Berita Jembrana

Kronologi Perempuan di Jembrana Bali Dianiaya Ngurah & SW, Gendong Anak Korban Dijambak Lalu Diseret

Berikut kronologi seorang perempuan SH (31) asal Jembrana, Bali dianiaya oleh dua orang yang masih punya hubungan keluarga.

Dok. Tribun Bali
Ilustrasi penganiayaan. Kronologi Perempuan di Jembrana Bali Dianiaya Ngurah & SW, Gendong Anak Korban Dijambak Lalu Diseret 

Setelah serangan bertubi-tubi tersebut, korban sempat berusaha bangun dan hendak membela diri dengan mengambil sapu. 

Namun, tangan korban ditarik kembali oleh pelaku Ngurah hingga ke jalan depan rumahnya.

 

Baca juga: Debat Pilgub Bali 2024 Malam Ini Dibagi 6 Segmen, Ini Persiapan Made Muliawan dan Wayan Koster

Kemudian korban sempat melepaskan diri lalu berlari untuk mengambil sapu dan memukul pelaku tersebut. 

Hanya saja, pelaku berhasil menangkis sambil menggenggam ujung sapu lalu didorongkan kembali ke badan korban, sehingga korban terjatuh lagi. 

Ketika terjatuh, pelaku di injak lagi oleh pelaku. 

Setelah peristiwa tersebut, pelaku Ngurah meninggalkan korban pergi. 

Selanjutnya, korban dibangunkan oleh kerabatnya dan dipapah menuju teras rumahnya. 

Setelah duduk di teras, pelaku AS merasa masih marah dan hendak menjambak rambut korban kembali namun berhasil dihalau oleh kerabatnya. 

Bahkan AS juga mencoba menendang korban namun dihalau kerabatnya. 

Karena gagal, AS lantas pergi meninggalkan korban.

Akibat peristiwa tersebut, pelapor/korban mengalami sakit pada bagian perut sebelah kiri, leher bagian kiri, kepala bagian kiri dan paha sebelah kiri.

"Setelah ada laporan kita langsung tindaklanjuti dengan mengamankan para pelaku," kata Kapolsek Negara, Kompol I Kadek Ardika saat dikonfirmasi, Rabu 30 Oktober 2024. 

Dia menyebutkan, kedua pelaku berhasil diamankan pada Selasa 29 Oktober 2024 kemarin. 

Saat ini, kedua pelaku sudah ditahan di Polsek Negara dengan sangkaan terhadap pasal 170 KUHP tentang perbuatan kekerasan bersama-sama terhadap orang dengan ancaman hukuman 5 tahun 6 bulan penjara.

"Tindakan tegas ini kami lakukan demi memberikan rasa keamanan kepada masyarakat dari segala bentuk perbuatan kekerasan. Sehingga ke depan diharapkan tidak ada lagi warga yang menyelesaikan persoalan dengan cara kekerasan," tegasnya.

Baca juga: Puluhan Peristiwa Pohon Tumbang Terjadi di Jembrana, Terbanyak di Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk

Disinggung mengenai motif pelaku melakukan kekerasan, mantan Kabag Ops Polres Badung ini menyebutkan diduga karena masalah keluarga. 

Antara pelaku dan korban disebutkan telah lama terjadi perselisihan. 

"Mungkin terakumulasi dari banyak urusan keluarga sehingga timbul dendam, sehingga melakukan kekerasan," tandasnya.

>>> Baca berita terkait <<< 

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved