Berita Bangli

Beringin Tumbang Timpa Pelinggih Pura Lingsir Tebenan di Bangli, Krama Tunggu Sampai Selesai Cuntaka

Informasi dihimpun Tribun Bali, saat kejadian tidak ada warga di seputaran pura. Saat itu, pada pagi hari, angin berembus sangat kencang.

ISTIMEWA
TUMBANG – Pohon tumbang menimpa sejumlah pelinggih dan bangunan di Pura Lingsir Tebenan, Desa Manikliu, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Minggu (6/10). 

TRIBUN-BALI.COM  - Sejumlah pelinggih dan infrastruktur Pura Lingsir Tebenan, di Desa Manikliu, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli tertimpa pohon beringin tumbang, Minggu (6/10). Hal ini terjadi akibat angin kencang yang sempat terjadi di kawasan setempat. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.  

Informasi dihimpun Tribun Bali, saat kejadian tidak ada warga di seputaran pura. Saat itu, pada pagi hari, angin berembus sangat kencang. Pohon beringin tua pun tumbang ke areal pura. Adapun infrastruktur yang tertimpa, mulai dari dua bangunan pelinggih. Akibatnya bangunan pelinggih itu juga roboh. 

Dahan-dahan besar pohon beringin juga menimpa tiga pelinggih lainnya, namun tidak sampai roboh. Tembok penyengker dan dua bangunan serbaguna (bale lantang) juga mengalami kerusakan. Total kerugian akibat peristiwa ini masih dihitung, namun diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Baca juga: Jika Menang Pilkada Buleleng, Paket Ok Gas Janjikan Guru Dapat Insentif Rp 1,5 Juta

Baca juga: ZONA RAWAN! Lebih Ketat Setelah Peristiwanya Viral, Uji Konsistensi Patroli di Taman Pancing Pemogan

Kapolsek Kintamani, Kompol I Nengah Sukerna mengatakan, pihaknya langsung turun ke lokasi. Menurut keterangan warga, kejadian ini akibat angin kencang. “Informasi yang didapat, di sekitar  Desa Manikliyu sempat terjadi angin kencang dan mengakibatkan pohon beringin tumbang,” ujarnya.

Kata dia, tumbangnya pohon beringin akibat angin kencang, dilihat warga yang beraktivitas di kebun, dekat dengan pura. 

Lalu warga tersebut melaporkan pada penyarikan Jro Mangku Ketut Garis. Selanjutnya bersama warga sekitar melakukan pengecekan dan didapati pohon tumbang menimpa bangunan pura.

Namun proses evakuasi atau pembersihan di areal pura belum bisa dilaksanakan. Sebab krama belum bisa masuk ke dalam pura karena masih masa cuntaka karena ada kematian. Rencananya baru akan dibahas pada 9 Oktober nanti. 

Bendesa Adat Manikliyu, Ketut Gunawan membenarkan ada sejumlah pelinggih rusak akibat tertimpa pohon yang tumbang akibat angin kencang. Mulai dari Gedong Ratu Lingsir, Gedong Penyawangan Gunung Batur, Palinggih Penetegan, dan Bale Anggara Kasih serta tembok penyengker pura. 

Namun itu baru masih pantauan dari jauh. “Kita belum berani melakukan pengecekan lebih lanjut karena masih ada upacara kematian,” ujarnya. (weg)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved