Penebasan di Buleleng
Kematian Tragis Made Artika di Tangan Kakaknya di Buleleng Bali, Tak Berdaya di Balik Selimut
AKP Robin menjelaskan, peristiwa berawal saat Made Artika sedang tidur di rumahnya.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Gede Sardina, pria asal Banjar Tegeha, Desa Pakisan, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Bali, nekat menebas adiknya bernama Made Artika dengan sebilah sabit.
Penyebabnya pun sepele, yakni gara-gara sang adik menyemprot rumput di kebun lantaran hendak menanam pohon durian.
Kapolsek Kubutambahan, AKP Kadek Robin Yohana saat dikonfirmasi Senin 11 November 2024, membenarkan ihwal peristiwa berdarah itu.
Di mana peristiwa ini terjadi pada Sabtu 2 November 2024, sekitar pukul 14.30 Wita.
Baca juga: Hanya Gara-gara Puntung Rokok, 2 Pria Sumba Ini Nyaris Saling Tebas di Kuta, Berakhir di Tahanan
AKP Robin menjelaskan, peristiwa berawal saat Made Artika sedang tidur di rumahnya.
Tiba-tiba ia didatangi oleh Gede Sardina, yang telah membawa sebilah sabit di tangan kanannya.
"Pelaku pada saat itu sempat bertanya pada korban, mengapa rumput di kebun disemprot (air). Oleh korban dijawab bahwa ia hendak menanam pohon durian. Pelaku yang geram selanjutnya mengayunkan sabit yang dia bawa ke arah korban, yang tidak lain adalah adik kandungnya," jelas Kapolsek.
Made Artika sontak mengambil selimut untuk menghalangi penyerangan yang dilakukan sang kakak.
Namun pria 58 tahun itu terus mengayunkan sabitnya dengan membabi buta.
Alhasil perut bagian bawah, dada sebelah kiri dan jari tangan kiri pria 51 tahun itu kena tebasan sabit.
Atas peristiwa yang terjadi, pihak keluarga Made Artika melaporkan perbuatan Gede Sardina ke Polsek Kubutambahan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
"Pasca kejadian korban segera dilarikan ke rumah sakit. Namun setelah lima hari menjalani perawatan, korban meninggal dunia," tandasnya. (mer)
Kumpulan Artikel Buleleng
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.