Berita Jembrana
TERKINI! Posisi Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya 3,6 Km dari Kabel Laut, Kelistrikan Aman
TERKINI! Posisi Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya 3,6 Km dari Kabel Laut, Kelistrikan Aman
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali pastikan posisi bangkai KMP Tunu Pratama Jaya saat ini jauh dari kabel bawah laut kelistrikan Jawa-Bali.
"Jadi kondisinya aman. Kapal itu kondisinya aman dari informasi yang saya dapat update itu sekitar 3,6 kilometer ke arah selatan dari kabel," ujar Manager Komunikasi dan TJSL PT PLN (Persero) UID Bali I Wayan Eka Susana, Rabu 23 Juli 2025 saat kegiatan temu media di Denpasar.
Ia pun berharap posisi KMP Tunu Pratama Jaya tetap tidak bergerak atau berpindah mendekati kabel laut.
Baca juga: SELAMAT JALAN! Rem Blong 5 Penumpang Mobil Travel Tewas, Kecelakaan Saat Gagal Nanjak
"Mudah-mudahan mohon doanya supaya tidak bergerak kondisinya tetap disana sehingga kondisi kelistrikan aman," tambahnya.
Disinggung mengenai adanya obyek tidak dikenal di dekat kabel laut kelistrikan Jawa-Bali seperti apa, Wayan Eka menyampaikan belum mendapatkan informasi lebih lanjut.
"Infonya objek itu masih di cek kami belum mendapatkan laporan dari teman-teman UIT obyek apa yang dimaksud, apakah mungkin bangkai truk atau apa yang ada disekitar dekat-dekat kabel. Tetapi kita belum dapat jelaskan obyek apa yang dimaksud karena masih di cek," paparnya.
Baca juga: DISERGAP di Lahan Kosong Buleleng, WR Digelandang Polisi, Hingga Temukan ini di Rumah
Menurutnya memang sebelumnya disampaikan terdapat obyek di dekat kabel laut tetapi obyeknya apa masih ditelusuri oleh PLN dan TNI AL untuk melihat obyek apa yang dimaksud itu.
Tetapi posisi bangkai KMP Tunu Pratama Jaya masih sekitar 3,6 kilometer ke arah selatan dari kabel bawah laut.
Diberitakan sebelumnya, bangkai KMP Tunu Pratama Jaya diduga berada di dasar Selat Bali, dekat kabel bawah laut milik Perusahaan Listrik Negara (PLN)
Karenanya PLN tidak merekomendasikan penyelaman dengan alasan keamanan.
Senior Manager Pemeliharaan Transmisi PT PLN UIT Jawa Bagian Timur dan Bali, Inda Puspanugraha, menjelaskan, proses penyelaman ke lokasi bangkai kapal cukup berisiko.
"Jangan sampai aktivitas yang ada di kabel kami nanti mengganggu, katakanlah melukai dan sebagainya. Secara global, jangan dulu (menyelam)," kata Inda, Rabu (10/7/2025) malam.
Ia menjelaskan, jaringan kabel bawah laut PLN di Selat Bali memiliki tegangan 150 kV. Karena cukup besar, ada faktor keselamatan yang harus diutamakan.
"Kami dari PLN masih membutuhkan informasi lagi. Nanti ada rekaman dari KRI Spica yang akan disampaikan. Dari sana mungkin bisa dilihat aman atau tidak lokasi kapal dari kabel kami. Dan tentunya hasilnya akan kami dalami lagi," imbuhnya.
Jikapun penyelaman harus dilakukan dan data terbaru menunjukkan hal tersebut memungkinkan, beberapa hal masih harus diperhatikan.
JIMAT Ungkap Sosok Jenazah yang Ditemukan di Gilimanuk, Ucapan Sang Istri Terbukti |
![]() |
---|
Penanganan Sedimentasi dan Drainase di Samblong Bali Butuh 25 Hari, Tim Kerahkan 4 Alat Berat |
![]() |
---|
Dewan Usulkan Gali dan Maksimalkan Potensi PAD Jembrana, PHR, PBG hingga Pajak Reklame |
![]() |
---|
Vaksinasi Rabies Bakal Dibantu Vaksinator Provinsi dan Dokpol di Jembrana Bali, Fokus ke Zona Merah |
![]() |
---|
Nur Hakim Dijanjikan Upah Rp 5 Juta, Perkara Puluhan Ribu Rokok Ilegal Dilimpahkan ke PN Jembrana |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.