Berita Jembrana

TRAGEDI Puluhan Pohon Tumbang di Jembrana, Terbanyak Terjadi di Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk 

Menurut data yang berhasil diperoleh Tribun Bali, selama periode Januari-Oktober 2024 ini tercatat sudah 47 peristiwa pohon perindang tumbang.

ISTIMEWA
EVAKUASI - Petugas BPBD Jembrana melakukan evakuasi pohon tumbang di jalur nasional Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk wilayah Kota Negara, Jembrana beberapa hari lalu. 

TRIBUN-BALI.COM -  Puluhan peristiwa pohon tumbang terjadi di Kabupaten Jembrana selama tahun 2024 ini. Bahkan, peristiwa bencana alam tersebut didominasi terjadi di sepanjang jalur nasional Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk dengan penyebab usia pohon yang sudah uzur. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut namun kerugian materiil ditaksir mencapai ratusan juta.

Menurut data yang berhasil diperoleh Tribun Bali, selama periode Januari-Oktober 2024 ini tercatat sudah 47 peristiwa pohon perindang tumbang.

Dari jumlah tersebut, 24 peristiwa atau separuh dari total di antaranya terjadi di jalur nasional Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk

Sementara sisanya terjadi di wilayah Desa/Kelurahan. Rata-rata penyebabnya adalah karena cuaca ekstrem yakni hujan disertai angin kencang.

Baca juga: Italia Tujuan Favorit PMI Bali, BP3MI & Pemkot Denpasar Sosialisasi,Perkuat Perlindungan Tekan TPPO 

Baca juga: 3 Pekan Datangkan 1.500 Pengunjung! Graha Yowana Suci Denpasar Mulai Aktif Kegiatan Komunitas

Serta beberapa di antaranya karena faktor usia dari pohon tersebut yang sudah puluhan tahun dan perlu peremajaan. Di sisi lain, ada juga beberapa pohon yang diseruduk kendaraan truk kontainer hingga tumbang. 

“Total ada puluhan pohon tumbang selama tahun ini,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jembrana, I Nyoman Winata saat dikonfirmasi. 

Sesuai pendataan, kata dia, petugas mencatat peristiwa bencana alam pohon tumbang yang terjadi di Jembrana adalah di sepanjang jalur nasional Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk.

 Penyebabnya karena berbagai faktor, salah satunya cuaca ekstrem dan usia pohon atau dengan kondisi lapuk.

“Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, tetapi menyebabkan kerugian materiil. Beberapa kali memang sempat menyebabkan gangguan arus lalu lintas tapi tidak lama. Kita bersinergi dengan lintas instansi dalam penanganan,” jelasnya.

Pihaknya mengakui sedang gencar melakukan mitigasi pencegahan oleh Bidang PK dengan cara mengidentifikasi atau mendata pohon perindang yang membahayakan dan berpotensi menimbulkan korban jiwa. 

Juga penanganan dengan penataan atau pemangkasan pohon juga dilakukan sebagai antisipasi adanya dahan pohon yang patah. Karena hal itu bisa saja menyebabkan risiko yang tinggi.

“Terutama yang ada di sepanjang jalan utama Denpasar-Gilimanuk. Kemudian kita juga berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (LH) dalam pelaksanaan penebangan dan pemangkasan untuk meminimalisir risiko,” harapnya. (mpa)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved