Pengeroyokan di Badung
TANTANG Polisi Sampai Warga, 2 Member Ormas Nyaris Dimassa di Kerobokan, Kini Resmi Jadi Tersangka
Gertaknya hilang, mereka tak lagi segarang saat menghajar karyawan bar dan sekuriti di The Umalas Signature, Kerobokan, Kuta Utara.
Kata dia, kulkul bulus dibunyikan karena pelaku sempat cekcok dengan sejumlah warga. Pelaku membuat warga habis kesabaran. "Iya karena keributan terjadi, namun adu mulut membuat warga kesal. Apalagi sempat mengancam aparat," bebernya.
Untuk keamanan, Polsek Kuta utara langsung menyelamatkan pelaku dari amuk massa. "Kami amankan pelaku untuk dibawa ke Polsek Kuta Utara. Kami tidak ingin ada keributan yang berkelanjutan, karena Bali harus aman, agar wisatawan tetap datang ke Bali," bebernya. (sup)

Tidak Tegas atau Hukum Rimba
Kriminolog, Prof Rai Setiabudhi mendorong kepolisian bertindak tegas . Apalagi, kata dia, institusi Polri sampai direndahkan. Hal ini mencuat dalam kasus kekerasan yang dilakukan ormas terhadap staf bar dan sekuriti di kawasan proyek pembangunan apartemen di Jalan Bumbak Umalas, Kerobokan.
"Pada prinsipnya, siapapun yang mengganggu keamanan dan ketertiban di masyarakat harus segera diambil tindakan tegas oleh aparat yang berwenang dalam hal ini dari kepolisian," ujar Prof Rai saat dihubungi Tribun Bali, Senin (28/10).
Setiap desa, kata dia, ada polisi yang ditugaskan, namanya Bhabinkamtibmas. Apabila Bhabinkamtibmas tidak mampu menyelesaikan masalah, segera sampaikan ke Polsek, dan seterusnya sampai ke Polda, bila perlu sampai ke Kapolri.
"Untuk menjaga agar selalu terwujud suasana yang aman dan nyaman, sehingga masyarakat tenang beraktivitas. Karena itulah polisi diberikan tugas,untuk mewujudkan ketertiban dan keamanan, menegakkan hukum, serta melindungi masyarakat," jelasnya.
Namun jika aparat tidak bisa memberikan rasa aman, ia khawatir masyarakat akan main hakim sendiri. Hukum rimba akan terjadi untuk membuktikan yang kuat yang menang karena kepercayaan masyarakat terhadap aparat menurun bahkan tidak percaya.
Ketidaktegasan aparat hanya akan membuat bibit premanisme tumbuh subur. Preman akan merasa dirinya kuat dan bertindak sewenang-wenang, seperti halnya dalam kasus ini, ada yang dipukul, polisi direndahkan dan arogansi lainnya.
Ia menyarankan perlu gerak cepat, berani dan tegas tanpa pandang bulu untuk mengambil tindakan bagi setiap orang yang yang melanggar hukum maupun yang mengganggu ketertiban dan keamanan.
"Kehadiran polisi di tengah-tengah masyarakat sama artinya kehadiran negara untuk melindungi masyarakat, tidak ada polisi yg takut dalam upaya melindungi masyarakat," bebernya.
Ia menjelaskan, polisi sudah dididik dan dilengkapi sarana dan prasarana serta kewenangan untuk menindak tegas mereka yang mengganggu ketertiban dan keamanan negara atau masyarakat.
"Ingat sumpah polisi, bahwa polisi akan bekerja dengan jujur, adil, tidak pandang bulu dalam penegakan hukum siapapun mereka yang melanggar akan ditindak dengan tegas untuk melindungi negara maupun masyarakat," pungkasnya. (ian)
Provokator Pengeroyokan Petugas Avsec Bandara Ngurah Rai Diamankan, MR Penuhi Pasal Penghasutan |
![]() |
---|
Kronologi Petugas Avsec Bandara Ngurah Rai Dikeroyok, 6 Pelaku Mengakui Perbuatannya |
![]() |
---|
Kasus Viral Kericuhan Antar Driver Ojol di Pecatu Bali, 4 Pelaku Pengeroyokan Ditangkap |
![]() |
---|
VIRAL 4 Pelaku Pengeroyokan Ditangkap, Kasus Viral Kericuhan Antar Driver Ojol di Pecatu |
![]() |
---|
TRAGEDI Pengeroyokan Disertai Penusukan di Acara Pernikahan Warga NTT, 1 Tersangka & 3 Buron |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.