Berita Buleleng
Raih Penghargaan ADWI 2024, Desa Les Buleleng Diproyeksikan Jadi Desa Wisata Terbaik Dunia
Desa Les di Kecamatan Tejakula, Buleleng diproyeksikan masuk sebagai desa wisata terbaik dunia dari United Nations World Tourism Organization (UNWTO)
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
"Ini sangat luar biasa. Di mana dalam prinsip pariwista hijau dan berkelas dunia, pengelolaan yang berbasis masyarakat seperti di Desa Les inilah yang menjadi role model. Masyarakat punya akomodasi penginapan untuk dijadikan homestay, ibu-ibunya pun membuat beragam aktifitas. Mulai dari pengolahan sampah untuk dijadikan kompos sebagai wisata edukasi, hingga mengolah makanan tradisional," ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakan, kunjungan wisatawan ke Desa Les rata-rata 150 orang pada low season. Sedangkan pada high season, berkisar antara 600 hingga 700 orang.
"Konsep pariwisata ke Desa Les ini merupakan wisata minat khusus. Artinya wisatawan yang berkunjung memang bertujuan untuk mencari ketenangan. Sehingga banyak hotel di sekitar yang tidak menyediakan wifi dan televisi," tandasnya.
Untuk diketahui, sejak dilaksanakan pada 2021 lalu, Desa Les memang rutin mengikuti ADWI. Namun pada tahun 2021, Desa Les hanya masuk pada 1000 besar.
Sedangkan pada 2022, masuk di 300 besar dan tahun 2023, hanya sampai di 500 besar.
Perjalanan Desa Les untuk menang pun bukan perkara mudah. Sebab di tahun 2024, Desa Les harus bersaing dengan 6016 desa wisata dari seluruh Indonesia. Hingga pada 50 besar, Desa Les menjadi satu-satunya perwakilan Bali.
Perbekel Desa Les, Gede Adi Wistara mengaku sangat berbangga dengan penghargaan desa wisata terbaik yang dianugerahkan Kementerian Pariwisata.
Menurutnya keberhasilan Desa Les di ADWI 2024, dapat menjadi tonggak penting dalam memperkuat posisinya sebagai destinasi wisata hijau kelas dunia. Sekaligus juga sebagai model desa wisata berkelanjutan di Indonesia.
"Ke depan wisatawan yang datang ke Bali Utara punya banyak pilihan, sehingga tidak terjadi ketimpangan dengan Bali selatan. Karena dunia luar itu melihat Bali sudah maju semua pariwisatanya," ucapnya.
Adi Wistara mengatakan, selain berupaya mempromosikan potensi wisata Desa Les, seperti wisata bahari hingga pegunungan, pihaknya juga terus berbenah khusunya di bidang pariwisata.
Bahkan kini, Desa Les membuat tur desa yang di dalamnya juga dilibatkan UMKM lokal hingga atraksi wisata untuk dikunjungi. Sepert produksi garam lokal, pelestarian arak Bali, gula juruh, hingga Tari Baris Desa Les. (*)
Berita lainnya di Desa Wisata
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.