Pilkada Bali 2024

Selimputan 53 Juta Kunjungan Turis, Giri Tanya, De Gadjah: Maaf Salah Sebut, Bahas Ihwal Budaya Juga

Giri Prasta pun kemudian menjelaskan bahwa target kedatangan wisman ke Bali masih antara 5-6 juta untuk angka optimistis.

Putu Supartika - Tribun Bali
2 paslon Pilgub Bali berpose sebelum debat. 

TRIBUN-BALI.COM - Debat terbuka Pilgub Bali 2024 tampak seru dan menarik untuk dibahas. Khususnya saat Giri Prasta mempertanyakan kepada pasangan Mulia-PAS ihwal penyebutan 53 juta wisatawan

"Itu angka dari mana," sebut Giri Prasta. Tatkala pasangan Mulia-PAS mendapatkan waktu untuk menjawab, De Gadjah menjelaskan bahwa hal itu adalah salah sebut. 

"Saya mohon maaf waktu itu selimputan," kata De Gadjah. Giri Prasta menanggapi, bahwa seoarang pemimpin harus bisa menakar diri dan mengerti data, serta bisa menyampaikan dengan baik ke publik. 

Namun De Gadjah juga mengatakan bahwa kesalahan itu tanpa sengaja dilakukan, sehingga tidak adil rasanya jika hal yang tidak disengaja dijadikan sebuah alasan memojokkan.

Giri Prasta pun kemudian menjelaskan bahwa target kedatangan wisman ke Bali masih antara 5-6 juta untuk angka optimistis. (ask)

Baca juga: TRAGIS Anak Patah Tulang karena Ibu Kandung & Ayah Tiri, Gara-gara Rewel dan Pipis di Warung

Baca juga: DEBAT TERBUKA Pilgub Bali 2024 Sedang Berjalan, 2 Paslon Datang Berbarengan, Simak Kata Lidartawan

2 paslon Pilgub Bali berpose sebelum debat.
2 paslon Pilgub Bali berpose sebelum debat. (Putu Supartika - Tribun Bali)

 

Strategi Paslon Hadapi Pergeseran Karakter Budaya 

Pergeseran karakter masyarakat Bali akibat pengaruh modernisasi, menjadi perhatian utama kedua pasangan calon dalam Pilgub Bali 2024. 

Pada debat yang digelar di Prime Plaza Hotel Sanur, Paslon Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS) dan Wayan Koster-I Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri) mengemukakan strategi mereka untuk menjaga dan memperkuat budaya Bali agar tetap lestari di tengah perubahan zaman.

Made Muliawan Arya, calon gubernur dari Paslon 01 (Mulia-PAS), memperkenalkan program andalan mereka, "Bali Metaksu," sebagai solusi untuk menjaga karakter dan nilai-nilai budaya Bali. 

Melalui program ini, Mulia-PAS berencana memberikan subsidi dan bantuan anggaran khusus untuk pendidikan kesenian, termasuk pelatihan untuk seni tradisional seperti topeng, wayang, barong, dan tari upacara lainnya.

"Kami ingin memberikan ruang dan dukungan finansial bagi seniman-seniman yang mengabdikan diri dalam kesenian tradisional. Dengan bantuan ini, mereka dapat terus melestarikan seni budaya Bali, khususnya dalam upacara adat," jelas Made Muliawan Arya atau De Gadjah.

Selain itu, Mulia-PAS juga berkomitmen untuk meningkatkan pementasan seni secara rutin melalui fasilitas yang memadai. 

Hal ini akan memberikan kesempatan bagi para seniman muda berbakat untuk unjuk gigi dan mengembangkan kemampuan mereka. Menurut Muliawan, hal tersebut juga bisa menarik minat generasi muda terhadap seni tradisional Bali.

Di bidang pendidikan, Paslon Mulia-PAS akan memasukkan pelajaran budaya Bali sebagai mata pelajaran wajib di sekolah, mulai dari SD hingga SMP. 

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved