Berita Bali
Pj Gubernur Temui AHY, Bahas Proyek Subway Bali dan Kendalanya, Minta Bantuan dari Pusat
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Global Green Growth Institute (GGGI) meluncurkan studi kelayakan pengadaan bus listrik
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Sementara itu, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Global Green Growth Institute (GGGI) meluncurkan studi kelayakan pengadaan bus listrik di Bali.
Studi kelayakan ini untuk mengurai potensi tantangan dan peluang dalam menciptakan ekosistem sistem transportasi publik yang berkelanjutan di Bali.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, Samsi Gunarta mengatakan, pemerintah sudah memasuki masa implementasi kerja sama antara GGGI dengan Bapenas yang waktu itu dimulai pada bulan Oktober 2023.
“Sekarang setelah berproses mereka menyelesaikan semua perencanaan, kemudian administrasi, akhirnya kami sudah mulai dengan kegiatan workshop dan akan ke lapangan survey untuk memastikan seperti apa kira-kira sebaiknya transisi kendaraan listrik terutama di Publik Transport bisa dilakukan dengan lebih cepat dan baik,” kata Samsi, kemarin.
Samsi bilang, untuk pengadaan bus listrik sampai saat ini masih tersendat sebab perusahaan yang memproduksi belum banyak.
Namun perusahaan yang memproduksi kendaraan listrik pribadi sudah mulai banyak. Ia menuturkan rencananya, GGGI akan mem-piloting 10 unit bus listrik ke Bali.
“Karena itu kita sedang mencari posisi dimana mereka akan bekerja selain GGGI ada juga yang lain yang sedang mempersiapkan implementasi dari bus seperti WRI, banyak partner bekerja dengan kita. Dan kalau sudah selesai dengan piloting mereka bisa memberikan rekomendasi tentang bagaimana caranya menerapkan di daerah yang lain,” paparnya.
Kemacetan yang terjadi di Bali, kata Samsi, sebetulnya bisa ditangani dengan transportasi publik yang baik.
Dengan penggunaan transportasi publik ini maka dapat membuat kapasitas pintu masuk ke Bali jadi lebih berimbang.
Terlebih saat ini jumlah wisatawan yang masuk ke pintu masuk Bali lumayan besar baik dari pelabuhan maupun dari bandara.
“Nanti kalau sistem transportasi kita bagus pintu masuk kita akan lebih stabil dan seimbang,” tandasnya.
Rencananya bus listrik ini akan beroperasi di kawasan Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan (Sarbagita).
Setelah beroperasi di Sarbagita, nanti akan dicari peluang agar bisa beroperasi di antar kota lain.
Pemprov Bali masih menanti penempatan depo bus listrik ini serta sistem charger.
Kata Samsi, bus listrik belum terlalu dikenal.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.