruh masyarakat Jembrana diharapkan untuk berpartisipasi secara maksimal dalam upaya ini. 

Selain vaksinasi, pihaknya juga melakukan serangkaian kastrasi dan OH upaya untuk menekan jumlah populasi semakin bertambah ke depannya. 

“Vaksinasi rabies ini gratis, dan ini merupakan upaya penting untuk memutus mata rantai penularan rabies,” tegas Widarsa. (sar/mpa)

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved