Berita Buleleng

Tingkatkan Kualitas Para Lansia, Lansia di Desa Pegayaman Ikuti Sekolah, Pertama Kali di Buleleng

Dikatakan pula, sekolah lansia ini merupakan pendidikan non-formal dengan masa program selama 6 bulan hingga 12 bulan. 

TRIBUN BALI/MUHAMMAD FREDEY MERCURY
launching – Para lansia mengikuti launching sekolah lansia di Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Kamis (7/11). 

TRIBUN-BALI.COM  - Desa Pegayaman di Kecamatan Sukasada, Buleleng meresmikan sekolah lanjut usia atau Lansia pada Kamis (7/11).

Nantinya sekolah ini menjadi wadah kegiatan bagi para lansia agar tetap berdaya guna di usia senja. Sekolah lansia di Desa Pegayaman merupakan yang pertama kali ada di wilayah Kabupaten Buleleng

Menurut Plt Kepala Perwakilan BKKBN Bali, Ni Luh Gede Sukardiasih, keberadaan sekolah lansia ini diharapkan mampu memberdayakan lansia dan meningkatkan kualitas lansia yang masih produktif. 

“Saat ini usia lansia meningkat, karena angka harapan hidup juga meningkat. Banyak kasus lansia yang telantar, sakit-sakitan, depresi itu karena mereka tidak diberdayakan dan kesepian. Melalui upaya inilah kami berupaya meningkatkan kualitas lansia,” jelasnya. 

Baca juga: Sopir Pikap Tewas di TKP! Kecelakaan Pikap dan Bus Pariwisata di Jalur Tengkorak

Baca juga: Made Nurini Terkapar Pasca Alami Ditabrak Motor di Buleleng, Begini Kondisinya

Dikatakan pula, sekolah lansia ini merupakan pendidikan non-formal dengan masa program selama 6 bulan hingga 12 bulan. 

Kendati demikian, sekolah lansia tetap memiliki kurikulum seperti sekolah pada umumnya. Di mana kurikulum sekolah lansia mengacu pada tujuh dimensi lansia tangguh. 

“Untuk pertemuannya hanya 2 jam saja. Apabila para lansia sepakat program ini berjalan 6 bulan, maka pertemuan dalam sebulan bisa dua kali. Nanti ada wisudanya dan masing-masing peserta diberikan sertifikat telah mengikuti program sekolah lansia,” ungkapnya. 

Perempuan yang juga Direktur Bina Ketahanan Keluarga Lansia ini, pertimbangan membentuk sekolah lansia di Desa Pegayaman karena adanya support dari pihak desa.

Pihaknya berharap di tahun 2024 ini, setiap Kabupaten di Bali memiliki satu sekolah lansia. “Sekarang belum semua kabupaten terbentuk,” ucapnya. 

Sementara Kepala Desa Pegayaman A. Asyghor Ali mengungkapkan sejatinya di Desa Pegayaman sudah ada program pemberdayaan bagi para lansia. Seperti senam lansia hingga posyandu lansia, yang mana kegiatan ini digelar rutin tiap pekan. 

“Sekarang kita berupaya tingkatkan pemahaman lansia agar lebih luas lagi, sesuai perkembangan zaman. Dengan harapan para lansia di Pegayaman bisa mengikuti perkembangan zaman,” ujarnya.

Lebih lanjut, untuk siswa yang nantinya ikut dalam sekolah lansia berjumlah sekitar 40 orang. Sedangkan lokasi penyelenggaraan sekolah lansia, rencananya bertempat di Kantor Desa. “Perinsipnya adalah lokasinya nyaman dan aman. Aman artinya aksesnya tidak licin dan membahayakan lansia,” tandasnya. (mer)

Target Bentuk 5 Sekolah Lansia

Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Buleleng, I Nyoman Riang Pustaka mengatakan, Desa Pegayaman menjadi pelopor sekolah lansia. Diharapkan ke depan seluruh desa bisa mengikuti, karena ini adalah bentuk penghargaan pada para orang tua. 

“Sejatinya bentuk penghargaan kepada lansia melalui program-program pemberdayaan sudah ada. Cuma yang bentuknya sekolah lansia ini baru di Pegayaman,” ucapnya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved