Penebasan di Buleleng

TRAGEDI Berdarah! Tebas Adik di Kubutambahan Oleh Sang Kakak, Perkara Rumput Disemprot Air!

Penyebabnya pun sepele, yakni gara-gara sang adik menyemprot rumput di kebun lantaran hendak menanam pohon durian. 

Tribun Bali/Prima
Ilustrasi mayat - Gede Sardina, pria asal Banjar Tegeha, Desa Pakisan, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Bali, nekat menebas adiknya bernama Made Artika dengan sebilah sabit. 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Gede Sardina, pria asal Banjar Tegeha, Desa Pakisan, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Bali, nekat menebas adiknya bernama Made Artika dengan sebilah sabit.

Penyebabnya pun sepele, yakni gara-gara sang adik menyemprot rumput di kebun lantaran hendak menanam pohon durian. 

Kapolsek Kubutambahan, AKP Kadek Robin Yohana, saat dikonfirmasi Senin (11/11/2024) membenarkan ihwal peristiwa berdarah itu. Di mana peristiwa ini terjadi pada Sabtu (2/11/2024) sekitar pukul 14.30 Wita. 

AKP Robin menjelaskan, peristiwa berawal saat Made Artika sedang tidur di rumahnya. Tiba-tiba ia didatangi oleh Gede Sardina, yang telah membawa sebilah sabit di tangan kanannya. 

Baca juga: KISAH Gede Setiawan dan Made Karyani Dapat Rumah Dari Relawan De Gadjah, Usai 2018 Kena Musibah

Baca juga: ALIH Fungsi Lahan Sulit Dibendung, Kesejahteraan Petani Jauh dari Kemajuan Pariwisata di Bali

Ilustrasi -  Gede Sardina, pria asal Banjar Tegeha, Desa Pakisan, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Bali, nekat menebas adiknya bernama Made Artika dengan sebilah sabit.
Ilustrasi - Gede Sardina, pria asal Banjar Tegeha, Desa Pakisan, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Bali, nekat menebas adiknya bernama Made Artika dengan sebilah sabit. (Tribun Bali/Dwi S)

"Pelaku pada saat itu sempat bertanya pada korban, mengapa rumput di kebun disemprot (air). Oleh korban dijawab bahwa ia hendak menanam pohon durian.

Pelaku yang geram selanjutnya mengayunkan sabit, yang dia bawa ke arah korban, yang tidak lain adalah adik kandungnya," jelas Kapolsek. 

Made Artika sontak mengambil selimut untuk menghalangi penyerangan yang dilakukan sang kakak. Namun pria 58 tahun itu terus mengayunkan sabitnya dengan membabi buta. 

Alhasil perut bagian bawah, dada sebelah kiri dan jari tangan kiri pria 51 tahun itu kena tebasan sabit.

Atas peristiwa yang terjadi, pihak keluarga Made Artika melaporkan perbuatan Gede Sardina ke Polsek Kubutambahan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

"Pasca kejadian korban segera dilarikan ke rumah sakit. Namun setelah lima hari menjalani perawatan, korban meninggal dunia," tandasnya. (mer)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved