Sulinggih Diusik Kembang Api

Anggota DPR RI Asal Bali Ini Minta PemprovTak Tinggal Diam Soal Kasus Kembang Api di Pantai Berawa

Terbaru anggota DPR RI asal Bali, I Nyoman Parta mengaku terpukul atas peristiwa yang tidak mengenakkan yang dialami umat Hindu ketika menggelar

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ady Sucipto
istimewa
Tangkapan layar kembang api meletus saat sulinggih tengau mapuja - Viral Video Kembang Api Saat Sulinggih Sedang Mapuja, Diduga di Pantai Berawa, PHDI Bali Telusuri 

Parta meminta pada semua stakeholder pariwisata di Bali, supaya menjadikan kejadian ini sebagai contoh buruk kegiatan pariwisata. 

Pihaknya berharap hal ini tidak terulang kembali. 

"Bali di kenal karena tradisi, adat dan budaya yang bernafaskan Hindu, jadi marilah hormati. Karena itu merupakan roh dari pariwisata Bali," ujarnya.

 

Baca juga: Nyoman Parta Emosional, Minta Pemprov Bali Tindak Tegas Kasus Kembang Api di Pantai Berawa

Diwartakan sebelumnya, Ida Sulinggih mapuja di bale pamiosan, Pantai Berawa, Desa Tibubeneng, Kuta Utara, Badung. Sementara krama lainnya duduk di samping kanan, kiri dan belakang sulinggih.

Warga Banjar Tegal Gundul, Desa Tibubeneng menggelar ritual Mendak Dewata-Dewati. Saat prosesi berlangsung, tiba-tiba kembang api meledak. 

Finns Beach Club berpesta. Kembang api meletus berkali-kali, menyala dengan deru ledakan di angkasa. 

Suara genta sulinggih terbenam. Meski demikian, ida tetap melanjutkan puja.

Musik keras terdengar dari arah Finns Beach Club

Dalam penggalan video yang beredar, warga yang mengikuti upacara itu tampak terdiam menatap ke arah ledakan kembang api. Sebagian ada yang kaget.

Penggalan video yang merekam jelas kejadian itu tersiar luas di jagad media sosial. 

Dulu setiap ritual yang berdampingan dengan bising pariwisata masih dianggap wajar. 

Bahkan ada yang menilai hal itu sebentuk simbiosis mutualisme. 

Namun sekarang tampaknya kebablasan. Ada batas-batas yang dilanggar, yang terasa aneh jika dibiarkan lebih-lebih atas dalih pariwisata mendukung keberlangsungan tradisi, adat dan budaya yang membalut setiap kegiatan keagamaan di Bali.  

Pesta dan ritual di Pantai Berawa dalam satu frame dikabarkan berlangsung pada Minggu 13 Oktober 2024. 

Kelian Adat Berawa, I Wayan Kumarayasa menyatakan, video yang beredar di media sosial itu memang terjadi di Pantai Berawa.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved