Berita Gianyar
MAFIA Subsidi Pupuk, Jika Ada Lapor! Polisi Jamin Kerahasiaan Identitas, Ini Kata Polres Gianyar
Kasatreskrim Polres Gianyar, AKP Gananta mengatakan, petani yang seharusnya terdaftar sebagai penerima subsidi, wajib menerima subsidi tersebut.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Satreskrim Polres Gianyar minta masyarakat melaporkan langsung jika menemukan adanya pelaku yang menyalahgunakan pupuk subsidi. Polisi menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo Subianto.
Kasatreskrim Polres Gianyar, AKP Gananta mengatakan, petani yang seharusnya terdaftar sebagai penerima subsidi, wajib menerima subsidi tersebut. Namun kalau ada petani yang harusnya menerima subsidi tapi tidak mendapatkan, ia minta segera dilaporkan.
"Jika ada petani yang seharusnya menerima subsidi, tapi di lapangan justru tidak menerima, bisa langsung laporkan pada saya. Kita akan tindaklanjuti, dan jika cukup bukti pasti kita proses hukum oknum yang memainkan petani," ujar Gananta, Minggu (17 November 2024
Gananta bilang, masyarakat tidak usah takut melapor tindakan yang melanggar hukum. Ia memastikan, identitas pelapor akan disembunyikan.
Baca juga: RICUH Laga Garuda Muda Bali Vs Padang Tegal FC, Asprov PSSI Bali Tunda Final Piala Soeratin 2024!
Baca juga: Polres Gianyar Bidik Penyalah Guna Subsidi Pertanian, Simak Beritanya Berikut Ini
"Kita pahami, masyarakat kadang tidak berani melaporkan karena takut ada ancaman dari yang dilaporkan. Kami pastikan, identitas pelapor kita sembunyikan," tandasnya.
Mafia pupuk subsidi tidak hanya merugikan petani, tetapi juga negara. Karena hal itu akan membuat petani kesusahan, dampaknya petani akan lebih memilih menjual atau mengontrakkan atau mengalihkan fungsi lahannya untuk hal yang dinilai lebih mendatangkan hasil.
Jika itu terjadi, maka swasembada pangan akan sulit dicapai. Selain itu, alam Bali tidak akan indah seperti dulu. Sebab lahan-lahan hijau yang dulunya menjadi daya tarik wisatawan akan hilang.
"Penyalahgunaan subsidi ini dampaknya sangat luas. Bahkan Bali yang pendapatannya mengandalkan pariwisata, lama-lama pariwisata itu akan terganggu, karena lahan pertanian beralih fungsi. Jika pariwisata terganggu atau turis enggan datang ke Bali karena Bali tidak lagi hijau, tentu yang rugi adalah semua pihak," katanya.
Selain membidik mafia pupuk subsidi, Gananta mengatakan, pihaknya juga tengah melakukan penyelidikan terkait pekerja migran ilegal. Dalam hal ini, pihaknya membidik agennya.
"Selama ini kerap ada pekerja yang terkatung-katung di luar negeri karena dibohongi orang yang menjanjikan mereka kerja di sana. Jika ada yang begini, kami minta agar segera laporkan pada kami," ujarnya.
"Dalam menindak oknum-oknum seperti ini, tentu kami butuhkan kerja sama masyarakat, yakni dengan cara melapor langsung pada kami, identitas jika mau disembunyikan akan kami sembunyikan. Sebab yang utama adalah menindak oknumnya, supaya tidak ada masyarakat Gianyar yang dibohongi dan terlantar di negeri orang," tandasnya. (weg)
Gianyar Tempati Posisi Kedua Alih Fungsi Lahan, Pemkab Bantah Penyusutan Lahan Persawahan |
![]() |
---|
Satpol PP Gianyar Bali ‘Bersih-Bersih’ Money Changer Nakal, Arianta: Kita Telusuri Izinnya |
![]() |
---|
Ketahanan Pangan Nasional, Polsek Ubud Bali Tanam Jagung Di Lahan 15 Are |
![]() |
---|
Mudahkan Pekerja Migran Urus Data, Pemkab Gianyar Bali Luncurkan Sistem Sigap |
![]() |
---|
Lindungi Anak Dari Penyakit Menular, Gianyar Bali Gencarkan BIAS |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.