DPRD Klungkung Minta Normalisasi Alur Sungai Rawan Banjir Dianggarkan Setiap Tahun
DPRD Klungkung Minta Normalisasi Alur Sungai Rawan Banjir Dianggarkan Setiap Tahun
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Permasalahan banjir yang kerap terjadi di Desa Kusamba, menjadi perhatian anggota dewan.
Mengingat setiap musim hujan, beberapa kawasan di Desa Kusamba kerap tergenang banjir lantaran pendangkalan sejumlah sungai yang bermuara ke Pantai Kusamba.
Anggota dewan meminta anggaran untuk normalisasi sungai, digolontorkan setiap tahun. Sehingga penanganan banjir dapat dilakukan secara berkelanjutan.
Baca juga: Sempat Berhenti karena Covid-19, Angkutan Siswa Gratis di Buleleng Kembali Beroperasi
Anggota DPRD Klungkung, I Nyoman Alit Sudiana menjelaskan, banjir yang terjadi hampir setiap musim hujan di wilayah Klungkung khususnya di Desa Kusamba diakibatkan oleh pendangkalan sungai –sungai di daerah Kusamba, seperti sungai Candigara, dan Sungai Lobong.
Baca juga: Edarkan 10 Paket Sabu, Resedivis Asal Banyuwangi Diringkus di Klungkung
Sehingga saat hujan deras, air tidak dapat mengalir dengan lanjar ke laut. Namun meluber ke pemusikan warga. Penanganan dengan cara normalisasi alur sungai dilakukan saat telah terjadi banjir. Sementara program untuk pencegahan banjir terjadi kembali, masih minim dari pemerintah.
"Mohon kepada eksekutif berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti BWS (balai wilayah sungai) Bali Penida, atau Dinas Lingkungan Hidup dan pihak lainnya agar penanganan terkait pemeliharan dan normalisasi bisa dianggarkan setiap tahun anggaran. Sehingga jangan sampai menunggu terjadinya musibah banjir terlebih dahulu, baru melakukan tindakan," ungkap Nyoman Alit Sudiana, Jumat (15/11/2024).
Selain itu ia juga menyoroti abrasi pantai yang kian parah di pesisir Pantai Monggalan di Desa Kusamba. Menurutnya abrasi sudah mengikis bibir pantai sejauh 40-50 meter.
" Ini sangat berbahaya sekali terhadap masyarakat yang mempunyai rumah di sepajang bibir pantai, apalagi terdapat para petani garam disana," ujar Nyoman Alit Sudiana.
Ia mendorong pj bupati untuk menangani abrasi itu, dengan melanjutkan pembangunan pemecah ombak.
" Tetapi mohon juga diperhatikan ketika pembangunan pemecah ombak di lakukan, mohon dipikirkan terkait fasilitas penambatan jukung- jukung nelayan agar tidak terganggu. Mohon bupati menindaklanjuti dan berkoordinasi dengan pihak BWS terkait permasalahan abrasi ini," ungkap Nyoman Alit.
Sementara itu Pj Bupati Klungkung I Nyoman Jendrika menjelaskan, terkait dengan banjir yang terjadi di Desa Kusamba, Sungai Candigara dan Sungai Lobong sebelumnya telah pernah ditangani pengerukan sebanyak dua kali. Kedepannya akan diusulkan kembali ke BWS Bali Penida penanganan pengerukan di dua lokasi tersebut untuk mencegah banjir di musim penghujan.
Sementara terkait abrasi di Pantai Monggalan, telah dilakukan usulan di tahun sebelumnya penanganan abrasi sepanjang Pantai Karangdadi sampai dengan Goa Lawah dengan menyesuaikan kondisi pantai setempat dan diharapkan tidak mengabaikan potensi ekonomi pantai setempat.
"Untuk penanganan ke depan juga telah dilaporkan terhadap abrasi kondisi Pantai Monggalan terkini, untuk diusulkan agar bisa ditangani oleh BWS Bali Penida sekaligus sebagai data series kondisi agar penanganan yang dilakukan ke depan bisa tepat," jelas dia. (mit)
ARDITA Raih Emas di Kelas 81 Kg, Porprov Bali XVI 2025, Klungkung Sabet 3 Emas dari Cabor Judo |
![]() |
---|
Polres Klungkung Tangkap 8 Maling Dalam Sebulan, Pelaku Anak di Bawah Umur hingga Residivis |
![]() |
---|
Karyawan Hotel di Nusa Penida Klungkung Maling Tas Wisatawan Asal Vietnam |
![]() |
---|
PENDEMO Konon Akan Hadir Sampaikan Aspirasi ke DPRD Badung, Fraksi PDIP Siap Bertemu dengan Mereka |
![]() |
---|
Tim Gabungan Jaga Ketat Kantor DPRD Jembrana, Satpol PP Penebalan Personel di Rumah Jabatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.